Honda

Kue Tradisional Ini Sering Disajkan Pada Acara Lamaran dan Hari Raya Idul Fitri, Coba Tebak!

Kue Tradisional Ini Sering Disajkan Pada Acara Lamaran dan Hari Raya Idul Fitri, Coba Tebak!

Kue Tradisional Ini Sering Disajkan Pada Acara Lamaran dan Hari Raya Idul Fitri, Coba Tebak!--

PALPRES.COM- Pada kesempatan kali ini kita akan membahas tentang kue tradisonal wajik yang sering ada di acara lamaran dan Hari Raya Idul Fitri

Kue wajik dibuat dari campuran beras ketan, gula pasir atau gula jawa yang ditambahkan dengan parutan dan santan kelapa.

Setelah kue wajik selesai dimasak, setelah itu olahan makanan ini dipotong-potong menjadi bentuk segi tiga atau segi empat.

Kue wajik menjadi salah satu kudapan ringan yang biasanya disuguhkan pada tamu yang berkunjung pada hari Raya Idul Fitri atau lebaran dan kue bawaan pada saat lamaran.

BACA JUGA:Pangkas Waktu Tempuh 1,5 Jam, Jalan Tol Kapal Betung Malah Terjadi Perselisihan Lahan, Benarkah?

BACA JUGA:Masjid Terindah dan Terbesar di Asia Tenggara Ini Ada di Depok, Atapnya Terbuat dari Emas 24 Karat

Tercatat fakta menarik dari kue wajik yang tercatat dalam sebuah karya sastra berbahasa Jawa yang muncul pada era Kerajaan Majapahit, yaitu kitab Nawaruchi karya Empu Siwa Murti. 

Berikut fakta menarik dan macam-macam kue wajik yang ada di berbagai daerah di Indonesia, yuk simak ulasannya!

Wajik adalah salah satu makanan tradisional yang jadi warisan leluhur sehingga penting bagi masyarakat untuk tetap melestarikan kudapan yang satu ini.

Tidak hanya jadi warisan leluhur yang bersejarah wajib juga punya filosofi tersendiri yang penting untuk diketahui generasi muda saat ini.

BACA JUGA:Beginilah Cara agar Perkutut Selalu Sehat, Berikan Air Rebusan Daun Ini

BACA JUGA:Ini Manfaat Olahraga di Pagi Hari Bagi Kesehatan Tubuh, Salah Satunya Bisa Tidur Lebih Nyenyak 

Wajik biasanya diberikan sebagai hantaran dalam upacara pernikahan, karena jadi lambang ke langgengan hubungan manusia. 

Wajik punya tekstur yang kenyal dan lengket, sehingga makanan ini diharapkan bisa jadi simbol pernikahan yang akan bertahan untuk waktu yang lama. 

Selain itu wajik juga jadi simbol kerukunan antar anggota masyarakat di suatu daerah, ketika disajikan dalam acara syukuran atau selamatan.

Kue wajik yang lengket adalah perpaduan berbagai bahan-bahan yang diolah bersama menjadi satu perbedaan itu menyimbolkan berbagai elemen masyarakat yang berasal dari asal berbeda yang berbaur menjadi satu di suatu daerah.

BACA JUGA:Segarkan Fikiran! Ini 10 Rekomendasi Wisata Curug di Bogor Lepas Stres dan Penat di Akhir Pekan

BACA JUGA:Fakta Menarik Buah Apel Bermanfaat Untuk Menahan Rasa Kantuk, yuk Simak Ulasannya! 

Kue wajik yang legit terbuat dari beras ketan dan gula Jawa atau gula merah yang membuat wajibnya jadi berwarna coklat mengkilat.

Selain coklat wajib juga ada yang berwarna hijau hingga merah muda yang warnanya bisa diperoleh dari daun suji dan pewarna makanan. 

Kue wajik yang dibuat menggunakan daun suji dan pewarna makanan nggak ditambahkan dengan gula jawa tapi ditambahkan dengan gula pasir, selain wajik yang dipotong menjadi bentuk segi empat sebelum disajikan sebagai suguhan dikenal juga wajik kletik dan wajib Bandung 

Wajib kletik dikenal berasal dari Blitar Jawa Timur dan dibuat dengan beras ketan yang dibungkus menjadi ukuran kecil menggunakan kulit jagung supaya lebih tahan lama.

BACA JUGA:Proyek Jalan Tol Yogyakarta - Solo Terancam Mangkrak, Penyebabnya Sepele, Hanya Karena Masalah Ini

BACA JUGA:SELAMAT! 3 BLT Cair Besok, Cek Kategori Penerimanya

Sedangkan wajik Bandung terbuat dari campuran beras ketan yang dicampur dengan kelapa parut dan gula, berbeda dengan wajik kletik yang menggunakan kulit jagung sebagai pembungkus wajik Bandung menggunakan kertas minyak. 

Nah itulah tadi uraian tentang fakta menarik kue wajik yang sudah ada sejak era Kerajaan Majapahit.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: