Honda

Sebelum Menikah Mereka Menculik Calon Istrinya Inilah Keunikan Suku Sasak di Indonesia

Sebelum Menikah Mereka Menculik Calon Istrinya Inilah Keunikan Suku Sasak di Indonesia

Sebelum Menikah Mereka Menculik Calon Istrinya Inilah Keunikan Suku Sasak di Indonesia--boombastic.com

PALPRES.COM - Ada salah satu Suku di Indonesia yang memiliki tradisi unik sebelum menikah yaitu mereka menculik calon istrinya. Bagaimana bisa? inilah keunikan Suku Sasak di Indonesia.

Indonesia terdiri dari beraneka macam suku yang masih melestarikan kebudayaan dan adat istiadatnya, mereka hidup dengan masih memegang kuat tradisi. 

Kehidupan dan keunikan tradisi dari Suku Dani, Baduy, Asmat, Kubu, Sasak seringkali mengundang rasa penasaran turis lokal hingga mancanegara untuk mencari tahu lebih banyak tentang kebudayaan mereka.

Salah satunya adalah keunikan pada adat dan kebudayaan Suku Sasak, apa saja keunikan tersebut? Simak ulasannya berikut ini.

BACA JUGA:8 Prosesi Pernikahan Adat Palembang, Warisan Budaya yang Harus Dilestarikan

BACA JUGA:Kalian Terima Banyak Undangan? Ini Alasan Kenapa Banyak Orang Menikah pada Bulan Syawal

Di Lombok Selatan, terdapat sebuah kampung atau desa yang bernama Desa Sade.

Kampung ini merupakan Desa Adat Suku Sasak sekaligus desa tertua di Lombok Selatan.

Suku Sasak di Desa ini masih menjaga adat dan mempertahankan keaslian kebudayaannya.

Populasi masyarakat di Desa Sade sekitar 700 penduduk dengan 150 jumlah rumah.

BACA JUGA:Jubah Kuno SMB II Jadi Koleksi Kesultanan Palembang Darussalam, Segini Usianya

BACA JUGA:Mirip Cerita Legenda Jaka Tarub, Inilah 3 Cerita Rakyat Paling Melegenda di Sumatera Selatan, Apa Saja?

Desa ini sudah ada sejak awal tahun 1000-an, jadi diperkirakan sudah ada sekitar 15 keturunan hidup turun temurun di Desa tersebut.

Beberapa keunikan tradisi di Desa Sade ini antara lain adalah:

1. Arsitektur Rumah

Setiap bangunan rumah di Desa Sade menggunakan atap berbahan jerami dengan lantai atau ubin dari semen.

BACA JUGA:Tradisi Bakdan Sapi di Boyolali Sudah Berusia 73 Tahun, Ini Keunikan dari Tradisi yang Diadakan Usai Lebaran

BACA JUGA:Tradisi Bakdan Sapi di Boyolali Sudah Berusia 73 Tahun, Ini Keunikan dari Tradisi yang Diadakan Usai Lebaran

Namun yang mungkin sedikit aneh adalah ternyata lantai semen itu setiap seminggu sekali rutin dibersihkan dengan campuran dari kotoran sapi.

Mereka beralasan bahwa dengan membersihkan lantai menggunakan kotoran sapi maka lantai akan bersih dari debu, ubin jadi makin kuat, tidak ada nyamuk masuk.

Pastinya ini merupakan bagian dari tradisi dan kebiasaan Suku Sasak.

Posisi setiap rumah berdekatan, hampir berdempetan dengan jalan-jalannya yag mirip gang. 

BACA JUGA:Bikin Kayangan Gempar, Ini 4 Fakta Otot Kawat Balung Wesi Gatotkaca

BACA JUGA:Limited Edition! 8 Tradisi Unik di Indonesia yang Ada Hanya Ketika Lebaran, Apa Saja?

Seperti rumah pada umumnya, Suku Sasak tentunya sudah menggunakan listrik, namun untuk lantai rumah hanya semen tidak diber alas.

Semua rumah di Desa Sasak memiliki ukuran yang hampir sama dan tidak ada toilet atau kamar mandi didalam rumah. 

Lantas bagaimana mereka mandi cuci kakus?

Ternyata Suku Sasak membangun toilet khusus yang berada di luar rumah dan tempat tersebut mereka gunakan secara bersama-sama.

BACA JUGA:Sangat Unik dan Penuh Makna! Ini 5 Tradisi Lebaran di Berbagai Daerah Indonesia, Ada Daerahmu?

BACA JUGA:5 Alat Musik Khas Sumatera Selatan, Nomor 2 Populer Dikalangan Warga Lokal Palembang

2. Pertanian dan Hasil Tenun

Penduduk di Desa Sade mayoritas hidup dari sektor pertanian. 

Selain itu, sejak diperkenalkan secara luas sebagai Desa yang masih kental dengan kebudayaan aslinya, hampir seluruh rumah di Desa ini menjual hasil tenun.

Di setiap rumah, para perempuan muda, setengah baya, hingga yang sudah tua sibuk menenun kain dengan berbagai corak. 

BACA JUGA:Inilah 4 Tradisi Menarik Wong Palembang Saat Sambut Hari Raya Idul Fitri, Kamu Tahu?

BACA JUGA:Mengenal 6 Ragam Seni Lukis Laker Asli Palembang, Sudah Ada dari Era Kerajaan Sriwijaya, Ini Bentuknya?

Hasil tenunan mereka berupa bahan kain yang siap untuk dijahit, atau kain sarung jadi, sejadah, dan lain-lainya.

Mereka memajang hasil tenunan tersebut untuk dijual dengan harga bervariasi, mulai dari Rp 100.000.

3. Tradisi pernikahan 

Di Desa Sade, anak perempuan berusia 14 tahun sudah diizinkan menikah atau berkeluarga. Sedangkan untuk pria, mereka rata-rata mulai berkeluarga di usia 19-20 tahun.

BACA JUGA:Ratu dari Segala Kain! Ini 5 Fakta Menarik Songket Palembang, Bernilai Hingga Jutaan Rupiah

BACA JUGA:5 Motif Songket Terkenal di Palembang, Melambangkan Kebangasawanan Masa Kesultanan

4. Menculik Calon Istri

Melanjutkan tradisi menikah muda diatas tadi, sebelum menikah ada satu tradisi unik yang lain mereka lakukan khusus sebelum pernikahan berlangsung.

Jadi tradisi ini adalah setiap perempuan akan menikah harus diculik terlebih dahulu oleh calon mempelai pria sekitar tiga hari. 

Lantas kemana si penculik membawa wanita tersebut?

BACA JUGA:Ini Makna Motif Batik Lahat? Diambil dari Corak dan Warna Cerita Legenda Rakyat, Apa Ya

BACA JUGA:Tradisi Unik di Muba Ini Tetap Dilestarikan Hingga Kini! Muncul Karena Wabah Muntaber, Namanya?

Calon mempelai pria membawa perempuan tersebut keluar Desa Sade, namun tidak ada tindak kejahatan yang dilakukan pada perempuan tersebut.

Sang Perempuan hanya dititipkan kerumah kerabat untuk tinggal sementara hingga hari pernikahan dilaksanakan.

Hingga kini, Suku Sasak masih terus hidup dengan mempertahankan keasliannya tradisi dari nenek moyang mereka. 

Disisi lain kepercayaan Animisme juga masih dipercaya di Desa Sade ini.

BACA JUGA:Mengenal 5 Tradisi Adat di Sumatera Selatan yang Mulai Terlupakan, Generasi Z Wajib Tahu!

BACA JUGA:Simak! Ini 4 Tahapan yang Harus Dilalui untuk Bisa Menikahi Gadis Palembang, Apa Saja?

Suku Sasak termasuk juga pemeluk Islam taat lantaran Lombok merupakan salah satu lokasi penyebaran Islam zaman dulu.

Delain itu, setiap hari Rabu para penduduk Sasak selalu mengunjungi pemakaman leluhur mereka yang pertama kali menyebarkan Islam. 

Ayo Gabung di Channel WhatsApp dengan cara klik link ini "Channel WA palpres.com".

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: