Tol Binjai – Pangkalan Brandan Jadi Percontohan Konstruksi Hijau, Ini Kriterianya
Proyek pembangunan Jalan Tol Binjai – Pangkalan Brandan menjadi proyek percontohan, dalam penerapan green construction atau konstruksi hijau. -bpjt.pu.go.id-
Hal ini, tertuang dalam Rencana Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi,
Pada aspek konservasi energi, implementasi konstruksi hijau melalui penggunaan LED lamp, smart lamp, dan solar cell pada akses tol STA 00 on ramp.
Lalu pada aspek konservasi air, implementasi konstruksi hijau dengan memanfaatkan sistem gravitasi pada menara air serta menggunakan saniter hemat air di gerbang tol dan kantor pengelola tol di Stabat.
BACA JUGA:Selamat Hardiknas 2024! Ini Arti Ing Ngarso Sung Tulodo, Ing Madyo Mangun Karso, Tut Wuri Handayani
BACA JUGA:Media Thailand Prediksi Timnas Indonesia U-23 vs Irak Ditentukan Adu Penalti, Pemenangnya…
Untuk konservasi air, implementasinya dengan penggunaan rumput solid sodding.
Manfaatnya, agar melindungi ereng dari gerusan air serta menahan limpasan air hujan di sekitar mainroad.
Kemudian, melakukan penghijauan dengan menamam pohon berkayu seperti Mahoni sepanjang lereng jalan tol, simpang susun (interchange), kantor proyek dan kantor pengelola.
Pohon jenis berkayu sangat bermanfaat untuk penghijauan.
BACA JUGA:Cantik dan Melegenda, Inilah Wisata Religi Pulau Kemaro di Palembang
BACA JUGA:PNS di Palembang Semringah, Gaji ke-13 Segera Cair, Ini Tanggal dan Bulan Pencairannya
Daunnya berfungsi mengurangi polusi udara.
Selanjutnya akar pohon jenis berkayu diketahui memiliki banyak manfaat.
Misalnya untuk melindungi atau proteksi lereng dari longsoran, termasuk dalam meningkatkan persediaan air tanah.
Selain itu penghijauan juga dilakukan dengan menanam pohon berbunga di sepanjang akses masuk gerbang tol, interchange, dan kantor pengelola tol, seperti Bougenvil, Bunga Raya, Nusa Indah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: