Honda

Kementerian PUPR Terapkan Teknologi Modifikasi Cuaca Pada 43 Bendungan di Jawa, Ini Tujuannya?

Kementerian PUPR Terapkan Teknologi Modifikasi Cuaca Pada 43 Bendungan di Jawa, Ini Tujuannya?

Teknologi Modifikasi Cuaca yang Dilakukan Kementerian PUPR untuk 43 Bendungan di Pulau Jawa.-Foto Kementerian PUPR-

JAKARTA, PALPRES.COM- Dalam mengantisipasi dampak kekeringan di musim kemarau 2024 pada sejumlah bendungan di pulau Jawa.

Kementerian PUPR Republik Indonesia bersama dengan BMKG, BRIN dan TNI AU melakukan modifikasi cuaca di 43 bendungan agar menjaga debit air tampungan pada bendungan tersebut.

Dimana puluhan bendungan di Jawa itu sendiri dikelola langsung Ditjen Sumber Daya Air Kementerian PUPR Republik Indonesia.

Dirjen Sumber Daya Air Kementerian PUPR, Bob Arthur Lombogia mengatakan, bahwa dengan menerapkan Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) pada 43 bendungan yang tersebar di pulau Jawa untuk menjaga kondisi debit air.

BACA JUGA:Kementerian PUPR Sulap Kawasan Permukiman Kumuh di Sleman Dengan Dana Rp29,29 Miliar

“Kita juga mengantisipasi dampak kekeringan yang bakal terjadi di tahun 2024 ini. Karena saat ini telah memasuki musim kemarau,” kata Bob.

Dia menjelaskan, dari hasil teknologi modifikasi cuaca yang telah dilakukan bersama BMKG, BRIN dan TNI AU menunjukkan data adanya peningkatan inflow.

Meskipun memang tidak begitu masif namun ada curah hujan yang turun kendati ringan (0,5-20 mm per hari) di 22 bendungan.

Serta curah hujan sedang itu pada 12 bendungan 20 sampai 50 mm per hari.

BACA JUGA:Tersedia Banyak Posisi! Kementerian PUPR Buka Lowongan Kerja untuk Semua Jurusan, Bisa Daftar di Sini

"Inflow waduk yang terjadi selama kegiatan TMC sebesar 0 – 60,22 m3/detik. Volume inflow waduk selama kegiatan TMC berlangsung bertambah sebesar 63.853.170 m3. 

Sehingga kegiatan TMC dapat dilaksanakan sebagai upaya mitigasi kekeringan untuk tahun-tahun mendatang dan jika diperlukan dapat juga dilakukan untuk mitigasi pada musim hujan agar tidak terjadi banjir," jelas Bob Lombogia. 

Bob pun menerangkan kegiatan Teknologi Modifikasi Cuaca itu sudah dimulai pada 1 sampai 10 Juni 2024 di 3 posko dari 4 posko yang dijadwalkan.

1. Lapangan udara Husain Sastranegara posko 2

BACA JUGA:Mendukung Pariwisata Indonesia, Kementerian PUPR Lakukan Ini di Pantai Plengkung Banyuwangi

2. Lapangan udara Adi Soemarmo posko 3

3. Lapangan udara Abdurraman Saleh pada posko 4

Sedangkan untuk posko 1 itu bakal dilakukan di lapangan udara Halim Perdanakusuma.

Akan tetapi tidak dilakukan TMC dikarenakan Bendungan Sindangheula dan Bendungan Karian di Banten sudah dalam kondisi di atas normal debit airnya.

BACA JUGA:Telan Dana Rp89,63 Miliar, Kementerian PUPR Akan Bangun Instalasi Air Baku 100 Liter Per detik di Daerah Ini

Pelaksanaan TMC menyasar di 43 bendungan di Pulau Jawa yang memiliki layanan irigasi. 

Berdasarkan data pemetaan terhadap tampungan waduk di Pulau Jawa pada 27 Mei 2024, sebanyak 97 tampungan waduk mengalami penurunan sebesar 981.563.373 m³ atau 19% dibandingkan tahun sebelumnya pada periode sama. 

Namun, hanya 43 bendungan dengan layanan irigasi yang direkomendasikan untuk dilaksanakan TMC. 

“Selain hujan dari teknologi modifikasi cuaca turun di daerah tangkapan air waduk/bendungan, hujan hasil kegiatan TMC juga turun di beberapa areal daerah irigasi sehingga mampu mengairi area irigasi secara langsung,” tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: