Honda

Pertama di Dunia, Bukit Asam dan BRIN Mulai Kembangkan Batu Bara untuk Bahan Baku Baterai Li-ion

Pertama di Dunia, Bukit Asam dan BRIN Mulai Kembangkan Batu Bara untuk Bahan Baku Baterai Li-ion

Pertama di Dunia, Bukit Asam dan BRIN Mulai Kembangkan Batu Bara untuk Bahan Baku Baterai Li-ion-Bukit Asam-

PALPRES.COM- PT Bukit Asam Tbk (PTBA), anggota Grup MIND ID, bekerja sama dengan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).

Keduanya memulai pilot project konversi batu bara menjadi Artificial Graphite dan Anode Sheet untuk bahan baku baterai Lithium-ion (Li-ion). 

Konversi batu bara menjadi Artificial Graphite dan Anode Sheet ini merupakan yang pertama di dunia. 

Artificial Graphite merupakan bahan utama untuk pembuatan anoda. 

BACA JUGA:5 Tahun Transformasi BUMN, PT Bukit Asam Hadirkan Energi Tanpa Henti untuk Negeri

BACA JUGA:PT Bukit Asam Gelar Pemilihan Duta Lingkungan Hidup Muara Enim 2024, Berikut Nama Pemenangnya

Adapun Anode Sheet adalah elektroda tempat terjadinya reaksi oksidasi (kutub positif), salah satu komponen penting untuk baterai Li-ion.

Hadir dalam kegiatan peluncuran perdana (soft launching) pilot project dari Artificial Graphite dan Anode Sheet di Kawasan Industri Tanjung Enim, Senin, 15 Juli 2024, antara lain Direktur Portofolio & Pengembangan Usaha MIND ID, Dilo Seno Widagdo.

Dan Direktur Utama PT Bukit Asam Tbk (PTBA), Arsal Ismail beserta jajaran Direksi PTBA, dan Direktur Pemanfaatan Riset & Inovasi pada Industri BRIN, Mulyadi Sinung Harjono.

Dalam sambutannya, Dilo Seno Widagdo mengatakan bahwa seluruh perusahaan dibawah Grup MIND ID selalu berkomitmen dalam mengoptimalkan nilai tambah sumber daya mineral dan batu bara Indonesia.

BACA JUGA:Kemenag Bantah Tuduhan Politisi PDIP, Sebut Hanya 200.362 Jemaah Haji yang Lunasi Bipih: Salah Baca Data

BACA JUGA:Kate Middleton Hadir di Wimbledon, Anggun Bergaun Ungu Langsung Dapat Standing Ovation dari Penonton


Konversi batu bara menjadi Artificial Graphite dan Anode Sheet ini merupakan yang pertama di dunia. -Bukit Asam-

Melalui mandat untuk mengelola sumber daya dan cadangan strategis.

Serta melakukan hilirisasi, dan kepemimpinan pasar guna menjadi perusahaan kelas dunia.

Pilot project ini diharapkan dapat terus berlanjut hingga ke tahap komersial. 

Dia menekankan, keberlanjutan proyek ini sangat memerlukan dukungan dan kajian mendalam dari aspek keekonomiannya. 

BACA JUGA:Baru Tembus 38 Persen Realisasi Penerimaan Pajak Sumsel Babel, Ada kendala Apa?

BACA JUGA:Raphael Varane Capai Kesepakatan Verbal dengan Como 1907

“MIND ID memiliki fokus mendukung ekosistem baterai kendaraan listrik. Karena itu, potensi ini harus didukung sepenuhnya oleh seluruh Grup MIND IDE,” jelasnya. 

Proyek ini merupakan langkah strategis yang tidak hanya mendukung diversifikasi usaha PTBA.

“Tetapi juga memperkuat posisi kita dalam rantai pasok baterai kendaraan listrik di masa mendatang,” jelasnya.

Sementara Arsal Ismail mengatakan, pengembangan batu bara menjadi Artificial Graphite dan Anode Sheet merupakan wujud komitmen PTBA.

BACA JUGA:Kemenkumham Sumsel Siap Lakukan Pengawasan WNA di Tiga Kabupaten dan kota

BACA JUGA:Jangan Sampai Salah! Ternyata Ini Perbedaan myBCA dan BCA Mobile, Termasuk Fitur dan Limit

Khususnya dalam mendukung kebijakan Pemerintah untuk mendorong hilirisasi batu bara serta menjaga ketahanan energi nasional. 

“Bukit Asam ingin menghadirkan energi tanpa henti untuk negeri. Salah satu upaya yang kami lakukan yakni dengan mewujudkan industri batu bara dengan clean technology di Indonesia,” jelasnya. Implementasi Anode Sheet berbahan baku batu bara ini merupakan yang pertama di dunia.

Sehingga dapat menjadi salah satu terobosan penting dalam hilirisasi batu bara. 

Pengembangan batu bara menjadi Artificial Graphite dan Anode Sheet juga akan mendukung kemajuan industri kendaraan listrik di dalam negeri.

BACA JUGA:TOK! Korupsi Sebesar Rp 45M SYL Hanya Divonis 10 Tahun Penjara, Inikah Keadilan?

BACA JUGA:Kompak Bertahan, Cek Harga Emas Antam dan UBS di Pegadaian Hari Ini 15 Juli 2024

Kebutuhan Artificial Graphite dan Anode Sheet akan semakin meningkat di masa mendatang.

Hal ini juga seiring dengan pertumbuhan industri kendaraan listrik. 

Tak hanya untuk industri kendaraan listrik, Artificial Graphite dan Anode Sheet juga dibutuhkan industri-industri lain.

Seperti industri penyimpanan energi, elektronik hingga peralatan medis.

BACA JUGA:Intip Kualitas Kamera Hp Terbaru vivo X Fold3 Pro dan vivo X100 Series yang jadi Mitra Resmi UEFA EURO 2024

BACA JUGA:Pejuang Hizbullah Sukses Pamer Drone Anyar di Muka Israel

Hilirisasi tersebut sejalan dengan visi PTBA menjadi perusahaan energi kelas dunia yang peduli lingkungan.

Serta mendukung pencapaian target Net Zero Emission (karbon netral) pada 2060 atau sebelumnya.

Pada kesempatan yang sama, Mulyadi Sinung Harjono mengaku berharap agar pilot project konversi batu bara menjadi Artificial Graphite dan Anode Sheet dapat membawa manfaat untuk memperkuat posisi Indonesia dalam industri bahan baku strategis.

“Kami berharap kerja sama dengan PTBA terus berlanjut, menghasilkan penelitian yang bermanfaat. Serta pilot project konversi batu bara menjadi Artificial Graphite dan Anode Sheet ini berjalan sesuai dengan yang telah direncanakan,” jelasnya.

BACA JUGA:Green Mining, PT Bukit Asam Tanam Pohon Bersama di Lahan Bekas Tambang

BACA JUGA:Pertahankan Kinerja Positif, PT Bukit Asam Perkuat Efisiensi Operasi dan Produksi

Sekilas Informasi Terkait Konversi Batu Bara Menjadi Artificial Graphite dan Anoda Sheet:

Konversi batu bara menjadi Artificial Graphite dan Anode Sheet dilakukan melalui beberapa tahapan. 

Tahapan pertama yaitu proses karbonisasi batu bara menjadi batu bara semikokas atau Coalite. 

Kemudian Coalite dihaluskan menjadi serbuk, lalu melalui proses perendaman, pemanasan, pencucian, pengeringan dan penghalusan.

BACA JUGA:Konsisten Berdayakan Masyarakat, PT Bukit Asam Raih Bina Mitra UMKM Award

BACA JUGA:Rumah BUMN Goes to Campus, PT Bukit Asam Tbk Berbagi Tips Kewirausahaan dan Keberlanjutan

Kemudian hingga akhirnya menjadi Artificial Graphite yang merupakan bahan utama Anode Sheet.

Pembuatan Anode Sheet dimulai dari pencampuran Artificial Graphite dengan bahan-bahan lain. 

Campuran tersebut dipanaskan, lalu dilakukan pencetakan sehingga membentuk lembaran di atas kertas tembaga. 

Tahap terakhir adalah pengeringan sehingga terbentuk Anode Sheet.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: