Honda

Berusia 98 Tahun, Inilah 4 Fakta Menarik dari Jam Gadang di Bukittinggi

Berusia 98 Tahun, Inilah 4 Fakta Menarik dari Jam Gadang di Bukittinggi

Salah Satu Spot Wisata di Bukittinggi Yaitu Jam Gadang. -Foto Istimewa/Net-

Tahun 1926 Jam Gadang mulai dibangun dan merupakan salah satu bentuk hadiah dari Ratu Belanda kepada sekretaris kota zaman pendudukan Belanda.

Pada saat itu, Yazin dan Sutan Gigi Ameh merupakan orang asli Indonesia yang menjadi arsitek dari bangunan tersebut. 

BACA JUGA:Disebut Sebagai Kue Neraka Rasa Surga Begini Wujud Bika Talago Kuliner Asli Sumatera Barat

BACA JUGA:Akses di Sumatera Barat Semakin Membaik, Jembatan Penghubung 2 Kota Mulai Diperbaiki, Lokasinya?

Sampai saat ini hadiah yang diberikan Ratu Belanda tersebut masih berdiri megah di Bukittinggi.

4. Sekali Ganti Bandul Jam

Bandul Jam Gadang, sempat patah pada Tahun 2007, saat Indonesia mengalami bencana gempa bumi yang mengguncang Sumatera Barat cukup hebat. 

Gempa yang berkekuatan 5,8 hingga 6,4 skala richter ini bahkan getarannya terasa hingga negara Singapura dan Malaysia.

BACA JUGA:3 Proyek dengan Dana Fantastis di Sumatera Barat, Nomor 2 Habiskan Anggaran hingga Rp 80 Triliun

BACA JUGA:7 Proyek Besar di Sumatera Barat, Nilainya Miliaran hingga Triliunan, Nomor 6 Diduga Mangkrak?

Jam Gadang merupakan salah satu bangunan yang terkena dampak dari bencana gempa bumi tersebut. 

Pada saat itu, bandul penggerak Jam Gadang putus.

Namun pemerintah segera melakukan pergantian sehingga bandul yang dilihat wisatawan pada saat ini adalah versi baru.

Sejak didirikan, menara jam ini telah mengalami tiga kali perubahan pada bentuk atapnya.

BACA JUGA:7 Proyek Besar di Sumatera Barat, Nilainya Miliaran hingga Triliunan, Nomor 6 Diduga Mangkrak?

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: