Makna Zakat, Cara Menunaikan serta Jenisnya

Penulis, Sumedi, SHI, Praktisi Zakat dan Amil Zakat Bersertifikasi lembaga keuangan Syariah.-Rumah Zakat -
Perlu diketahui, zakat hasil pertanian tidak ada haulnya.
Sehingga zakat ini wajib dikeluarkan setiap kali panen.
Dan kadar zakat yang bisa dikeluarkan untuk hasil pertanian yang diariri oleh air sungai, air hujan, dan mata air adalah sebesar 10%.
Sementara itu, apabila pengairan pertaniannya perlu mengeluarkan biaya tambahan (misalnya seperti menggunakan penyiraman atau irigasi) maka kadar zakatnya sebesar 5%.
e. Harta Hasil Peternakan
Harta selanjutnya yang wajib dizakati adalah hasil dari peternakan seperti unta, sapi, atau kambing.
Untuk syarat zakat hasil peternakan adalah setelah mencapai nishab dan telah setahun/mencapai haul.
f. Barang temuan riqaz menurut HB Ghozali
Bentuknya berupa emas atau perak, mencapai nishab dan di tanah tidak bertuan atau tanah milik sendiri.
Nishab zakatnya 85 gram emas dan kadarnya 20 persen atau seperlima dari harta tersebut.
Adapun syarat Wajib Zakat menurut A. Nur alam Bakhtiar dalam buku Panduan Praktis Zakat Infaq & Sedekah yang diterbitkan BAZNAS Jakarta sebagai berikut:
a. Pemilik harta itu seorang muslim yang Merdeka.
b. Baligh dan berakal.
c. Harta tersebut termasuk jenis harta yang wajib dizakati, yakni emas dan perak (sebagai harta simpanan), uang simpanan (deposito, tabungan dan sebagainya), hasil tambang, barang temuan dan harta tersebut termasuk harta berkembang.
d. Mencapai nishab, yakni harta tersebut mencapai ukuran minimal wajib zakat
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber: