Inilah Kampung Unik di Jawa Barat dengan Cadangan Pangan Hingga 95 Tahun, Kuncinya Hindari Dosa Besar Ini
Ilustrasi kampung unik di Jawa Barat dengan cadangan pangan hingga 95 tahun-pixabay-
Lantas, dosa besar macam apa yang sangat dihindari para penduduknya hingga menjadi tradisi unik warisan hingga masa kekinian?
Juru Bicara Kampung Cipta Gelar beberkan rahasianya.
BACA JUGA:Sinergi BRI dan BPJS Ketenagakerjaan Dorong Inklusi Jaminan Sosial bagi Pekerja Informal
BACA JUGA:Klaim Saldo DANA Rp 90.000 Hanya Hari Ini, Bersiaplah Kantongmu Segera Terisi Banyak!
Tentu saja, kemampuan para petani dalam berswasembada pangan selama bertahun-tahun belakangan tidak lepas dari usaha mereka memadukan teknik bertani secara tradisional dengan teknologi modern.
Namun ada tradisi unik yang menjadi hal penting untuk diingat para penduduknya, yaki mereka dilarang memperjual-belikan beras.
Juru Bicara Kampung Adat Yoyo Yogasmana mengungkap, "Seseorang menjual beras itu ibaratnya menjual kehidupannya sendiri."
"Omong hidup omong nyawa. Kalau di sini masuknya klasifikasinya dosa besar," terangnya.
BACA JUGA:PASAR MURAH! Pemkab OKI Bantu Masyarakat Penuhi Kebutuhan Pokok Ramadan
BACA JUGA:Mudik Lebaran 2025 Tenang dan Menyenangkan, HK Siapkan Fasilitas Ini di JTTS
Jadi, menurut Yoyo ketika penduduk kampungnya berani menjual beras maka itu berarti dia berani menghilangkan nyawa seseorang.
Tidak heran pula, kampung berpenduduk 30.000 jiwa di pelosok Kabupaten Sukabumi ini memiliki 28 lumbung padi.
Menariknya, jejeran lumbung padi yang dimiliki mereka diletakkan pada sisi terluar dan tertinggi kampungnya hingga bentuknya menyerupai formasi benteng.
Nama lumbungnya adalah 'Leuit Jimat', dimana di dalamnya tersimpan 175 varietas padi unggul, melansir informasi dari YouTube Bingkai Desa.
BACA JUGA:Jadwal Sholat 5 Waktu untuk Wilayah Palembang dan Sekitarnya Hari Ini 12 Maret 2025
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
