Honda

Warga Lawang Agung Manfaatkan Lahan Tidur untuk Menanam Sayuran

 Warga Lawang Agung Manfaatkan Lahan Tidur untuk Menanam Sayuran

Hermanto, warga Desa Lawang Agung, tampak sedang mencangkul lahan pemanfaatan lahan tidur -Hengki-palpres.com

MURATARA,PALPRES.COM - Warga Kabupaten MURATARA mulai banyak yang menggarap lahan di sekitar permukiman, untuk menggarap tanaman holtikultura.

Para warga ini, umumnya terinspirasi pogram andalan Gubernur Sumsel dalam meningkatkan ketahanan pangan warga, yakni Gerakan Sumsel Mandiri Pangan (GSMP).

Salah satunya, Hermanto warga Desa Lawang Agung, Kecamatan Rupit, Kabupaten Muratara.

Hermanti mengakui, awalnya dia kesulitan masalah finansial akibat situasi ekonomi yang tidak menentu.

BACA JUGA: Manfaatkan Lahan Tidur, PKM Pagar Gunung Panen Sayur Mayur

Melihat sejumlah warga penerima manfaat program GSMP, dia mengaku ikut tertarik.

Iapun mulai mengaplikasikan ke lahan tidur, yang ada disekitar permukimannya 

 “Saya pun menanam cabai. 

Awalnya coba coba, hanya menanam 5 batang, saat berbuah hasilnya rata rata 1-3 ons/batang. 

BACA JUGA:Dorong Petani Lokal Manfaatkan Lahan Tidur

Saya pikir harga cabai sekarang tinggi, jadi ini peluang bagus,” katanya.

Dari tanaman 5 batang yang diaplikasikan di polybag, dirinya pun kembali mengembangkan lebih jauh menjadi 500 batang di dalam polybag. 

Ternyata hasil usahanya selama ini tidak sia sia. 

”Kalau untuk kebutuhan dapur tentunya berlebih tidak usah beli lagi ke warung,” katanya.

BACA JUGA:1.295,21 Hektar Lahan Tidur Dibuat Produktif, Kasad: Ini Perintah Presiden

Tak hanya bisa memenuhi kebutuhan dapur, kini Kodri malah bisa menjual hasil panen.

 ”Paling tidak dalam 3 bulan itu dari 500 polybag saya bisa dapat Rp3 juta/panen,” katanya senang

Diakuinya, tanaman cabai tak hanya bisa di panen satu kali. 

Namun bisa mencapai 6-7 kali panen, dengan jarak 2 minggu setelah panen perdana.

BACA JUGA:Lahan Tidur Ditanami Budaya Ketahanan Pangan

Selain menanam cabai, ia juga mengaku menanam sejumlah sayur sayuran seperti sawi, terong panjang, kisik, kacang panjang. 

Sayur sayuran itu difungsikan untuk lauk pauk sehari-hari

Sejak berkebun cabai dalam polybag, dia cukup terbantu di tengah kondisi yang serba susah sekarang

Ia mengaku akan terus menggeluti pengembangan tanaman holtikultura. Karena bisa menghasilkan rupiah. 

BACA JUGA:Dinas Pertanian Muratara Inventaris Lahan Tidur, Rencananya Untuk Tanam Padi

”Yang jelas sangat membantu perekonomian keluarga,” katanya.

Sementara itu, Kepala Dinas Ketahanan Pangan Muratara Asim Nurudin mengungkapkan, tujuan program GSMP memang untuk mengubah pola masyarakat yang tadinya konsumtif , menjadi lebih produktif.

”Warga bisa memanfaatkan lahan perkarangan rumah untuk ditanami kebutuhan dapur. 

Jadi tidak setiap sesuatu harus dibeli, seperti bawang, cabai, sayur sayuran,”ucapnya.

BACA JUGA:Gandeng Polres Tanam Jagung, Pemanfaatan Lahan Tidur

Dikatakannya, dengan memproduksi sendiri kebutuhan sehari hari, secara otomatis kondisi itu bisa mengurangi pengeluaran masyarakat.

 “Tidak ada salahnya mencoba, kalau tidak ada perkarangan, warga bisa memanfaatkan polybag atau pot,” tegasnya

Hingga saat ini Asim mengaku, antusias dan respon masyarakat cukup tinggi terhadap program GSMP. 

Bahkan warga yang menanyakan apakah program ini berkelanjutan atau diperluas lagi.

BACA JUGA:Dukung Sumsel Mandiri Pangan

 ”Itu karena banyak penerima manfaat GSMP di Muratara, sudah menghasilkan. 

Ada yang menanam sayur, ternak unggas, ayam dan lainnya.

 Jadi banyak warga lainnya ingin juga mendapat bantuan GSMP,”pungkasnya.  

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: palpres.com