Honda

Wow! Jumlah Anak Tangga Rumah Panggong Belitung Bisa Bedakan Bangsawan atau Rakyat Biasa


Wow! Jumlah Anak Tangga Rumah Panggong Belitung Bisa Bedakan Bangsawan atau Rakyat Biasa


Rumah Panggong Belitung- Sigit Wibisono-Kemenparekraf

PALEMBANG, PALPRES.COM – Rumah Panggong Belitung merupakan salah satu rumah adat khas masyarakat Belitung berupa rumah panggung yang bisa melihat pemilik rumahnya dari anak tangganya.

Sebab, kalau bukan bangsawan, rumah panggongnya tak boleh memiliki lebih dari tiga anak tangga.

Selain kental dengan budaya melayu, rumah adat ini juga menyimpan beberapa fakta menarik yakni bagi tamu yang berkunjung khususnya laki-laki hanya boleh diterima di teras rumah saja.

Oleh sebab itulah, bagi Anda penikmat wisata sejarah dan budaya, wisata ke rumah adat Belitung merupakan alternatif yang wajib dicoba untuk menambah pengetahuan kalian mengenai sejarah dan budaya Rumah Panggong Belitong.

BACA JUGA:Mantap! Kini Sumsel Miliki 44 Warisan Budaya Takbenda

Rumah adat Belitung kini jumlahnya sangat sedikit. Namun, ketika anda sudah di Belitung mudah untuk menemukan rumah adat tersebut. Terletak persis di tengah kota Tanjung Pandan, tepatnya di Jalan Ahmad Yani, persis di samping Kantor Bupati Belitung.

Berikut 5 fakta menarik Rumah Panggong Belitong yang jarang diketahui, yang dikutip dari Kemenparekraf.

1. Kental Unsur Budaya Melayu

Melihat rumah adat Belitung sangat kental dengan arsitektur rumah dan aliran budaya Melayu yang biasa kita temukan di daerah-daerah sepanjang pesisir Sumatera dan Malaka.

Seperti rumah khas melayu pada umumnya, rumah adat Belitung ada tiga tipe. Yaitu Arsitektur Melayu Awal, Melayu Bubung Panjang dan Melayu Bubung Limas.

BACA JUGA:Rumah Sakit Diperluas, RS dr AK Gani Klaim Tetap Jaga Cagar Budaya

Rumah Melayu Awal berupa rumah panggung kayu dengan material seperti kayu, bambu, rotan, akar pohon, daun-daun atau alang-alang yang tumbuh dan mudah diperoleh di sekitar pemukiman.

Rumah adat Belitung ini berbentuk limas, dahulu rumah limas merupakan kebanggaan pemiliknya. Dari bentuk rumahnya, orang bisa tahu siapa pemilik rumah tersebut.

Ornamen lainnya yang terdapat di rumah bangsawan merupakan perpaduan dari model suku lain, tergantung silsilah keluarga bangsawan tersebut.

Di rumah ini sendiri, anda bisa menemukan renda penghias atap berbentuk segitiga-segitiga.


BACA JUGA:Fakta Menarik Kota Batusangkar, Icon Kota Budaya di Sumatera Barat

2. Jumlah Anak Tangga, Bedakan Bangsawan atau Rakyat Biasa


Ada perbedaan Rumah Panggong milik seorang bangsawan atau yang dimiliki para pejabat zaman dahulu dengan penduduk biasa.

Perbedaannya dengan rumah penduduk biasa, rumah bangsawan memiliki lima ruangan. Sedangkan rumah rakyat biasa hanya memiliki empat ruangan.

Tidak hanya itu, ternyata dari sisi jumlah anak tangga juga berbeda antara bangsawan atau penduduk biasa.

Di Belitung sendiri, jumlah anak tangga rumah haruslah ganjil.

BACA JUGA:Ternyata Sastra Lisan Sudah Ada Sebelum Masa Pra Aksara

Untuk bangsawan lebih dari tiga anak tangga, tapi rakyat biasa hanya diperbolehkan memiliki tiga anak tangga.

Ornamen lainnya yang terdapat di rumah bangsawan merupakan perpaduan dari model suku lain, tergantung silsilah keluarga bangsawan tersebut.

Di rumah ini sendiri, anda bisa menemukan renda penghias atap berbentuk segitiga-segitiga.

3. Hanya Tamu Laki-laki, Bisa Diterima di Teras

Dalam rumah Panggong, dari teras yang memiliki luas tiga kali tujuh meter persegi. Dimana hanya tamu laki-laki yang bisa diterima di teras, sedangkan perempuan harus langsung masuk ke bagian tengah dan bisa ke dapur. Untuk laki-laki hanya sebatas sampai teras rumah.

BACA JUGA:Lahat Sajikan Sastra Lisan Guritan dan Betadut, Begini Keseruan Pergelaran Seni Budaya Sumsel di TMII

4. Tidak Ada Sekat Ruangan


Ruang utama dalam rumah-rumah di Belitung biasa dijadikan sebagai tempat dilakukannya semua kegiatan keluarga, seperti kumpul-kumpul keluarga maupun untuk mengaji.

Konsep rumah adat Belitung yang terbuka menjadikan rumah ini terlihat begitu lapang tanpa ada sekat-sekat di dalamnya. Orang tua dan anak tidur bersama di ruangan tersebut menggunakan kasur tipis atau tikar.

5. Pondasi Batu Granit


Jika di wilayah lain di Indonesia, batu granit digunakan sebagai dinding atau lantai rumah. Di Belitung batu granit dijadikan sebagai fondasi rumah.

Pemakaian batu granit, dikarenakan pulau ini menyimpan banyak batu granit, sehingga mudah didapat serta batu granit juga terkenal kuat. Maka rumah kayu ditopang menjadi lebih kuat.

Selain fondasi, semuanya terbuat dari kayu, mulai lantai menggunakan kayu ulin, tiang penyangga dari kayu nyatoh, sedangkan atap menggunakan kayu medang dan seru. Kayu nyatoh terkenal salah satu kayu yang berkualitas di Bangka Belitung.

Untuk melihat secara langsung bentuk rumah adat Belitung, kita bisa mengunjungi Rumah adat Belitung ini terletak di Kota Tanjung Pandan. Tepatnya di Jalan Ahmad Yani, persis di samping Kantor Bupati Belitung.

BACA JUGA:7 Destinasi Wisata Sungai di Indonesia yang Menarik Dijelajahi, Ada Sungai Musi Palembang Lho!

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: