Honda

Dibangun Tahun 1920, Daerah di Sumatera Ini Dulunya Jadi Pusat Karantina Haji Pertama di Indonesia

Dibangun Tahun 1920, Daerah di Sumatera Ini Dulunya Jadi Pusat Karantina Haji Pertama di Indonesia

Ilustrasi Daerah di Sumatera Dulunya Pusat Karantina Haji Pertama di Indonesia.-Foto Freepik-

PALPRES.COM- Dibangun pada tahun 1920, daerah di Sumatera ini dulunya pusat karantina Haji pertama di Indonesia.

Sumatera merupakan salah satu pulau yang ada di Indonesia.

Memiliki 10 provinsi dari ujung aceh hingga ujung Lampung.

Pulau sumatera pun memiliki sejarah panjang di era kolonial Belanda.

BACA JUGA:Inilah Proyek Gila-gilaan di Sulawesi Tenggara, Bangun Jembatan Senilai Rp15 Triliun, Hubungkan 2 Pulau?

BACA JUGA:Didesain Insinyur Lokal, Jembatan di Kepulauan Riau Ini Berdiri Kokoh Diatas Laut, Berapa Anggarannya?

Hal itu terbukti ada salah satu daerah di Sumatera dulunya menjadi pusat karantina haji pertama di Indonesia.

Gedung karantina itu pun dibangun pada tahun 1920 an oleh pemerintah Hindia Belanda.

Pada masa era tersebut bangunan ini difungsikan lokasi karantina dan menjadi bangunan sangat mewah.

Bangunan itu berada di ujung pulau Sumatera yakni provinsi Aceh tepatnya disebuah pulau bernama pulau Rubiah.

BACA JUGA:5 Gubernur Terkaya di Pulau Sumatera, Ada yang Hartanya Tembus Rp150 Miliar, Siapa Dia?

BACA JUGA:Proyek Jalan Tol 130,6 Kilometer di Pulau Sumatera Sudah Rampung, Ini 2 Provinsi yang Akan Terhubung

Namun sungguh sangat disayangkan bukti sejarah itu pun kini tidak berfungsi alias diabaikan karena gedung tersebut sudah dipenuhi ilalang.

Nah, perlu diketahui bawah secara administratif pulau Rubiah masuk dalam Kota Sabang, Aceh.

Pulau yang kini menjadi destinasi wisata unggulan di Aceh memiliki luasan 2.600 hektar.

Karena keindahan alam dan bawah lautnya Pulau Rubiah wajib kalian kunjungi.

BACA JUGA:5 Wisata Air Terjun Tertinggi di Pulau Sumatera, Nomor 4 Hanya Berjarak 237 Km dari Palembang

BACA JUGA:7 Jenis Batu Akik Terpopuler Asli Indonesia, 3 Diantaranya dari Pulau Sumatera, Apa Saja?

Bangun tersebut kini tinggal nama dan ceritanya saja, bila dihitung bangunan tersebut sudah mencapai 1 abad tepatnya 102 tahun lamanya.

Dikutip dari kanal Kementerian Pariwisata Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), bahwa pulau Rubiah, Kota Sabang, Aceh sendiri bisa dibilang menjadi tempat atau surganya taman bawah laut yang digandrungi para hobi menyelam di seluruh Indonesia dan luar Indonesia.

Boleh dibilang nama pulau Rubiah ini diambil dari nama seseorang bernama Cut Nyak Rubiah.

Makam Cut Nyak Rubiah juga bisa ditemukan di pulau tersebut.

BACA JUGA:Diklaim Tahan Hingga 100 Tahun, Inilah Proyek Jembatan di Kepulauan Riau, Berapa Anggarannya?

BACA JUGA:Batu Akik Ijo Garut, Kaya Akan Khasiat Kesehatan Serta Keindahan Alam Pulau Jawa, Jadi Investasi Berharga

Sebelumnya, pulau Rubiah menjadi tempat karantina haji pertama di Indonesia.

Di pulau ini terdapat gedung yang dulunya menjadi tempat karantina yang jaraknya sekitar 150 meter dari dermaga.

Gedung tersebut menjadi pusat karantina untuk jamaah yang berasal dari Aceh, Sumatera, dan sekitarnya.

Dulunya, gedung karantina itu dibangun pada tahun 1920-an oleh pemerintah Belanda.

BACA JUGA:6 Wisata Bukit di Kebumen yang Viewnya Mahal, Sajikan Pemandangan Gunung Hingga Pesisir Selatan Pulau Jawa

BACA JUGA:Inilah 10 Kabupaten Terluas di Pulau Jawa, Nomor 1 Luasnya Mencapai 5.782 Kilometer Persegi, Bisa Tebak?

Bangunan yang difungsikan untuk karantina itu menjadi bangunan termewah saat itu.

Namun, kini gedung tersebut tidak difungsikan kembali dan telah dipenuhi ilalang.

Meskipun demikian, pulau ini kini menjadi salah satu destinasi wisata di Sabang.

Itulah sekilas informasi yang bisa disampaikan mengenai gedung yang dibangun tahun 1920, daerah di Sumatera ini dulunya pusat karantina haji pertama di Indonesia.Terima kasih.*

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: