Honda

Update Terbaru, Tahun Ini Tidak Ada Jemaah Haji yang Ditempatkan di Mina Jadid, tapi di Sini

Update Terbaru, Tahun Ini Tidak Ada Jemaah Haji yang Ditempatkan di Mina Jadid, tapi di Sini

Update Terbaru, Tahun Ini Tidak Ada Jemaah Haji yang Ditempatkan di Mina Jadid, tapi di Sini -unsplash/hardiman hardiman-

PALPRES.COM-  Ada kebijakan baru dalam penyelenggaraan ibadah haji 2024 terkait penempatan jemaah Indonesia di Mina.

Tahun ini, tidak ada jemaah haji yang akan ditempatkan di Mina Jadid, sebagaimana tahun-tahun sebelumnya.

Hal ini disampaikan Direktur Bina Haji Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umroh (PHU) Arsad Hidayat saat menyampaikan materi pada kegiatan Bimbingan Teknis PPIH Arab Saudi.

"Tahun 2024, penempatan jemaah haji Indonesia yang sebelumnya di Mina Jadid untuk musim haji ini direlokasi ke wilayah Muaishim," ungkap Arsyad dalam keterangan resminya.

BACA JUGA:Buka Rakernas PHU 2024: Menteri Agama Tekankan Layanan Haji Ramah Lansia

BACA JUGA:Kuota Haji 2024 Bertambah, Biaya Diusulkan Naik, Benarkah Sampai Ratusan Juta?

Perubahan ini, kata Arsad, sebagai upaya menambah kenyamanan jemaah haji Indonesia dalam beribadah terutama jemaah lansia, agar tidak terlalu jauh dengan Jamarat.

Perubahan ini juga didasarkan pada masukan dari masyarakat terkait pelaksanaan ibadah Armuzna (Arafah, Muzdalifah, dan Mina). Kemenag telah siapkan skema penempatan jemaah di Mina.

Haji 2024, masih mengusung tagline Haji Ramah Lansia. Seluruh petugas diminta siap dan siaga dalam memberi layanan terbaik kepada jemaah, sejak dari keberangkatan ke Tanah Suci hingga kembali ke Tanah Air.

"Para petugas diharapkan nantinya berkerja dengan baik dan profesioanal, harus membantu jemaah dengan tuntas dan harus selalu siap melaksanakan komitmen petugas," tandasnya.

BACA JUGA:Menteri Agama Yaqut Jelaskan Progres Persiapan Haji 2024 pada Raker DPR

BACA JUGA:Dibangun Tahun 1920, Daerah di Sumatera Ini Dulunya Jadi Pusat Karantina Haji Pertama di Indonesia

Sementara itu, Kepala Pusat Kesehatan Haji Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Lilik Marhaendro Susilo menyebut bahwa pemerintah akan menyediakan vaksin wajib untuk calon jemaah haji 1445H/2024M.

"Kemenkes menyediakan vaksin wajib saja untuk para jemaah, yaitu vaksin meningitis," kata Lilik usai mengisi materi Bimbingan Teknis PPIH Arab Saudi, di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta, Sabtu 23 Maret 2024.

"Nanti jemaah akan mendapatkan vaksin meningitis saat proses pemvisaan," sambungnya.

Dikatakan Lilik, vaksin meningitis ini menjadi upaya mitigatif yang diberikan pemerintah untuk jemaah haji supaya kebal dari penyakit yang biasa menyerang negara-negara di Afrika.

BACA JUGA:Ini Skema Jadwal Perjalanan Haji 1445 H Terbit, Kloter Pertama Berangkat 12 Mei 2024

"Ada beberapa jemaah haji di Saudi, atau orang-orang yang datang ke sana berasal dari negara yang kasus meningitisnya banyak. Sehingga, yang kita lakukan di sana itu seperti memberikan jaket pelindung atau jas hujan," terang Lilik.

"Kalau nanti ada hujan meningitis, kita pakai jas hujan. Mudah-mudahan tubuh kita gak basah. Jadi, kalau kita divaksin itu untuk memberikan pelindungan kepada jemaah. Supaya mereka kebal terhadap penyakit,"sambungnya.

Namun, meski begitu, ada dua provinsi yang diwajibkan mendapatkan vaksin polio, yakni di Jawa Timur dan Jawa Tengah.

Hal ini dikarenakan ada kasus polio pada 2 Kabupaten di Jawa Timur dan 1 di Jawa Tengah.

BACA JUGA:Ustad Adi Hidayat Ungkap Pembagian Waktu Salat Dhuha, Ada yang Pahalanya Setara dengan Haji dan Umrah

"Bukan jemaahnya yang kena, namun yang kita khawatirkan ada bibit-bibitnya yang bisa menular ke semua orang," jelas Lilik.

Selain vaksin wajib, Kemenkes juga menyebut bahwa vaksin pneumonia dan vaksin influenza bisa menjadi alternatif untuk menunjang kesehatan jemaah.

"Vaksin yang sunah untuk jemaah yaitu influenza dan pneumonia. Vaksin ini, fungsinya untuk memberikan perlindungan sebagaimana covid, kalau kita kelelahan atau tertular ulang, masih bisa terjaga," pungkasnya.

Pada penyelenggaraan haji tahun 1445 H/2024 M, Kemenkes telah menyiapkan 255 dokter yang terdiri dari dokter umum dan dokter spesialis.

Para dokter yang ditugaskan ini, rencananya akan turut membersamai 241.000 jemaah dengan 45.000 jemaah lansia.

 

Dapatkan update konten terkini dan terbaru setiap hari di Palpres.com. Ayo Gabung di Channel WhatsApp dengan cara klik link ini "Channel WA palpres.com". 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: