PAGARALAM, PALPRES.COM – Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi Sumsel berhasil menggagalkan peredaran Narkoba, dengan total keseluruhan barang haram itu mencapai 115 bungkus Sabu.
Keberhasilan ini mendapatkan apresiasi yang sangat positif dari BNN Kabupaten/ Kota di Sumsel termasuk BNN Kota Pagaralam.
BNN Kota Pagaralam menjadikan hal ini pemacu semangat, dalam upaya terus melakukan Pencegahan, Pemberantasan, Penyalahgunana dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN), termasuk pula melakukan perang terhadap Narkoba.
“Selamat dan sukses Bidang Pemberantasan BNN Provinsi Sumsel, yang selalu terus menerus menggelorakan semangat Bersih Narkoba (Bersinar).
BACA JUGA:BNNP Sumsel Gagalkan 115 Kg Sabu Beredar di Palembang
Alhamdulillah, terhenti di Kota Palembang, sehingga belum sempat tersuplai ke Kabupaten/Kota wilayah hukum Sumsel,” ujar Kepala BNN Kota Pagaralam, Andi Kurniawan SSos.
Sebagai langkah mengantisipasi peredaran barang haram itu, terkhusus di wilayah Kota Pagaralam, kata Andi, BNN Kota Pagaralam terus melakukan pemetaan daerah rawan Narkoba, serta senantiasa berkoordinasi dengan Bidang Berantas BNN Provinsi Sumsel, yang selalu stand by Tim Berantas, yang mobile pada wilayah hukum Sumatera Selatan.
“Kita juga selalu berkoordinasi, antara BNN Kabupaten/Kota se-Sumsel gabungan dalam upaya P4GN, mengingat Sumsel Pasar empuk bagi para mafia Narkoba, semua kita harus ambil bagian, dalam memerangi Narkoba War On Drugs Speed Up Never Let Up,” seru Andi.
Menurut Andi, apa yang telah dilakukan BNN Provinsi Sumsel ini, dapat dijadikan acuan dan upaya semua pihak, untuk ikut bersama-sama memerangi Narkoba.
BACA JUGA:BNN Lubuklinggau Petakan Kawasan Rawan Narkoba
“Mari kita sama-sama jadikan ini, sebagai acuan dan bukti nyata, bahwa ancaman Narkoba itu nyata,” jelasnya.
Beranjak dari bahayanya ancaman Narkoba ini, Andi pun menyerukan, kepada seluruh masyarakat terkhusus di Kota Pagaralam, untuk dapat melindung diri dan keluarga dari ancaman penyalahgunan dan peredaran gelap Narkotika (Narkoba) ini.
“Sumsel ranking ke-2 Nasional Prevalensi Penyalahgunaan Narkotika (Narkoba), semua stake holder untuk bersama-sama kita perangi Narkoba, sebagai upaya persiapan bonus demografi Milenial Emas Indonesia Sehat Berprestasi tanpa Narkoba,” tandasnya.