Honda

Macet Sampai 3 Km, Warga Minta Angkutan Tambang dan Kebun Setop Sementara

Macet Sampai 3 Km, Warga Minta Angkutan Tambang dan Kebun Setop Sementara

Kemacetan parah angkutan tambang dan perkebunan terjadi di jalan poros kecamatan Nibung Kabupaten Muratara sehingga masyarakat merasa terganggu dalam melakukan aktivitas sehari-hari.-Hengki Pransis-Palpres.com

MURATARA,PALPRES.COM- Warga Desa simpang Nibung, Kecamatan Nibung, Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara) keluhkan aktivitas perusahaan tambang batu bara dan perusahaan perkebunan.

Pasalnya kemacetan parah terjadi di jalan poros kecamatan Nibung Kabupaten Muratara sehingga masyarakat merasa terganggu dalam melakukan aktivitas sehari-hari.

"Kemacetan akses jalan poros Nibung ini ada dua angkutan, perusahaan perkebunan sawit dan tambang batu bara. Paling banyak mobil angkutan batu bara,” kata warga setempat, Abdul, Ahad 20 November 2022.

Lanjutnya, tak hanya masyarakat yang akan bepergian, baik urusan ekonomi, pendidikan merasa terganggu. Bahkan pekerjaan menjadi tidak tepat waktu.

BACA JUGA: Perintah Jokowi, Akhir 2024 Jalan Tol Jambi – Betung Sudah Bisa Dinikmati Masyarakat

Senada dengan Abdul, Anang Karo salah satu masyarakat Nibung meminta pertolongan kepada pihak perusahaan untuk setop sementara aktivitas pengangkutan batu bara, karena sedang ada pengerjaan jalan.

"Kepada pihak pemerintah kabupaten Muratara untuk mengambil sikap dalam permasalahan ini sampai pembangunan jalan selesai,” ujarnya.

Dampak kemacetan aktivitas angkutan batu bara dan perusahaan perkebunan sawit itu jelas menghambat aktivitas masyarakat setempat. 

Seperti aktifitas warga yang akan menyadap karet di kebun, belum lagi anak-anak yang pergi ke sekolah.

BACA JUGA:Mantap! Tol Bakauheni-Palembang-Jambi Akan Terkoneksi 2024

Ia berharap kepada pemerintah kabupaten Muratara untuk mengambil sikap dalam hal ini untuk menghentikan sementara aktivitas pengangkutan batu bara sementara pembangunan jalan selesai.

“Kami berharap kepada Pemkab Muratara, harus mengambil sikap untuk memberhentikan sementara angkutan batu bara sebelum masyarakat mengambil tindakan sendiri,” katanya.

Ia menjelaskan, kemacetan tersebut, hampir setiap hari. Panjang kemacetan mencapai tiga kilometer. 

"Karena jalan satu sisi lagi di perbaiki. Jadi masyarakat dan perusahaan setempat menggunakan jalan satu lajur,” pungkasnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: palpres.com