Honda

Keren! Museum SMB II Kembangkan Pameran Temporer 3D

Keren! Museum SMB II Kembangkan Pameran Temporer 3D

Museum Sultan Mahmud Badaruddin II--IG @museum_smb

“Dengan menitikberatkan pada pemahaman Museum tentang siapa audience mereka, apa yang pengunjung inginkan dan teknologi apa yang sesuai dengan kebutuhan tersebut,” cetus Nofa.

Data yang dirilis oleh IDN institute menunjukkan bahwa 49% Gen Z travellers menyukai kunjungan bernuansa budaya dan 43% senang melakukan City Tour. 

Angka ini menurut Nofa dapat dijadikan referensi dan pemicu bagi pengelola Museum dan tempat wisata Heritage untuk memaksimalkan penggunaan teknologi dalam meningkatkan kualitas Produk mereka dan memetakan marketing and promotion tools yang efektif agar tepat sasaran pada target market.

BACA JUGA:Pemegang Kartu KIS BPJS Kesehatan Bisa Dapat Bansos Tahun 2023, Tanpa Syarat Cukup Lakukan Ini

BACA JUGA: 3 Bansos Ini Akan Cair Lagi di Akhir Januari 2023, Besarannya Pun Meningkat

Pada diskusi ini juga ditampilkan pengalaman tentang bagaimana beberapa lembaga budaya terkemuka dunia menggunakan solusi digital inovatif untuk meningkatkan pengalaman pengunjung bermuseum baik melalui Realitas Virtual atau Virtual Reality (VR) ataupun Augmented Reality (AR). 

Di antaranya melalui Virtual Tour di Museum National of Malaysia dan sharing session dari Irmak Wober, Digital Platform Supervisor dari Museum Pera di Istanbul. 

Sementara digitalisasi museum menjadi hal yang mutlak untuk mempromosikan sejarah dan heritage tanpa batas ke seluruh dunia, penggunaan teknologi untuk memaksimalkan pengalaman berkunjung langsung di museum merupakan sebuah inovasi yang terus ditumbuhkan di semua negara. 

Pemanfaatan Google Arts and Culture sebagai media pembelajaran untuk meningkatkan kualitas Museum dan sarana promosi juga dinilai sangat baik. 

BACA JUGA:Asal usul Permainan Tradisional Cuki, Hanya Dimainkan Kaum Bangsawan?

Di Indonesia sendiri misalnya pengunjung dapat menikmati ruang Immersive yang membuat koleksi menjadi hidup dan membawa pengunjung seolah berada di dalam koleksi tersebut di Museum Nasional, Museum Macan dan baru-baru ini secara temporer diadakan oleh Museum Seni Rupa dan Keramik di Jakarta.

Senada diakui City Tour Operator Bung Zaim dari Palembang Good Guide yang rutinitasnya sebagai City Tour Guide membuatnya banyak berinteraksi dengan traveller dari Gen Z. 

Menurut Zaim, Gen Z merupakan generasi yang sangat tech savvy dan menginginkan experience yang unik dan berbeda saat berkunjung ke sebuah tempat. 

Dalam pemaparannya, Zaim menegaskan bahwa pengalaman virtual tour merupakan salah satu bentuk promosi yang mendorong untuk berkunjung secara langsung ke Museum. 

“Oleh karena itu Museum sebagai Produk harus siap secara fisik dan pelayanan, agar dapat dinikmati oleh pengunjung,” pungkas Zaim. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: palpres.com