Honda

Pastikan Terbebas Filariasis, Pegawai Kelurahan Gunung Gajah Diambil Sampel Darah

Pastikan Terbebas Filariasis, Pegawai Kelurahan Gunung Gajah Diambil Sampel Darah

AMATI : Lurah Gunung Gajah, Nur Aprilia SPdi MM (berdiri, red) sedang mengamati jajarannya diambil sampel darah oleh tim Dinkes Lahat, Rabu malam 14 Desember 2022.-Istimewa-

LAHAT, PALPRES.COM - Rabu malam 14 Desember 2022, seluruh jajaran Kelurahan Gunung Gajah, Kecamatan Kota Lahat diambil sampel darah dalam pemeriksaan filariasis (kaki gajah, red) oleh tim Dinas Kesehatan (Dinkes).

"Betul, baik itu aparatur sipil negara (ASN) dan tenaga kerja sukarela (TKS) semuanya diambil sampel darah," kata Lurah Gugah, Nur Aprilia SPdi MM, Kamis 15 Desember 2022.

Nur Aprilia menjelaskan, pengambilan sampel darah tersebut tiada lain, untuk mengetahui apakah pegawai disini terbebas dari filariasis.

"Untuk itulah, hal ini sangat penting sekali, karena penyakit kaki gajah sangat berbahaya tentunya mencegah lebih baik daripada mengobati," ucapnya.

BACA JUGA:Tekan Stunting, Dinkes Lahat Luncurkan Si Penting Gaspol

Kini, masih kata dia, sampel darah tersebut sedang diperiksa di laboratorium Dinkes Lahat, sejauh mana perkembangan berikutnya.

"Mudah-mudahan, seluruhnya aman-aman saja tidak ada satupun pegawai Kelurahan Gugah terjangkit filariasis, dan pastinya harus diambil langkah pengobatan," harap Nur Aprilia.

Sementara itu, Kepala Dinkes Lahat, Taufik M Putra SKM MM melalui Kepala Laboratorium Daerah, Joko Kadarminto SKM mengemukakan, sampel darah berasal dari Kelurahan Gunung Gajah, sudah diterima dan akan diperiksa.

"Hasilnya tentunya masih menunggu, karena tidak langsung diketahui hal ini agar Kabupaten Lahat bebas dari penyakit kaki gajah," jelasnya.

Ia meminta, di Laboratorium Daerah Dinkes Lahat kini telah melayani berbagai jenis pemeriksaan sampel darah, dalam mengetahui penyakit apa yang terdapat didalamnya.

"Makanya, kita menerima apa saja karena peralatan sarana prasarana sangat memadai dalam mengetahui hasil dari sampel darah," tukas Joko Kadarminto. 

BACA JUGA:Dinkes Lahat Layani Cek Kolesterol Gratis

Untuk diketahui, Filariasis adalah sejumlah infeksi yang disebabkan oleh cacing filaria dan dapat menyerang hewan maupun manusia. 

Ada banyak jenis parasit filaria memiliki ratusan jenis, tapi hanya delapan spesies yang dapat menyebabkan infeksi pada manusia.

Pengelompokan filariasis umumnya dikategorikan menurut lokasi habitat cacing dewasa dalam tubuh manusia, yaitu filariasis kulit, limfatik, dan rongga tubuh. 

Filariasis limfatik adalah kondisi yang paling sering terjadi atau lebih dikenal dengan istilah kaki gajah atau elephantiasis.

Ada beberapa faktor risiko filariasis, yaitu:

1. Paparan nyamuk untuk waktu yang lama dan digigit berkali-kali.

2. Orang-orang yang tinggal lama di daerah tropis atau subtropis.

3. Orang yang terbiasa berburu atau memancing memiliki peningkatan risiko antigenemia filarial.

4. Suhu hangat dan berkeringat meningkatkan risiko gigitan nyamuk.

Menurut WHO, terdapat sekitar 120 juta orang di dunia yang menderita filariasis limfatik dan sepertiga di antaranya mengidap infeksi yang parah. Parasit filaria masuk ke tubuh manusia melalui gigitan nyamuk yang sudah terinfeksi. 

Cacing tersebut akan tumbuh dewasa, bertahan hidup selama enam hingga delapan tahun, dan terus berkembang biak dalam jaringan limfa manusia.

Infeksi ini umumnya dialami sejak masa kanak-kanak dan menyebabkan kerusakan pada sistem limfatik yang tidak disadari sampai akhirnya terjadi pembengkakan yang parah dan menyakitkan. 

Pembengkakan tersebut kemudian dapat menyebabkan cacat permanen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: