Honda

Dulu Kapenrem, Kini Widyaiswara Madya Pusdiklat Bela Negara Badiklat Kemhan RI

  Dulu Kapenrem, Kini Widyaiswara Madya Pusdiklat Bela Negara Badiklat Kemhan RI

Letkol Haryo Mustoko, Widyaiswara Madya, Pusdiklat Bela Negara, Badiklat, Kemhan RI-Dok-

BOGOR, PALPRES.COM - Bila kita jalan-jalan ke Wilayah Kabupaten Bogor setidaknya kita sempatkan untuk melewati Desa Cibodas, Kec. Rumpin Kab. Bogor tentu akan menjumpai Bangunan yang  megah dan luas.

Bangunan itu bernama Pusat Pendidikan Bela Negara (Pusdiklat Bela Negara) Badiklat Kemhan RI.

Apabila kita masuk Pusdiklat Bela Negara Badiklat Kemhan RI, akan kita jumpai beberapa bangunan perkantoran dan fasilitas latihan Bela Negara. 

Rupanya bisa kita jumpai salah satu personel Widyaiswara Madya yakni Letkol Inf. Dr. Haryo Mustoko, S.Sos, M.M, yang baru 3 bulan mengabdikan dirinya pada satuan ini.

BACA JUGA:Begini Caranya Dapat Saldo Dana Gratis Khusus Pemegang Kartu KIS BPJS Kesehatan Tahun Depan

BACA JUGA:Mengenang Tsunami Aceh 26 Desember 2004, Peristiwa Kelam Renggut 227.898 Korban Jiwa

Doktor Administrasi Publik Alumni Universitas Negeri Makassar ini, sebelumnya pernah aktif dalam dunia penerangan saat berdinas di Pendam II/Sriwijaya.

Kemudian menjadi Kapenrem 142/Tatag Kodam VII/ Wirabuana atau Kodam XIV/Hasanuddin. 

Sebelum menjadi Widyaiswara, Letkol Inf. Dr. Haryo Mustoko sempat berdinas di Puspen TNI hingga akhir September 2022.

Adapun prinsip hidup yang selalu dipegang oleh  Letkol Haryo, bahwa "Kehadiran Kita Dalam Kondisi apapun di Suatu Lingkungan Organisasi Harus Memberikan Warna dan Nilai Manfaat, setidaknya dengan bekal pengalaman dan pendidikan  berharap memberikan transfer ilmu sebagai Widyaiswara Madya”.

BACA JUGA:Mengenal 12 Suku Melayu di Sumatera Selatan yang Wajib Diketahui

BACA JUGA:Begini Aturan BBM Beralih ke CNG, Harga Lebih Murah dari Pertalite Tapi Tangki ‘Segede Gaban’

Demikian diungkap Letkol Inf. Dr. Haryo Mustoko, S.Sos, M.M.

“Kita tentu tahu bahwa  pada era globalisasi, sebuah negara tidak dapat mengisolasi diri, pasti setiap negara akan saling berhubungan dengan negara lain. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: