Honda

Yuk Intip, Unit Usaha BUMDes Gerbang Sabar Lubuk Mabar

Yuk Intip, Unit Usaha BUMDes Gerbang Sabar Lubuk Mabar

Kades Lubuk Mabar, Yeni Fitriana sedang berada di perlengkapan prasmanan sekaligus pecah telur, karena perdana disewakan, Senin 9 Januari 2023.-Bernat Albar-Palpres.com

LAHAT, PALPRES.COM- Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) merupakan salah satu usaha atau bisnis yang dikembangkan untuk membantu dalam pendapatan sekaligus memberikan kontribusi terhadap masyarakat.

Nah, Desa Lubuk Mabar, Kecamatan Pseksu kini telah dibentuk BUMDes Gerbang Sabar salah satu unit usaha yakni prasmanan yang perdana disewa pada saat acara kunjungan kerja (Kunker) Bupati Lahat, Cik Ujang SH ke Desa Lubuk Lungkang dan Padang Bindu, Kecamatan Kikim Selatan.

Kepala Desa (Kades) Lubuk Mabar, Yeni Fitriana mengatakan, ada beberapa unit usaha yang dijalankan oleh BUMDes diantaranya, perlengkapan prasmanan, galian golongan C, bank sampah, dan budidaya ikan lele.

“Unit-unit yang disebutkan diatas tersebut sangat membantu sekali, dalam hal pendapatan desa sehingga advantage (keuntungan, red) bisa membantu perkembangan desa,” sebutnya, Selasa 10 Januari 2023.

BACA JUGA:Kamu Harus Tau! 5 Wisata yang Wajib Dikunjungi Jika Berada di Lahat

Salah satunya, sambung dia, unit prasmanan yang lengkap dengan kain tabir, sarung kursi, pondokan, meja bundar, tempat minuman dan lain sebagainya.

“Kekurangannya akan dianggarkan pada tahun 2023 ini, sehingga ketika ada kegiatan hajatan pernikahan atau lainnya, semuanya telah lengkap,” papar Yeni Fitriana.

Yeni Fitriana menerangkan, tentunya dengan adanya BUMDes Gerbang Sabar ini, dapat dipastikan dapat membantu masyarakat sehingga mereka memiliki penghasilan cukup.

"Saya selaku kades terus memantau dan mengarahkan kepada pengurus BUMDes, supaya menjalankan dengan sebaik mungkin, jangan mengejar keuntungan besar tapi hasilnya sedikit," sebutnya.

BACA JUGA:Ini Luasan Lahan Perkantoran Baru Pemkab Lahat

Ia berharap, apa yang telah dilakukan Pemerintah Desa (Pemdes) Lubuk Mabar, mampu memberikan pelayanan kepada penduduk, agar dapat menjadi pilot project (percontohan, red).

“Disinilah kita terus menerus bergerak dan berbuat secara optimal, pungkas Yeni Fitriana.

Sementara itu, Ketua BUMDes Gerbang Sabar, Nurul Anwar mengemukakan, dirinya bersama anggota lainnya, terus melakukan koordinasi maupun komunitas dengan Pemerintah Desa (Pemdes).

"Hal ini berkaitan dengan jenis unit usaha yang ada, agar hasil yang diperoleh dinikmati juga oleh warga," ulasnya.

BACA JUGA:CATAT! Begini Caranya Agar Pemilik KIS Bisa Dapat Dana BSU Rp600.000

Dirinya menyampaikan, unit usaha yang ada sekarang ini sangat baik sekali, menciptakan peluang bisnis dan tenaga kerja lokal yang dimaksimalkan, dalam membantu penghasilan mereka.

"Oleh karena itulah, promosi melalui mulut ke mulut, media sosial (Medsos) telah dilaksanakan, sehingga kedepannya BUMDes akan semakin berkembang dan besar," harap Nurul Anwar. 

Berita terkait, Puluhan tahun lamanya alat transportasi tradisional yang terbuat dari bambu yang disusun sedemikian rupa, sehingga membentuk rakit dengan panjang 6 meter dan lebar 2,5 meter membantu petani dan sepeda motor menyeberangi aliran Sungai Pangi untuk ke kebun ataupun membawa hasil bumi berupa getah karet, kelapa sawit dan durian.

Kini, hal tersebut sudah berlalu dan digantikan dengan lebih modern yakni jembatan gantung yang dibangun sepanjang 150 meter.

BACA JUGA:Kabar Gembira, Penerima BSU Bisa Dapat Bantuan Rp4.200.00 Juta dari Kartu Prakerja 2023, Cek Status BSU Anda

Dan masyarakat pun tidak perlu lagi takut ataupun khawatir lagi ketika air pasang menghambat mereka beraktifitas.

Haunalipah salah satu warga Desa Lubuk Lungkang, Kecamatan Kikim Selatan membenarkan, setidaknya sudah 50 kali rakit tersebut diganti apabila rusak, untuk mengangkut petani yang ingin menyeberang.

“Rakit tersebut ditarik dengan tali yang telah dipersiapkan sebelumnya, apabila aliran sungai tinggi dan deras maka tidak ada yang berani menyeberang,” terang dia, Senin 9 Januari 2023.

Ia menjelaskan, bahkan pernah Sungai Pangi ini membesar hingga ketinggian mencapai lebih kurang 6 meter, secara otomatis satu pun petani tidak ada yang ke kebun pada saat ini.

BACA JUGA:Alhamdulillah, Petani 2 Desa di Lahat Bisa Tersenyum Karena ini, Ada Apa Ya?

"Dan kini, kami warga Lubuk Lungkang dan Padang Bindu, mengucapkan syukur dan terima kasih kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lahat dalam hal ini Bupati Lahat, Cik Ujang SH atas dibangunnya akses jembatan gantung," harap Haunalipah.

Senada, Kepala Desa (Kades) Padang Bindu, Sucianto menerangkan, awalnya untuk membawa hasil perkebunan yakni, gerak karet yang tiap minggu dapat menghasilkan 4.000 kilogram (Kg).

Selain itu, kelapa sawit dan durian dibawa menggunakan rakit, dimana, 80 persen mayoritas mata pencaharian penduduk sebagai petani.

“Kini, Pemkab Lahat telah merealisasikan pembangunan infrastruktur jembatan gantung sepanjang 150 meter, sehingga petani tidak perlu lagi menyeberang Sungai Pangi yang lebarnya 5 meter dengan cara ditarik," paparnya.

BACA JUGA:Guru Bakal Dapat Tunjangan Profesi di 2023, Besarnya Hingga Rp20 juta, Ini Ketentuan dan Jadwal Pencairannya

Ia menyebutkan, luas lahan kebun yang digarap dua desa tersebut mencapai 300 hektar, yang memang selama ini hasil produksi dibawa dengan rakit.

“Rakit dengan panjang 6 meter dan lebar 2,5 meter inilah, menjadi satu-satunya akses petani menyeberang, itu pun kalau aliran debit sungai surut,” sebut Sucianto.

Kini, sambung Sucianto, perhatian dari Bupati Lahat, Cik Ujang SH dengan membangun jembatan gantung begitu sangat membantu sekali petani.

"Mereka tidak perlu lagi bersusah payah, dimana, motor dapat melintasi sarana umum tersebut, membawa gerak karet hingga 80 kg,” bebernya.

BACA JUGA:Pemukiman Korban Banjir Gunung Kembang Siap Huni, Bupati Lahat Serahkan Kunci Rumah

Sementara itu, Kades Lubuk Lungkang, Dina Juliyanti menyampaikan, kedua warga desa sangat berterima kasih atas pembangunan yang telah dikerjakan selama ini. Termasuk juga, bedah rumah pun telah direalisasikan.

“Di 2023 akses jalan lingkar, jalan setapak dan lainnya pun telah dianggarkan, sebab dua desa yang berdiri 1928, barulah Bupati Lahat, Cik Ujang SH melakukan pembangunan," ulasnya.

Dia berharap, dirinya bersama Kades Padang Bindu dan masyarakat Kikim Selatan mengucapkan terima kasih atas bantuan dan perhatian dari Pemkab Lahat, atas pembangunan jembatan gantung.

“Kendaraan roda dua milik petani kini hilir mudik menyeberangi Sungai Pangi, Tanpa adanya rasa khawatir terbawa arus, semuanya akses tersedia mempermudah masyarakat beraktifitas,” harap Dina Juliyanti.

BACA JUGA:Tak Bayar Pajak, Sejumlah Banner di Kota Lahat Ditertibkan Petugas

Dilain pihak, Bupati Lahat, Cik Ujang SH mengatakan, atas nama Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lahat, kedua desa serta masyarakat begitu antusias dengan adanya jembatan gantung sebagai akses penyebaran dalam membawa hasil perkebunan serta pertanian.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: palpres.com