Honda

Jari Bayi di Palembang Terpotong Oknum Perawat saat Perbaiki Influs

Jari Bayi di Palembang Terpotong Oknum Perawat saat Perbaiki Influs

Suparman saat menandatangani laporan polisi yang dia buat di SPKT Polrestabes Palembang terkait jari anaknya yang terpotong di RS Muhammadiyah Palembang -Kurniawan-palpres.com

PALEMBANG, PALPRES.COM – Saat sedang menjalani perawatan di RS Muhammadiyah PALEMBANG, jari AA, balita berusia 8 bulan tanpa sengaja tergunting hingga terpotong. 

Peristiwa itu terjadi Jumat 3 Februari 2023 sekitar pukul 10.30 WIB.

Karena tak terima dengan peristiwa itu, Suparman (37), orang tua AA, warga Jalan Tembok Baru, Lorong Tanjung, Jakabaring, Palembang, melapor ke Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT), Sabtu 4 Februari 2023.

Kepada penyidik, Suparman menjelaskan peristiwa itu terjadi saat terlapor yakni oknum perawat berinisial D hendak memperbaiki infus sang anak dengan gunting.

BACA JUGA:Nekat Ambil Barang Milik Bunga, Kelakuan Pelaku Ini Tak Sebagus Namanya

Diduga kurang hati-hati, terlapor justru memotong jari kelingking korban dengan gunting.

Sebelum peristiwa itu terjadi, diakui Suparman, dia sudah mengingatkan meminta agar terlapor membuka saja perban di tangan anaknya.

Namun itu tak didengar terlapor yang tetap memakai gunting besar, hingga tanpa sengaja memotong jari tangan korban.

Suparman menuturkan, bahwa sudah meminta terlapor untuk bertanggung jawab atas ulahnya, namun dia tidak mau menemui. 

BACA JUGA:Pelaku Amuk Massa hingga Tewas Diancam 12 Tahun Penjara

Malahan pihak rumah sakit langsung yang mengambil tanggung jawab, dengan memberi tindakan operasi dan menempatkannya ke ruang VIP.

Dijelaskan Suparman, dia awalnya membawa anaknya berobat ke RS Muhammadiyah karena demam.

Usai kejadian, lanjutnya, peristiwa itu dia langsung laporkan ke SPKT Polrestabes Palembang.

Laporan tersebut sudah diterima pihak berwajib, dengan nomor LP/B/273/II/2023/SPKT/Polrestabes Palembang/Polda Sumsel.

BACA JUGA:Istri Wartawan Dibegal Diujung Desa Air Itam, Berikut Kronologinya

Pasal yang disangkakan pada terlapor, yakni kesalahan menyebabkan orang luka berat, sebagaimana diatur dalam UU No 1 Tahun 1946 dan Pasal 360 KUHP.

Sementara itu, Wadir SDM dan AIK RSMP, Muksin S Sos I M Ag didampingi Wadir Umum ADM dan Keuangan RSMP, Dr Sunardi SE M Si membenarkan peristiwa tersebut.

Dari pihak rumah sakit saat mendengar kejadian itu, lanjut dia, langsung melakukan tindakan operasi yang memakan waktu kurang lebih 1,5 jam.

Operas berjalan dengan baik dan lancar tanpa halangan apapun.

BACA JUGA:Tusuk Kawan Sekampung, Warga Ogan Ilir Ini ‘Dicangking’ Polisi

"Awalnya pasien kelas 3, karena ini bentuk tanggung jawab kita, kelalaian dari karyawan kami, maka dari selesai operasi langsung dipindahkan ke ruangan VIP, semuanya tanpa biaya atau gratis," jelas Muksin.

Lebih jauh dikatakannya, kondisi bayi terus di awasi 3x24 jam oleh perawat.

Supaya apabila terjadi masalah terhadap bayi dimaksud, langsung bisa dilaporkan dengan dokter yang menangani operasi anak tersebut. 

"Kondisi bayi saat ini baik-baik saja, sehat, dan terus dalam pengawasan," tambahnya.

BACA JUGA:SIAP-SIAP! Kasus Dugaan Korupsi Dana Hibah Pilkada Ogan Ilir Naik Sidang Bulan Depan

Lanjut Muksin mengatakan,  untuk perawat inisial D sendiri sudah di non aktifkan sambil menunggu proses lebih lanjut. 

Dijelaskannya, DA ini merupakan perawat tetap di RS Muhammadiyah yang telah bertugas 18 tahun.

"Kami berharap proses ini nanti bisa dibicarakan secara kekeluargaan, karena ini merupakan sesuatu yang bukan disengaja.

Tetapi lebih kepada musibah bagi karyawan kami, sehingga terjadi kecelakaan tadi," paparnya.

BACA JUGA:Kerap Resahkan Warga, Pria Diduga ODGJ Diamankan Polsek Muara Lakitan

Untuk jari bayi tersebut bisa kembali normal ataupun tidak lanjut Muksin menjelaskan, pihaknya belum bisa memberikan jawaban.

Karena dari operasi itu butuh waktu tiga hari baru bisa terlihat.

“Saat ini kita melakukan pengawasan, observasi 3x24 jam, dan juga ditambahkan seorang perawat yang setiap 15 menit melihat kondisi perkembangan bayi.

Jadi butuh tiga hari kedepan baru bisa melihat hasil operasinya, oleh karenanya kita minta doa rekan-rekan dan masyarakat operasi itu berhasil dengan baik dan lancar," ungkapnya.

BACA JUGA:Gegara Masalah Asmara, Warga Tanjung Barangan Dibacok Karena Dituduh Dekati Pacar Orang

Ditambahkan Muksin, sebetulnya Perawat DA sudah menunggu kedatangan orang tua bayi karena ingin meminta maaf, namun tidak bertemu. 

"Keluarga pasien ingin bertemu dengan perawat, hingga habis Salat Jumat dan permintaan sudah kami respon dengan menyanggupi untuk bertemu. 

Namun sampai Maghrib kami menunggu, kesediaan dari keluarga pasien itu untuk bertemu perawat belum bisa," tukasnya.

Muksin sendiri mengaku sempat bolak-balik mendatangi ruang VIP, namun ternyata bapak bayi tidak ada.

BACA JUGA:Tak Sampai 24 Jam, Pasutri Spesialis Copet yang Beraksi di Mall Diringkus Polisi

Terus yang kedua kalinya lagi tidur, kemudian menunggu neneknya dan setelahnya neneknya tak bisa hadir. 

"Jadi belum bisa bertemu, sementara perawat itu menunggu hingga Maghrib untuk meminta maaf kepada ibu dari pasien," tukasnya.  *

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: palpres.com