Honda

Mendongkrak Stereotipe Perempuan di Film Aladdin, Putri Jasmine Tak Seharusnya Dikurung di Istana Lho!

Mendongkrak Stereotipe Perempuan di Film Aladdin, Putri Jasmine Tak Seharusnya Dikurung di Istana Lho!

Mendongkrak Stereotipe Perempuan di Film Aladdin, Putri Jasmine Tak Seharusnya Dikurung di Istana Lho!--Sumber : Book spot

PALEMBANG, PALPRES.COM - Sebuah film tentu aja tak lepas dari stereotipe yang berkembang di dalam kehidupan masyarakat.

Nah seperti cerita Aladdin ini yang di dalamnya terdapat stereotipe perempuan.

Jadi, seperti yang diketahui, Putri Jasmine semasa hidupnya hanya tinggal di Istana.

Dirinya memang gak diperbolehkan keluar istana, karena dengan alasan tertentu.

BACA JUGA:Warning! 7 Aplikasi Ini Terlarang Tidak Ada di Play Store Tapi Memiliki Banyak Manfaat

Hal itu membuat semua orang tak tau wajah putri Jasmine seperti apa dan bagaimana.

Nah, pada suatu hari Putri Jasmine keluar Istana secara diam-diam dan pergi ke pasar.

Pada saat itulah, dirinya bertemu dengan Aladdin. Putri Jasmine yang bertemu Aladdin mengatakan dirinya adalah seorang pelayan biasa.

Aladdin yang mengetahui bahwa Jasmine adalah seorang pelayan di Istana, langsung berkata kalau putri Jasmine tak pernah mau untuk menemui rakyatnya.

BACA JUGA:Sering Dikunjungi WNA, Kota Ini Salah Satu Kota Industri Terpadat di Indonesia, Coba Tebak?

Mendengar hal tersebut, Jasmine pun langsung menjelaskan alasan mengapa dirinya tak pernah keluar dari Istana.

Hal itu dikarenakan, Ratu dari istana dibunuh oleh seorang yang tak pernah dikenali identitasnya.

Nah, dari sanalah istana selalu tertutup dan putri Jasmine tak boleh keluar bebas dari istana.

Mengurung putri Jasmine di istana adalah cara Sultan agar kejadian serupa gak terulang lagi.

BACA JUGA:Baca Doa Ini Sebelum Tidur Maka Akan Terbebas dari Hutang, Ustadz Adi Hidayat Berikan Amalannya

Nah dari cerita itu, kamu tentunya familiar banget kan sama apa yang dilakukan Sultan ke Putri Jasmine?

Jadi, sering kali perempuan gak boleh pulang larut malam karena nanti diperkosa atau diperlakukan jahat.

Pemikiran itu membuat perempuan dilarang atau gak boleh keluar malam.

Padahal kan perbuatan jahat itu datang dari pelaku yang sudah berniat jahat, bukan karena perempuan yang keluar malam.

BACA JUGA:14 Jurusan Sastra di PTN TOP QS WUR 2024, Mulai Batak Hingga Sastra Korea, Ada yang Satu Almamater?

Perempuan tak sepatutnya disalahkan atas apa yang bukan salahnya.

Nah balik lagi, mengantisipasi kejahatan memang sangat boleh, tapi gak dengan mengurung putri Jasmine di istana.

Cara Sultan yang mengurung dan gak memperbolehkan putri Jasmine keluar dengan alasan agar putri Jasmine tetap aman, itu gak bisa dibenarkan.

Pemikiran Sultan ini sangat relate bukan dengan stereotipe yang sering kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari?

BACA JUGA:5 Fakultas Hukum Terbaik di PTN TOP QS WUR 2024, No 1 Bukan UI Apalagi UGM, Kampus Mana?

Orang-orang berstreotipe kalau perempuan itu gak bisa jaga diri, seorang yang lemah. Sehingga cara terbaiknya ialah dengan gak memperbolehkan perempuan keluar malam seperti contoh di atas.

Jadi, poin pembelajaran pentingnya ialah jangan sampai ada lagi ya pemikiran seperti Sultan di atas, ya. Karena perempuan bukanlah orang yang lemah.

Perempuan tak sepatutnya disalahkan atas apa yang gak ia perbuat, dan tak kalah penting perempuan itu mempunyai hak untuk hidup bebas tanpa kekangan dengan alasan apapun itu.*

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: