Honda

Berjarak 9 Jam dari Medan, Inilah Kota Paling Kaya di Sumatera Utara Era Tahun 1970-an, Kamu Tahu?

Berjarak 9 Jam dari Medan, Inilah Kota Paling Kaya di Sumatera Utara Era Tahun 1970-an, Kamu Tahu?

Ilustrasi kota paling kaya di Sumatera Utara era tahun 1970-an berkat memiliki perkebunan salak terbesar-pexels-

PALPRES.COM - Sumatera Utara memiliki sebuah daerah yang terlahir berkat adanya kekayaan salak di daerahnya.

Uniknya, daerah tersebut merupakan salah satu hasil pemekaran wilayah salah satu kabupaten di Sumatera Utara.

Setelah memisahkan diri dari Kabupaten Tapanuli Selatan, daerah yang berjarak 9 jam dari Medan ini akhirnya mendapat julukan kota paling kaya di Sumatera Utara.

Lantas, daerah mana yang dijuluki sebagai Kota Paling Kaya era tahun 1970-an tersebut?

BACA JUGA:5 Rekomendasi Tasbih Digital, Siap Temani Ibadah Bulan Ramadan Dimanapun dan Kapanpun

BACA JUGA:10 Jurusan Kuliah Langka di Indonesia Beserta Kampus, Prospek Karir Tinggi, Berminat?

Ya, bermula dari status wilayahnya kabupaten, daerah ini kemudian dinaikkan statusnya menjadi kota secara administratif.

Memiliki luas wilayah 159,28 kilometer persegi, menjadikan salah satu kota di Sumatera Utara ini mulai naik daun tahun 1970-an.

Sehingga daerah ini dinobatkan menjadi kota paling kaya lantaran berlimpahnya perkebunan salak.

Perkembangan ekonomi kota ini terus berkembang berkat didukung oleh produksi pertanian buah salak yang kini menjadi maskot daerahnya.

BACA JUGA:Pendaftaran KIP Kuliah Jalur UTBK SNBT 2024 Dibuka, Persiapkan Persyaratannya, Segera Daftar di Link Ini

BACA JUGA:Harga Selisih 100 Ribu, Inilah Perbandingan Realme C35 dan Samsung Galaxy A13, Siapa yang Unggul?

Salak Sibaqua merupakan buah identitas kota ini lantaran mempunyai cita rasa manis bercampur asam dengan ukuran yang lebih besar dari wilayah lain.

Kota ini juga didukung dengan ciri khas geografis yang unik yaitu dikelilingi sejumlah perbukitan dan anak sungai hingga membuatnya beriklim sejuk.

Salak merupakan primadona unggulan perkenomian salah satu daerah hasil pemekaran di Sumatera Utara tersebut.

Diketahui, nama daerah ini adalah Padang Sidimpuan, kota yang berasal dari pemekaran Kabupaten Tapanuli Selatan.

BACA JUGA:SEREM! Desa Terpencil di Jawa Tengah Ini Berjuluk Kampung Pasar Setan, Cek Lokasinya

BACA JUGA:HEBOH! Warga Kampung Unik Magelang Ini Semua Berumur Panjang, Ternyata Ini Rahasianya

Mulanya berstatus sebagai wilayah kabupaten, namun melalui Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1982 ini naik kelas menjadi kota.

Adanya Undang-Undang Nomor 4 tahun 2001 inilah yang membuat Sumatera Utara mempunyai kota administratif baru bernaka Kota Padang Sidimpuan.

Sesuai data Badan Pusat Statistik Periode 2024, kota ini mempunyai 6 kecamatan administratif.

Kecamatan terbesarnya adalah Batunadua dengan luas wiayah mencapai 41,81 kilometer persegi.

BACA JUGA:GEGER! Pria Pasuruan Ini Simpan Pusaka Kerajaan Majapahit, Sempat Hilang Ratusan Tahun

BACA JUGA:Nomor HP Dijual Provider ke Hacker, Wanita Ini jadi Korban Pembobolan Bank, Kartu Kredit Terkuras Belasan Juta

Sedangkan kecamatan terkecilnya adalah Padangsidimpuan Utara dengan wilayah seluas 14,97 kilometer persegi.

Selain itu, empat kecamatan sisanya masing-masing Padangsidimpuan Tenggara, Selatan, Hutaimbaru dan Angkola Julu.

Kini, kota paling kaya di Sumatera Utara ini masih terkenal dengan kekayaan buah salak yang cukup khas.

Terlebih, buah itu menjadi oleh-oleh wajib khas daerah itu berkat keunikan cita rasa dan bentuknya yang beda dari jenis lainnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: