Honda

PT Bukit Asam Tbk (PTBA) Sulap Lahan Bekas Tambang Menjadi Pusat Persemaian hingga Kota Wisata

PT Bukit Asam Tbk (PTBA) Sulap Lahan Bekas Tambang Menjadi Pusat Persemaian hingga Kota Wisata

Koordinator Pengendalian Pemanfaatan dan Pelestarian Hutan Kemenko Marves Fatma Puspitasari (kanan) dan General Manager PT Bukit Asam Tbk (PTBA) Unit Pertambangan Tanjung Enim, Venpri Sagara (kiri)-Humas PTBA -

PALPRES.COMGeneral Manager PT Bukit Asam Tbk (PTBA) Unit Pertambangan Tanjung Enim, Venpri Sagara, menjadi salah satu pembicara dalam acara Focus Group Discussion yang digelar di Yogyakarta. 

Focus Group Discussion bertema "Ekonomi Sirkuler Melalui Revitalisasi Lahan Kritis" ini diselenggarakan Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman & Investasi (Kemenko Marves) bersama PT PLN Energi Primer Indonesia dan Pemerintah Provinsi di Yogyakarta pada 23-24 Maret 2024.

Venpri pemaparannya menjelaskan jika PTBA telah menjalankan ekonomi sirkuler dalam rehabilitasi Daerah Aliran Sungai (DAS) dan reklamasi lahan bekas tambang

Salah satunya dengan memanfaatkan lahan pasca tambang untuk pusat persemaian.

BACA JUGA:PT Bukit Asam Tbk Berbagi Berkah Ramadan, 106 Masjid Terima Bantuan Sosial

BACA JUGA:Bukit Asam (PTBA) Bantu Warga Desa Bangkitkan Usaha Jamur Tiram, Ini Hasilnya

Dari pusat persemaian tersdbut, bibit-bibit yang dihasilkan di lahan pasca tambang tersebut kemudian digunakan untuk rehabilitasi DAS. 

"Saat ini pusat persemaian menghasilkan 500 ribu bibit per tahun.

PTBA menargetkan peningkatan kapasitas bibit tanaman menjadi 2-3 juta bibit tanaman per tahun dengan memanfaatkan lahan pasca tambang.

Jadi peningkatan kapasitas menyesuaikan dengan progress reklamasi lahan," papar Venpri. 

BACA JUGA:Bukit Asam Raih Sertifikasi Sistem Manajemen Energi dari PT TUV SUD Indonesia

BACA JUGA:Sambut Bulan Ramadan, PTBA Salurkan 10.000 Paket Sembako

Rehabiltasi DAS dilakukan PTBA di beberapa lokasi, antara lain Kabupaten Banyuasin, Kabupaten Muara Enim, Kabupaten Lahat dan Kabupaten Kulon Progo.

Rehabilitasi ini sudah mencapai total penanaman sebanyak 4 juta batang dari berbagai jenis tanaman. 

PTBA melibatkan masyarakat sejak pra kegiatan, jasa pengangkutan, penanaman, pemeliharaan hingga pasca kegiatan rehabilitasi DAS. 

"Kami juga mengutamakan tanaman produktif, buah-buahan, ada juga mangrove dan tanaman endemik.

BACA JUGA:Program Keberlanjutan PTBA Raih Apresiasi di BCOMMS 2024

BACA JUGA:PTBA Raih Penghargaan Indonesia Best Companies in HSE Implementation 2024

Realisasi penyebaran rehabilitasi DAS yang telah dilakukan Bukit Asam berdampak kepada sekitar 222.000 hari orang kerja (HOK), dengan perputaran ekonomi sekitar Rp 22 miliar.

Nilai ini akan terus bertambah sampai terpenuhinya seluruh kewajiban atas Izin Pinjam Pakai Kawasan Hutan (IPPKH)," ujar Venpri.

Selain persemaian, ekonomi sirkuler juga telah dijalankan PTBA melalui program Tanjung Enim Kota Wisata.

Program ini merupakan bagian dari reklamasi dalam bentuk lain. Berbagai destinasi wisata baru telah dibangun di Tanjung Enim.

BACA JUGA:Puncak HUT ke-43, PTBA Usung Tema Merintis Masa Depan

BACA JUGA:Bukit Asam Gencar Bangun PLTS untuk Pertanian

Mulai dari Museum Batubara yang dilengkapi jalur lorry bawah tanah, Mini Zoo, hingga Waterpark. 

Kota Wisata Tanjung Enim juga akan memiliki Botanical Garden yang dibangun di atas lahan pasca tambang seluas kurang lebih 17 hektare (ha).

Botanical Garden ini diproyeksikan akan menjadi wisata edukasi keanekaragaman hayati berupa taman koleksi tanaman dari berbagai wilayah Indonesia.

"Sebentar lagi kita menyambut Lebaran, saya pikir yang mudik ke Palembang dan sekitarnya bisa lah mampir berwisata ke Tanjung Enim.

BACA JUGA:HUT ke-43 Bukit Asam Kunjungi Anak-Anak Cerebral Palsy, Berikan Kursi Roda Adaptif

BACA JUGA:Bukit Asam Borong Penghargaan Hingga Jadi Tuan Rumah Sumatera Fire Rescue Challenge

Sepanjang tahun 2023 sudah seratus ribuan wisatawan mengunjungi museum.

Masih bisa lah dikunjungi beberapa ribu orang lagi.

Dengan telah dibukanya jalan tol Palembang-Prabumulih, berwisata di Tanjung Enim bisa menjadi opsi liburan menyambut libur panjang Hari Raya Idul Fitri mendatang," tuturnya. 

Sementara itu, pada kesempatan yang sama, Koordinator Pengendalian Pemanfaatan dan Pelestarian Hutan Kemenko Marves Fatma Puspitasari menyampaikan, tantangan bagi industri pertambangan adalah menjadi pihak yang kerap dituduh menjadi penyebab kerusakan lahan.

BACA JUGA:240 Peserta Lolos Tahap Administrasi Seleksi Program Bidiksiba dari Bukit Asam Tahun 2024

BACA JUGA:Aktivitas Pertambangan Bukit Asam (PTBA) Makin Efektif Lewat Digitalisasi

Izin Usaha Pertambangan (IUP) banyak memanfaatkan Pinjam Pakai Kawasan Hutan, dengan kewajiban melakukan reklamasi dan rehabilitasi DAS.

Berdasarkan Kajian Lingkungan Hidup Strategis Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2020-2024, luas lahan kritis nasional pada tahun 2000 mencapai 4,9 juta ha.

Luasan tersebut tersebar di kawasan hutan produksi, hutan lindung, hutan konservasi, dan di luar kawasan hutan. 

"Jika tidak dilakukan tindakan untuk mencegah dan memperbaiki lahan kritis, maka luasan tersebut akan terus bertambah.

BACA JUGA:Muara Enim Dapat Bantuan Mesin Pemusnah Sampah dari PTBA

BACA JUGA:Gandeng Inhutani V, Bukit Asam Lakukan Hal Ini

Pada skenario baseline diproyeksikan bahwa luas lahan kritis akan meningkat menjadi 19 juta ha di tahun 2024," ujar Fatma.

Fatma mengapresiasi ekonomi sirkuler yang telah dikembangkan PTBA. Pemahaman atas kondisi, kewajiban dan regulasi Pinjam Pakai Kawasan Hutan, akan membantu dalam merencanakan serta menentukan strategi dan upaya yang tepat  dalam memulihkan lahan kritis sekaligus mendorong perekonomian masyarakat. 

"Program ini sangat penting untuk memastikan bahwa pemegang Izin PPKH telah melaksanakan kewajibannya dalam pemulihan lahan kritis dalam rangka rehabilitasi DAS sekaligus menciptakan transaksi ekonomi dengan melibatkan masyarakat secara langsung," pungkasnya.

 

Dapatkan update konten terkini dan terbaru setiap hari di Palpres.com. Ayo Gabung di Channel WhatsApp dengan cara klik link ini "Channel WA palpres.com". 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: