Citraland
Honda

5 Fakta Jual Beli Akun WhatsAp, Tersangka NOF Otak Pelaku Belajar Otodidak

5 Fakta Jual Beli Akun WhatsAp, Tersangka NOF Otak Pelaku Belajar Otodidak

olda Sumsel berhasil menangkap 7 orang komplotan yang terlibat tindak pidana siber di Palembang. Mereka terdiri dari lima orang Perempuan dan dua orang laki-laki. Modus yang mereka gunakan adalah melakukan jual-beli akun WhatsApp ilegal yang kemudian di-Kurniawan -palpres.com

BACA JUGA:Berikut 5 Jenis Tanaman Hias Paling Seseuai Menghiasi Ruang Keluarga Rumah Anda

“Keenam tersangka lainnya ini merupakan karyawan dari NOF yang sehari-hari bekerja mengekstrak file ZIP dari akun WhatsApp yang dibeli dan mengubahnya filenya ke format TXT,” terang Sunarto.

3. Mampu Jual 50 Ribu Akun Sehari

Pelaku jual beli akun WhatsApp ini mampu meraup keuntungan yang cukup menggiurkan.

Dmana mereka mampu menjual hingga 50 ribu akun dalam sehari ke pembeli di luar negeri.

BACA JUGA:Kroscek! Ini loh 5 Khasiat Batu Akik Yaman Wulung, Nomor 4 Bisa Bikin Kamu Tenang

BACA JUGA: Kasus Dana Hibah, Mantan Ketua KONI Sumsel Ditahan Kejati di Rutan Pakjo

Salah satu negara yang membeli akun tersebut adalah China. Harga per akun dibandrol senilai Rp 3.100, dengan keuntungan Rp 100 per akun.

Total keuntungan yang bisa dikantongi pelaku mencapai Rp 5 juta per hari.

“Pelaku ini mengaku mampu menjual kurang lebih 50 ribu akun WhatsApp milik orang lain di setiap harinya dengan keuntungan Rp 5juta per hari,” terangnya.

4. Pengakuan Otak Komplotan

NOF yang ditangkap sebagai otak dari komplotan jual beli akun ini mengaku merekrut para karyawannya yang tak lain merupakan tetangganya sendiri. Para pelaku yang kini telah ditetapkan sebagai tersangka itu direkrut via telepon.

“Mereka adalah tetangga saya. Ada yang tetangga di kampung saya Lahat, ada juga yang tetangga rumah di Sematang Borang. Semuanya saya rekrut melalui telepon,” ujar NOF kepada polisi, Selasa 30 April 2024.

Selain itu, tersangka NOF mengaku mempelajari modus-modus jual beli akun WhatsApp ini secara otodidak melalui media sosial video.

“Tidak ada yang mengajari, saya belajar sendiri dari YouTube,” tuturnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: