Pagi Ini Gempa 4.3 Magnitudo Terjadi di Jepara Jateng, dengan Kedalaman 578 Km
![Pagi Ini Gempa 4.3 Magnitudo Terjadi di Jepara Jateng, dengan Kedalaman 578 Km](https://palpres.disway.id/upload/b928185fc96def7eb9198f815ab53db1.jpg)
Gempa 4.3 Magnitudo terjadi di Jepara Provinsi Jawa Tengah (Jateng), Kamis 18 Juli 2024, sekitar 02:49:56 WIB-@infobmkg-
JATENG, PALPRES.COM - Gempa 4.3 Magnitudo terjadi di Jepara Provinsi Jawa Tengah (Jateng), Kamis 18 Juli 2024, sekitar 02:49:56 WIB.
Demikian dirilis oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) di laman media sosial resminya di X, @infobmkg.
Lokasi gempa di koordinat 5.86LS, 110.21BT.
Pusat gempa 95 km Barat Laut, Jepara Provinsi Jateng.
BACA JUGA:7 Persiapan Paling Penting Bagi Para Maba Sebelum Masuk Kuliah
BACA JUGA:7 Khasiat Magis Batu Akik Safir, Bisa Buat Kamu Lebih Cerdas
Dengan kedalaman gempa 578 Km.
Pada hari yang sama, sekitar pukul 01:58:55 WIB, gempa 3.6 Magnitudo dirasakan di Kabupaten Blitar, Provinsi Jawa Timur (Jatim).
Gempa terjadi di koordinat 9.06LS, 112.14BT.
Dengan pusat di 103 km Barat Daya Kabupaten Blitar, Provinsi Jatim.
BACA JUGA:Khasiat Utama Batu Akik Ruby Permata Berharga yang Memiliki Makna Cinta
Kedalaman gempa diperkirakan 10 Km.
Sebelumnya sekitar pukul 00:41:20 WIB, gempa 2.9 Magnitudo terjadi di Sumbawa, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB).
Lokasi gempa di koordinat 9.44LS, 117.53BT, 106 km Tenggara Sumbawa, Provinsi NTB.
Dengan kedalaman gempa sekitar 31 Km.
BACA JUGA:Total Jemaah Haji yang Telah Kembali ke Tanah Air Bertambah jadi 182.160 Orang
BACA JUGA:Indonesia – PEA Perkuat Kerja Sama Bilateral, Sepakati 8 Nota Kesepahaman, Apa Saja?
Sebelumnya pada pukul 00:08:20 WIB, BMKG mencatat guncangan gempa 3.7 Magnitudo dirasakan di Luwu Timur, Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel).
Gempa terjadi di koordinat 2.41 LS, 120.91 BT.
Pusat gempa berada di darat 34 km Barat Laut Luwu Timur, dengan kedalaman 5 Km.
Getaran gempa bisa dirasakan III – IV
Sementara itu beberapa jam sebelumnya, pada pukul 23:18:06 WIB, Rabu 17 Juli 2024, gempa 3.4 Magnitudo terjadi di Lembata, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).
Lokasi gempa di koordinat 8.88LS, 123.96BT, 69 km Tenggara di Lembata, Provinsi NTT.
Diperkirakan kedalaman gempa 11 Km.
Kemudia bergeser ke Raja Ambat, Papua Barat.
BACA JUGA:Danamon bersama MUFG dan Anggota Grup Bertransformasi Jadi Mitra Keuangan Terpercaya
BACA JUGA:Pemain Burung Sejati Harus Tahu! Ini 11 Mitos yang Menyelimuti Merpati
Tercatat pada pukul 23:10:43 WIB, gempa 3.2 Magnitudo dirasakan di koordinat 0.41LU, 129.62BT.
Pusat gempa di 122 km Barat Laut Raja Ambat, Papua Barat, dengan kedalaman 10 Km.
Tak sampai 1 jam sebelumnya, BMKG mencatat gempa 3.6, Magnitudo dirasakan pukul 22:59:22 WIB di Tuapejat, Kecamatan Sipora Utara, Kabupaten Kepulauan Mentawai, Provinsi Sumatera Barat (Sumbar).
Gempa terjadi di koordinat 3.40LS, 99.60BT.
BACA JUGA:Gertam Cabai dan Bawang Merah Serentak Diyakini Mampu Tekan Inflasi
BACA JUGA:Sebaiknya Anda Tahu! Ini 5 Fakta Menarik Tentang Kangguru
Pusat gempa 152 km Tenggara Tuapejat, dengan kedalaman 22 Km.
Trauma Gempa
Setiap musibah akan menginggalkan trauma, apalagi musibah gempa .
Para korban harus dibantu agar pulih kondisi Psikologisnya dari pengalaman traumatis melalui pemulihan trauma (Trauma Healing).
BACA JUGA:Inilah 3 Tempat Nongkrong Paling Asyik Bagi Generasi Milenial di Musi Rawas
BACA JUGA:Berikut 7 Jenis Batu Akik Sulaiman Paling Gacor dan Dicari Kolektor Indonesia
Gangguan Post Traumatic Stress Disorder (PTSD) adalah sebuah kondisi gangguan kesehatan mental akibat peristiwa yang mengerikan, seperti kecelakaan, perang, ataupun kejadian bencana alam (gempa bumi, tsunami, longsor dan lainnya).
Pada korban bencana muncul setelah 1 bulan, sedangkan gangguan trauma yang muncul kurang dari 1 bulan disebut Acute Stress Disorder (ASD).
Biasanya korban yang mengalami ASD dapat pulih kembali dari gangguan trauma sehingga hanya memerlukan dukungan Psikososial.
Sedangkan gangguan ptsd memerlukan penanganan khusus.
BACA JUGA:Inilah 15 Jenis Batu Akik Diprediksi Bakal Bersinar Pada Tahun 2024
Seperti terapi psikis dengan Intervensi khusus dan jika sangat mengganggu dapat dipertimbangkan pemberian obat-obatan.
Dampak dari gangguan trauma bervariasi, dari yang ringan sampai yang berat diantaranya:
Ada yang selalu merasa cemas dan sangat mengganggu, terbayang-bayang dengan peristiwa bencana, mimpi buruk yang menyebabkan kesulitan tidur, kondisi fisik penderita menjadi siaga ketika mereka mengingat ataupun memikirkan trauma yang dialami.
Kita bisa membantu mereka, lakukan hal ini untuk memulihkan kondisi tersebut.
BACA JUGA:Selayang Pandang Batu Akik Pacintan yang Paling Disukai Kolektor
BACA JUGA:Pelaksanaan Harganas di Lubuklinggau Setara Level Nasional
1. Apabila kita di dekat mereka, hindarkan mereka dari tempat-tempat dimana kejadian mengerikan itu berlangsung.
2. Berikan dukungan, empati kepada mereka.
3. Berilah donasi dalam bentuk pangan, sandang, dan papan.
4. Ajak para korban terutama anak-anak untuk bermain dan bersenda gurau, hal ini dapat meringankan tekanan traumatis yang dialami korban.
BACA JUGA:Sumsel Berduka, Legenda Tari Tangai Bunda Elly Rudy Pencipta Tari Tangai Meninggal Dunia
5. Bantu mereka dengan melakukan kegiatan bersama-sama seperti memasak di dapur umum,
6. Serta jadilah pendengar cerita para korban, bila mereka siap menceritakan musibah yang dialaminya, dengan cara ini dapat meringankan beban korban.
Empati ini paling tidak memberikan efek psikologis yang kuat kepada korban, yang menandakan bahwa mereka tidak sendirian dalam menghadapi peristiwa ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: