Honda

KISAH SAHABAT NABI: Zubair bin Awwam, Panglima Pemberani Pembela Islam

KISAH SAHABAT NABI: Zubair bin Awwam,  Panglima Pemberani Pembela Islam

Ilustrasi -www.katakini.com/-

JAKARTA, PALPRES.COM - Banyak sahabat Nabi Muhammad SAW yang setia pada perjuangannya. 

Salah satunya adalah Zubair bin Awwam

Ternyata guys, Zubair punya hubungan darah dengan Rasulullah SAW. 

Karena perjuangan dan pengabdiannya kepada Allah SWT, Rasul, serta agamanya, dia diangkat derajatnya oleh Allah SWT.

BACA JUGA:Siap-siap Cek Saldo! Bansos PKH Tahap 3 dan BPNT Tahap 4 Cair di Tanggal Ini

Zubair dikenal sebagai salah satu panglima perang pemberani. 

Ia juga merupakan orang yang ternama di Kota Mekkah karena kecerdasannya dalam berniaga. 

Mengutip buku “10 Sahabat Rasul Penghuni Surga” susunan Ariany Syurfah, Zubair punya nama lengkap Abu Abdullah Zubair ibn Awwam ibn Khuwaylid ibn Asad ibn Abdul Uzza ibn Qusayy ibn Kilab al Qurashi al Asadi. 

Ia dilahirkan tahun 594 di Mekkah, dan merupakan putra dari Awwam ibn Khuwaylid dan Safiyyah binti Abd al-Muttalib.

BACA JUGA:Tanaman Hias Paling Cocok Untuk Dekorasi Kamar Anda, Silahkan Pilih Mau Lidah Mertua Atau Janda Bolong

Zubair merupakan keponakan dari Khadijah binti Khuwaylid dan sepupu pertama Muhammad. 

Pada saat berusia 15 tahun, Zubair termasuk ke dalam tujuh orang pertama yang memeluk agama Islam.

Di usia yang masih muda, Zubair telah menebar kebaikan serta ahli dalam menunggang kuda. 

Keberanian, kedermawanan, dan pengorbanan Zubair bersumber dari sikap tawakalnya kepada Allah SWT. 

BACA JUGA:Koin Kuno Rp100 Rumah Gadang Setara iPhone, Yuk Jual Sekarang Auto Langsung Cair

Meski bekerja sebagai pedagang sambil berdagang, bila ada perintah untuk berperang, Zubair akan langsung ikut terlibat. besaril ber

Setelah ayahnya yang tercinta meninggal dunia, Zubair dirawat oleh pamannya, Naufal bin Khuwailid, yang juga merupakan seorang tersohor dan Pahlawan Quraisy yang sangat terkenal. 

Bahkan pamannya mendapatkan gelar “Singa Quraisy” dari orang kafir Quraisy.

Kecintaan dan kesetiannya kepada Rasulullah SAW, membuat pamannya naik pitam dan dia memasukkan Zubair dalam sebuah kurungan yang dipenuhi oleh api yang sedang menyala. 

BACA JUGA:Cukup Amalkan 5 Amalan Ini, Insyaallah Rejeki Datang Terus Menerus

Zubair akan dilepaskan asal mau meninggalkan Islam dan kembali memuja berhala. 

Zubair tak takut, ia tetap dalam pendiriannya, memeluk Islam. 

Sebenarnya Zubair tak menyangka dengan sikap pamannya.

 Padahal ia sangat menyayangi pamannya tersebut. 

BACA JUGA:Mengungkap Goa Majlis Al Jinn, Cikal Bakal Pertemuan Aladdin dan Jin Genie

Namun atas bantuan Allah SWT, Zubair berhasil keluar dari masalah itu. 

Saat dewasa, Zubair memberikan kontribusi yang sangat besar pada setiap peperangan yang dilakoninya. 

Salah satunya pada Perang Uhud. 

Kala itu, Zubair selalu mendampingi dan melindungi Rasulullah SAW. 

BACA JUGA:5 PTN dengan Jurusan Kehutanan di Kampus TOP QS WUR 2024, Minat?

Ia selalu menaati perintah Rasulullah. 

Meski pun dalam perang tersebut saudara dari ibunya yakni Hamzah, meninggal dunia.

Saat Perang Khandaq, keadaan kaum Muslimin sangat buruk sekali. 

Hal itu diperparah dengan sikap kaum Yahudi mengingkari perjanjian mereka dengan Rasulullah SAW. 

BACA JUGA:AUTO CUAN! Uang Koin Kuno Rp500 Melati Dihargai Rp750.000, Jual ke Platform Ini

Melihat kondisi yang menyeramkan, tidak ada seorang pun dari kaum Muslimin yang punya keberanian untuk memerangi mereka.

Ternyata Zubair menjadi satu-orang satunya yang berani dan  mengajukan diri kepada Rasulullah SAW untuk ikut serta dalam Perang Khandaq. 

Sifat gagah berani tanpa kenal rasa takut, membuat Rasulullah amat membanggakan Zubair, bahkan beliau pernah bersabda, “Sesungguhnya setiap nabi mempunyai penolong (hawari), dan hawariku adalah Zubair bin 'Awwam”. (HR Bukhari Muslim). 

Sejak hari itu Zubair pun menjadi hawari (pengikut setia) Rasulullah SAW.

BACA JUGA:CEK KOTAMU! Bansos PKH dan BPNT Cair Bulan Agustus 2023 di 83 Daerah

Setelah Rasulullah SAW wafat guys, kepemimpinan Islam dipegang Abu Bakar ash-Shiddiq dan diteruskan oleh Umar bin Khattab. 

Pada masa itu semangat Zubair tak kendor, untuk selalu berdiri di barisan terdepan untuk menaklukkan kaum musyrikin.

Ia meninggal dunia di usia 66 atau 67 tahun, yaitu pada Rabiul Awal tahun 36 H, karena ditusuk saat sedang sholat oleh salah satu pendukung Ali bin Abi Thalib bernama Amr bin Jurmuz.

Setelah terbunuh, Amr bin Jurmuz membawa pedang Zubair untuk ditunjukkan kepada Ali bin Abi Thalib dengan harapan Ali akan merasa senang. 

BACA JUGA:Pemprov Riau Bangun Jembatan Kaca ala Singapura, Lampu Menari Sepanjang 58 Meter Manjakan Wisatawan

Namun Ali langsung mengusirnya, setelah mengetahui dalang dari pembunuhan Zubair.

Ketika pedang Zubair bin Awwam diserahkan kepada Ali, dia kemudian mencium pedang itu sambil menangis.

"Demi Allah, pedang ini telah banyak berjasa, digunakan oleh pemiliknya untuk membela Rasulullah dari marabahaya".

Beginilah akhir dari kisah hidup Zubair. 

BACA JUGA:Deretan Batu Akik Paling Diburu Kolektor di Indonesia, Nomor 8 dan 10 Mirip yang Dipakai Nabi

Meninggalnya pun saat sedang sholat, meninggal yang husnul khotimah. 

Semoga, kita bisa meneladani keperibadian beliau, terutama tak gentar berdiri di depan dalam membela agama Islam. *

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: