Honda

3 Warisan Budaya dari Empat Lawang Ini Terdaftar di Disdikbud, Apa Saja Ya?

3 Warisan Budaya dari Empat Lawang Ini Terdaftar di Disdikbud, Apa Saja Ya?

MEGALIT: Batu Megalit di Desa Jarakan, Kecamatan Pendopo, Kabupaten Empat Lawang-Foto: Anita-Palpres

EMPAT LAWANG, PALPRES.COM - Kabupaten EMPAT LAWANG, Sumatera Selatan, adalah tempat di mana beragam kekayaan budaya Indonesia bersatu. 

Dengan upaya keras dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) yang dipimpin oleh Kepala John Heri dan dibantu oleh Kabid Kebudayaan, Muhammad Zuhdi, telah berhasil mengidentifikasi dan menjaga tiga jenis kebudayaan yang istimewa di wilayah ini.

Menurut Zuhdi, dari ketiga jenis kebudayaan yang terdaftar, dua di antaranya adalah Budaya Benda, sementara satu lagi adalah Budaya Tak Benda. 

Inilah tiga kebudayaan yang menjadi cagar budaya Kabupaten Empat Lawang:

BACA JUGA:Mengenal Affandi, Maestro Lukis dan Pahlawan Kebudayaan Indonesia, Ini 5 Hasil Karyanya yang Mendunia

BACA JUGA:17 Pelaku Penggiat Seni Budaya di Muba Dapat Apresiasi Pj Bupati, Berikut ini Nama-Namanya?

1. Batu Bergores Megalit di Desa Jarakan, Kecamatan Pendopo

Sebuah temuan arkeologi yang mengejutkan telah menghadirkan kepingan sejarah yang kaya di Desa Jarakan, Kecamatan Pendopo. 

Batu megah berukir topeng ini adalah salah satu bagian dari Megalit Pasemah yang telah menggugah rasa ingin tahu banyak orang. 

Melalui bentuk ukirannya yang unik, kita dapat merenungkan hubungan erat antara seni dan kepercayaan nenek moyang zaman dahulu.

BACA JUGA:Budaya Sedekah Serabi Mulai Berkurang, Ini yang Dilakukan Disdikbud Kabupaten Empat Lawang

BACA JUGA:Kuliner Legendaris Khas Palembang Ini Punya Sejarah Unik, Hasil Alkulturasi Budaya Palembang-Tionghoa?

Batu Bergores Megalit adalah salah satu cagar budaya yang mengagumkan di Empat Lawang. 

Batu ini memiliki nilai sejarah dan keindahan yang luar biasa, dan telah diakui sebagai bagian tak terpisahkan dari warisan budaya Kabupaten Empat Lawang sejak tahun 2021.

Batu megah ini membawa kita kembali pada zaman kuno, ketika masyarakat menghormati dan menyembah roh nenek moyang serta kekuatan alam sekitar. 

Bentuk ukiran topeng pada batu ini menjadi bukti nyata akan peran penting seni dalam ungkapan religi mereka.

BACA JUGA:Dinobatkan jadi Warisan Budaya Tak Benda, Mendoan Khas Purwokerto Populer ke Pelosok Negeri

BACA JUGA:9 Warisan Budaya Suku Komering Terus Berkilau dan Tetap Lestari Hingga Kini, Ada yang Tau?

Batu ini dipercayai sebagai salah satu bagian dari Megalit Pasemah.

Megalit Pasemah, yang terletak di Sumatera Selatan, telah lama menjadi fokus perhatian para arkeolog. 

Situs ini terdiri dari batu-batu raksasa yang diukir dengan berbagai motif dan simbol. 

Batu-batu ini adalah saksi bisu dari masa lalu, yang membawa pesan-pesan dari nenek moyang kita.

BACA JUGA:15 Menit dari Jembatan Ampera, Destinasi Wisata Ini Sajikan Keindahan Alam Hingga Keberagaman Budaya

BACA JUGA:Kombinasi Unik Antara Warisan Sejarah dan Budaya, Ini 5 Destinasi Wisata Terpopuler di Palembang

Ukiran topeng pada batu megah ini menjadi sorotan utama. 

Topeng, dalam banyak budaya kuno, sering digunakan dalam upacara keagamaan sebagai wujud perantara antara manusia dan roh nenek moyang. 

Ini mengisyaratkan bahwa batu ini memiliki nilai sakral dalam keyakinan mereka.

Temuan seperti ini menunjukkan pentingnya pelestarian warisan budaya kita.

BACA JUGA:Menjelajahi Surga Wisata OKU Selatan, Sumatera Selatan dengan Kekayaan Alam dan Warisan Budaya

BACA JUGA:3 Desa Unik yang Kental Budaya di Indonesia, Bebas Polusi Asap, Desa di Sumsel Tidak Mungkin Ada! 

Batu megah ini adalah jendela ke masa lalu, yang memberi kita wawasan tentang kehidupan spiritual dan seni nenek moyang kita. 

Melalui upaya pelestarian dan penelitian lebih lanjut, kita dapat terus memahami warisan budaya yang berharga ini.

2. Situs Megalit di Desa Manggilan, Kecamatan Pendopo Barat

Situs Megalit di Desa Manggilan adalah situs bersejarah lainnya yang tak kalah penting. 

BACA JUGA:Wow! Pagelaran Seni Budaya Semalam di Bumi Silampari Sukses Hibur Warga Perantauan

BACA JUGA:Pohon Beraroma Khas Ini Sangat Berharga, Bernilai Penting dalam Praktik Budaya dan Religius di Masyarakat

Seperti Batu Bergores Megalit, situs ini telah dinyatakan sebagai cagar budaya pada tahun yang sama, 2021. 

Situs Megalit ini adalah peninggalan berharga yang mengungkapkan warisan luar biasa dari masa lalu.

3. Sedekah Serabi, Budaya Tak Benda yang Unik

Namun, keberagaman budaya Empat Lawang tidak hanya terbatas pada artefak fisik. 

BACA JUGA:Pecinta Kopi Merapat! 3 Kota dengan Budaya Ngopi Paling Unik di Indonesia, Ada Kotamu?

BACA JUGA:Ini 4 Alasan Provinsi Papua Miliki Penganut Kristen Terbesar di Indonesia, Salah Satunya Adopsi Budaya Baru

Salah satu kebudayaan tak benda yang patut dibanggakan adalah "Sedekah Serabi." 

Ini adalah tradisi yang unik dan spesifik untuk Kabupaten Empat Lawang. 

Sedekah Serabi, yang berfokus pada pemberian serabi sebagai bentuk kebersamaan dan kepedulian, telah diakui sebagai Budaya Tak Benda milik kabupaten ini oleh Kemenkumham sejak tahun 2021.

Muhammad Zuhdi menegaskan bahwa yang menjadi Budaya Tak Benda adalah Sedekahnya, bukan Serabinya. 

BACA JUGA:Masjid Tertua di Kota Palembang, Punya Atap Segi 8 yang Merupakan Simbol Budaya Melayu

BACA JUGA:Antusiasme Masyarakat OKI Rayakan Kemerdekaan Lewat Kirab Budaya dan Karnaval Pembangunan

Ini menunjukkan betapa pentingnya menjaga warisan budaya yang unik ini agar tidak terlupakan.

Untuk memastikan kelangsungan dan pelestarian Budaya Tak Benda Sedekah Serabi, akan diadakan acara khusus di masa depan. 

Acara ini akan menjadi wadah untuk mempromosikan, merayakan, dan membagikan keindahan tradisi ini kepada masyarakat luas.

Kabupaten Empat Lawang dengan bangga menjaga dan melestarikan beragam kebudayaan ini, dari situs bersejarah hingga tradisi unik, sebagai bagian yang tak terpisahkan dari identitas mereka. 

BACA JUGA:Tumpah Ruah, Ribuan Masyarakat OKI Antusias Tonton Karnaval Budaya

BACA JUGA:5 Cara Sederhana Mendidik Anak Agar Mencintai Budaya Sejak Dini

Semoga upaya ini akan terus memberi inspirasi bagi generasi mendatang untuk menjaga warisan budaya yang berharga ini. *

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: