Honda

Kabur dari Medan Perang, Tentara Rusia Ini Ditembak Mati

Kabur dari Medan Perang, Tentara Rusia Ini Ditembak Mati

Dmitry Perov, seorang prajurit asal Rusia yang ditembak mati karena kabur dari medan perang.-east2west news-

MOSKOW, PALPRES.COMPrajurit yang kabur dari medan perang dianggap seorang pengkhianat.

Hukuman yang paling pas untuk prajurit yang dituding berkhianat, adalah hukuman mati.

Hal ini juga dialami oleh Dmitry Perov, seorang prajurit asal Rusia.

Selama beberapa bulan terakhir, Dmitry Perov terlibat dalam peperangan antara Rusia dan Ukraina.

BACA JUGA:9 Juta Lebih Pemilik Kartu KIS Bisa Dapatkan 4 Jenis Bansos Ini, Simak Cara Pengajuannya Disini!

Namun belakangan, Dmitry Perov diduga kabur dari medan perang.

Dmitry Perov meninggalkan unit militernya tanpa izin.

Dilaporkan oleh Radio Free Europe, Dmitry Perov menemui ajalnya di Kota Lipetsk, Rusia barat

Dmitry Perov ditembak mati oleh Polisi Rusia.

BACA JUGA:Segera Cek Kartu KIS Anda, Ada 4 Jenis Bansos dari Pemerintah Segera Cair, Begini Caranya

Selama ini Dmitry Perov menjadi buronan militer Rusia, karena dia meninggalkan militer tanpa izin alias kabur. 

Dalam suatu pernyataan Rusia sebagaimana dikutip oleh AFP, Kamis 19 Januari 2023, Dmitry Perov yang dicari karena meninggalkan unit militer tanpa izin, ditemukan dan nyawanya dihilangkan

Perov dilaporkan kabur dari Ukraina pada 13 Januari. Ia diduga membawa senapan dan granat saat menuju ke desa asalnya.

Sementara itu, Media Rusia melaporkan pada hari yang sama bahwa delapan tentara dari wilayah paling barat Kaliningrad juga disidangkan karena diduga kabur dari perang di Ukraina. 

BACA JUGA:13 Tahun Bergabung di Soneta, Pemain Suling Rhoma Irama Mengaku Sulit Iringi Lagu Ini, Kok Bisa!

Namun mereka hanya dituntut hukuman 15 tahun penjara jika terbukti bersalah.  

Sedangkan Sehari sebelumnya, pengadilan Siberia juga menjatuhkan hukuman percobaan kepada seorang prajurit karena meninggalkan unitnya selama mobilisasi ke Ukraina.  

Tentara Rusia yang berperang di Ukraina sendiri sebenarnya tak hanya dari kalangan militer profesional. 

Namun juga dari masyarakat sipil. 

BACA JUGA:Asyik! Khusus Pemilik KIS, Dana Bansos Segera Cair, Besarannya Rp3.000.000

Pada September lalu, Presiden Rusia Vladimir Putin mengerahkan 300 ribu tentara cadangan dari kalangan sipil untuk bertempur di Ukraina.

Sebelumnya, Rusia mengklaim telah merebut kota tambang garam milik Ukraina, Soledar.

Menurut Rusia, tidak mudah memang untuk merebut Soledar.

Soalnya kota tambang garam itu telah mati-matian dipertahankan oleh Ukraina.

BACA JUGA:Pemilik KIS Dapat Dana Bansos BPNT Rp2.400.000, Begini Cara Pengajuannya

Sehingga butuh pertempuran panjang untuk Rusia bisa merebut Soledar.

Jatuhnya Soledar, akan menjadi pijakan Rusia untuk merebut kota selanjutnya dari tangan Ukraina, yakni Bakhmut.

Hal ini dibenarkan oleh seorang juru bicara Rusia, seperti dilansir dari BBC, Minggu, 15 Januari 2023.

 “Target selanjutnya Bakhmut, dan menghentikan pasukan Ukraina di sana,” kata juru bicara Rusia tersebut.

BACA JUGA:INFO TERBARU! Gaji 13 PNS dan THR 2023 Naik 3,3 Persen, Cair di Tanggal Ini

Namun pernyataan yang sangat percaya diri dan ambisius dari Moskow itu, justru dibantah oleh pihak Ukraina.

Para pejabat Ukraina membantah klaim Rusia itu, dan mengatakan perjuangan untuk Soledar masih berlangsung.

Pertempuran mempertahankan kota Soledar telah menjadi salah satu perang paling menyulitkan.

Kota ini relatif kecil, dengan populasi sebelum perang hanya 10 ribu penduduk.

BACA JUGA:Kenalan Yuk dengan 5 Suku yang Ada di Provinsi Babel

“Hampir tidak ada tembok di Soledar yang masih berdiri,” kata Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky minggu ini.

Berbicara dalam pidato, Zelensky mengatakan pertempuran di wilayah itu terus berkecamuk. Akan tetapi ia menghindari referensi apa pun tentang klaim kendali Rusia atas Soledar

“Meskipun musuh telah memusatkan kekuatan terbesarnya ke arah ini, pasukan kami Angkatan Bersenjata Ukraina, semua pasukan pertahanan dan keamanan tetap membela negara,” kata pemimpin Ukraina itu.

Kepala stafnya, Andriy Yermak, membandingkan perjuangan Soledar dan Bakhmut dengan salah satu pertempuran terpahit Perang Dunia Pertama, di Verdun.

BACA JUGA:Kamu Wajib Tau! Ini 5 Dialek dalam Bahasa Melayu Babel

Gubernur regional Pavlo Kyrylenko mengatakan bahwa 559 warga sipil termasuk 15 anak tetap berada di Soledar dan tidak dapat direlokasi. 

Juru bicara komando militer timur Ukraina, Serhiy Cherevatyi, juga membantah Soledar berada di tangan Rusia.

 “Kami tidak akan memberikan rincian lebih lanjut karena kami tidak ingin mengungkapkan posisi taktis para pejuang kami,” jelasnya.

Pejabat Barat dan Ukraina menyebut sebagian besar pertempuran di Soledar dan Bakhmut dilakukan oleh kelompok tentara bayaran Wagner yang terkenal brutal. 

BACA JUGA:12 Juta Pelaku UMKM Bisa Dapat Dana Rp4.200.000 Tahun Ini, Cek Syarat dan Ketentuannya!

Pihak Rusia belum mengonfirmasi soal kelompok ini.  *

 

 

Artikel ini sudah tayang di fin.co.id dengan judul: Rusia Tembak Mati Tentaranya yang Kabur dari Medan Perang!

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: fin.co.id