10 Kejadian Sepanjang Tahun 2022 Terjadi di Kabupaten Lahat, Catat Apa Saja
Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Lahat, Debby Anggraeny ST MT, sedang mencatat jumlah kejadian bencana sepanjang 2022-Deni Palpres.com-
LAHAT, PALPRES.COM – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lahat mencatat ada 10 kejadian bencana alam maupun non alam sepanjang tahun 2022.
Kejadian tersebut didominasi 3 bencana alam hingga menimbulan kerugian material maupun spiritual.
"Betul, menurut hasil rekapan yang berhasil kami susun ada 10 kejadian di 2022, diantaranya, banjir, tanah longsor, kebakaran rumah, rumah tersambar petir, pohon tumbang, lalu, kebakaran lahan, angin puting beliung, orang hanyut, orang meninggal dalam sumur serta orang hilang," jelas Kepala BPBD Kabupaten Lahat, Drs H Ali Apandi MPdi melalui Kepala Bidang (Kabid) Pencegahan dan Kesiapsiagaan, Debby Anggraeny ST MT, Jumat 20 Januari 2023.
Debby Anggraeny menambahkan, dari 10 peristiwa tersebut, tiga diantaranya begitu dominan yakni, tanah longsor, kebakaran rumah dan pohon tumbang.
BACA JUGA:Walau Tak Punya Kartu KIP, Kamu Bisa Dapat Bansos Rp1.000.000, Begini Caranya!
"Tentunya kejadian diatas merenggut harta, nyawa bahkan tempat tinggal sehingga membuat masyarakat menjadi kehilangan segalanya," sebutnya.
Dirinya menerangkan, dewasa ini di Kabupaten Lahat telah mulai memperlihatkan intensitas curah hujan, sehingga diperlukan kewaspadaan tingkat tinggi.
"Curah hujan ini sendiri berlangsung dari Oktober 2022 hingga Februari 2023. Dengan puncaknya di Desember dan Januari, disinilah daerah yang rawan bencana perlu memperhatikan," jelas Debby Anggraeny.
Debby Anggraeny menuturkan, setidaknya pemberitahuan ini langsung di share melalui grup WhatsApp kecamatan selalu standby memantau.
BACA JUGA:Segera Cair, Tahun Ini Pemilik KIS Bisa Dapat 6 Bansos, Berikut Daftarnya
"Supaya apabila ada kabar cepat kita sampaikan, dan camat bisa menginstruksikan kepada pemerintah desa (Pemdes), Babinsa dan Bhabinkamtibmas untuk bergerak mengevakuasi warga," ucapnya.
Ia meminta, terutama sekali bagi penduduk yang tinggal berdekatan dengan aliran sungai, maupun lereng-lereng perbukitan di pedesaan untuk segera menjauh dan pindah ketempat yang aman.
"Sebab, kita tidak tahu kapan bencana itu akan datang, seperti pepatah mengatakan, sedia payung sebelum hujan, dengan demikian, tidak akan jatuh korban jiwa utamanya," pungkas Debby Anggraeny.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: