Honda

Oknum Perawat RS Muhammadiyah Palembang Resmi Ditahan

Oknum Perawat RS Muhammadiyah Palembang Resmi Ditahan

Kasat Reskrim Polrestabes Palembang, AKBP Haris Dinzah-Kurniawan-palpres.com

BACA JUGA:Tikam Teman Sekelas hingga Tewas, Siswa SMK di Palembang Ditangkap

Namun, lanjut dia, hingga saat ini belum adanya kesepakatan antara kedua belah pihak mengenai adanya Restorative Justice. 

"Saat ini kita masih menunggu dan tetap fokus terhadap proses penyelidikan yang kami lakukan dalam kasus ini, untuk sementara pelaku hanya satu orang saja," tambahnya.

Sebelumnya Polrestabes Palembang menetapkan oknum perawat Rumah Sakit (RS) Muhammadiyah Palembang sebagai tersangka dalam kasus terpotongnya jari bayi berinsial AA berusia 8 bulan.

Hal tersebut diputuskan setelah anggota Reskrim Polrestabes Palembang melakukan gelar perkara kasus tersebut, hingga penambahan keterangan saksi untuk mengambil keputusan penetapan tersangka terhadap DA.

BACA JUGA:Terungkap, 5 Orang yang Babak Belur Diamuk Massa Bukan Pelaku Penculikan Anak, Mereka Pedagang Jaket

Kapolrestabes Palembang, Kombes Pol Mokhamad Ngajib saat itu mengatakan, setelah memintai keterangan tiga orang saksi tambahan dan digelarnya gelar perkara diputuskan DA sebagai tersangka.

“Setelah dilakukan penyelidikan dan ditemukan adanya unsur pidana dengan pasal 360 ayat (1), dalam kasus ini, maka kita menetapkan oknum perawat RS Muhammadiyah DA sebagai tersangka,” aku dia.

Lanjut dia mengatakan, secara keseluruhan ada 10 saksi yang diambil keterangan dalam kasus ini, dimana tiga diantaranya merupakan saksi baru. 

“Dengan adanya unsur pidana dalam kasus in yang kita ketahui merupakan kelalaian dari oknum perawat tersebut, jelasnya, maka oknum perawat tersebut terancam hukuman penjara selama lima tahun penjara sesuai dengan pasal 360 ayat (1) yang mengakibatkan korbannya mengalami luka berat.

BACA JUGA:Diduga Korupsi Dana Desa Oknum Kades di Banyuasin Dituntut 2 Tahun

Sedangkan untuk korban AA saat ini masih dalam perawatan di RS Muhammadiyah Palembang. 

“Kondisi korban saat ini sudah membaik, tapi masih dalam pengawasan dan perawatan di RS Muhammadiyah Palembang,” tambahnya.

Lanjut dia mengatakan, bahwa pihaknya siap memfasilitasi antara korban dengan oknum perawat dalam hal mediasi untuk diselesaikan secara kekeluargaan. 

“Kita siap memfasilitasi hal itu, bila memang adanya keinginan keduanya untuk melalukan mediasi dan diselesaikan dengan kekeluargaan,” tuturnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: palpres .com