Honda

Desa Gelebak Dalam, Dulu Titik Karhutla Kini Agrowisata Teknologi, Begini Ceritanya!

Desa Gelebak Dalam, Dulu Titik Karhutla Kini Agrowisata Teknologi, Begini Ceritanya!

Desa Gelebak Dalam, Dulu Titik Karhutla Kini Agrowisata Teknologi, Begini Ceritanya!-Foto: Penrem 044/Gapo for Palpres.com-

PALEMBANG, PALPRES.COMDesa Gelebak Dalam kini tak lagi menjadi titik kebakaran hutan dan lahan atau karhutla.

Desa yang berada di Kecamatan Rambutan, Kabupaten Banyuasin ini kini menjadi agrowisata teknologi setelah dikelola prajurit Korem 044/Gapo.

Pengembangan agrowisata teknologi ini pun mendapat dukungan dari sejumlah civitas akademika yang ada di Palembang seperti Universitas Bina Darma, Polsri, Universitas Muhammadiyah, Universitas Palembang dan BPSDA HL Musi.

Alhasil, sejumlah teknologi dari para civitas akademika ini mampu mengembangkan agrowisata menjadi lebih baik.

BACA JUGA:5 Jurusan Kuliah Tersulit Tapi Banyak Diminati di Indonesia, Ada di Kampus TOP QS WUR 2024!

Hal ini pula yang membuat Danrem 044/Gapo Brigjen TNI M Naudi Nurdika, S.I.P., M. SI., M. Tr (Han) memberikan penghargaan kepada civitas akademika yang sudah membantu pengembangan agrowisata.

Menurut Danrem 044/Gapo, hasil Kerjasama Korem 044/Gapo dengan mitra bisa mendukung tugas pokok prajurit, terutama di Desa Gelebak Dalam.

Dari hasil Kerjasama, saat  ini sudah ada aplikasi yang bisa diakses seluruh anggota Korem 044/Gapo dalam melaksanakan tugasnya.

Selain itu ada juga aplikasi untuk memperkuat hubungan kerja antara Staf Korem dengan Staf Kodim sehingga bisa mempermudah kinerja dengan tingkat akurasi yang lebih bagus.

BACA JUGA:Status Sumsel Siaga Darurat Bencana Karhutla, Tim Kemenko Polhukam Sanjo ke Korem 044/Gapo, Ada Apa?

“Kita juga bekerjasama untuk membantu program pembuatan agrowisata teknologi khususnya pertanian, perikanan dan peternakan,” jelas Brigjen Naudi.

Tidak hanya itu, civitas akademika juga sudah membuat teknologi mengubah air asam menjadi air bersih dan siap minum.

Selanjutnya penguat sinyal, pengolahan sampah jadi pupuk, pembuatan pupuk organik cair dan lainnya.

“Suatu saat ini akan kita kembangkan lebih luas,” terang Danrem Naudi.

BACA JUGA:435 Calon BIntara Prajurit Reguler dan Kopassus Wilayah Panda Kodam Sriwijaya Sidang Pantukhir

Desa Gelebak Dalam Penyumbang Asap Tertinggi di Banyuasin

Desa Gelebak Dalam awalnya menjadi salah satu penyumbang asap tertinggi di Banyuasin terutama pada tahun 2015.

Saat itu, Danrem 044/Gapo yang dijabat Kunto Arief Wibowo membuat inovasi Bios 44 dan diujicobakan di Desa Gelebak Dalam.

Hasilnya cukup memuaskan, asap dari hasil pembakaran lahan yang didominasi lahan gambut perlahan hilang.

BACA JUGA:Mayjen Yanuar Adil Disambut Pedang Pora, Resmi Jadi Warga Kodam Sriwijaya

Selanjutnya para prajurit Korem 044/Gapo memberikan pemahaman bahwa masyarakat agar tidak membuka lahan dengan cara pembakaran.

Dari sana selanjutnya dibuat agrowisata yang memanfaatkan lahan masyarakat untuk dijadikan lahan pertanian terpadu.

Inovasi ini jusru membuat perekonomian masyarakat meningkat. Terlebih dukungan teknologi yang diberikan mitra Korem 044/Gapo dalam meningkatkan sumber daya alam yang ada.

“Proyek pertanian terpadu ini memiliki manfaat yang berkelanjutan karena menggunakan teknologi yang ada,” jelas Danrem 044/Gapo.

BACA JUGA:Diksarlin Maba Politeknik Negeri Sriwijaya Dibuka, Pangdam II/Swj Berikan 4 Kunci Keberhasilan Pemuda

Namun demikian, Brigjen Naudi berharap nantinya akan ada pengembangan UMKM. Sebab, agrowisata ini memiliki multi efek yang baik mulai dari rekreasi, kuliner dan lainnya.

“Semuanya bermuara pada kesejahteraan masyarakat. Selain Gelebak Dalam, konsep seperti ini juga sudah dilakukan di wilayah Kodim Lubuk Linggau dan Kodim Lahat,” ujarnya.*

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: