Kominfo Beri Peringatan, Bahaya Deepfake Bagi Kaum Melek Teknologi
ilustrasi bahaya deepfake yang bisa mengganggu orang yang melek teknologi-freepik/vecstock-
"Teknologi makin lama makin canggih.
Banyak teman saya yang cukup digital savvy (melek digital, red) nyaris percaya pidato terjadi di Beijing sampai akhirnya muncul penjelasan hasil karya deepfake," ujar Nezar.
BACA JUGA:Salurkan Kreativitas Anak Muda, Diskominfo OKI - BSB Gelar Lomba Video HUT OKI
BACA JUGA:Mantap! Dinkominfo Muba Borong 3 Prestasi Membanggakan dalam Satu Pekan
Nezar lalu menjelaskan bagaimana AI berpotensi menjadi sebuah kejahatan jika disalahgunakan untuk menyebarkan misinformasi seperti konten video Jokowi tersebut.
Penggunaan AI, yang dalam hal ini akan menghasilkan deepfake, sangat berpotensi memicu kekacauan informasi dan bisa saja membuat publik akan kebingungan untuk membedakan informasi tersebut benar atau tidak.
"Sedemikian mengancam generatif AI.
Bisa memporak-porandakan arus informasi yang diterima orang orang disekitar," katanya.
BACA JUGA:Gandeng Kominfo dan KPAD, Dit Intelkam Gelar FGD Terkait Masalah Ini
BACA JUGA:Ada Game Menarik! Stand Dinkominfo Muba ‘Bius’ Pengunjung Muba Expo
Selain bahaya misinformasi, ada juga beberapa risiko AI yang juga perlu dimitigasi dengan seksama.
Oleh karena itulah, dirinya dan Kominfo menyusun Surat Edaran (SE) terkait etika pemanfaatan AI.
Apalagi, saat ini Indonesia akan memasuki masa pemilihan umum (pemilu).
Tentu saja penyalahgunaan teknologi seperti ini yang akan sangat mengganggu seperti kasus deepfake Jokowi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: