Puasa di Bulan Rajab Sangat Dianjurkan, Kenapa? Ini Kata Buya Yahya
Buya Yahya menegaskan bahwa puasa di bulan Rajab tidak bid’ah, malah puasa di bulan Rajab sangat dianjurkan--Freepik
JAKARTA, PALPRES.COM - Bulan Rajab merupakan salah satu bulan harom.
Bulan harom merupakan bulan yang dimuliakan oleh Allah SWT.
Buya Yahya melalui Al-Bahjah TV di YouTube menjelaskan bahwa dari 13 bul,n maka ada 4 bulan yang merupakan bulan haram yakni bulan Rajab, Zulkaidah, Żūlḥijjah, dan Muharam.
Apakah ada amalan khusus di bulan Rajab?
BACA JUGA:Anwar Fuady Nangis di Depan Pj Gubernur Sumsel Agus Fatoni, Kok Bisa?, Ternyata Ini Penyebabnya
Menurut Buya Yahya, yang jelas semua amalan yang bisa dilakukan di Bulan Rajab, maka bisa dilakukan di bulan Rajab, misalnya sholat, sholawat, dan puasa sunnah.
Buya Yahya menegaskan bahwa puasa di bulan Rajab tidak bid’ah, malah puasa di bulan Rajab sangat dianjurkan.
Puasa yang dilarang oleh Rasulullah adalah puasa di saat hari Raya Idul Fitri dan Idul Adha, ditambah dengan Hari Tasrik yaitu tanggal 11, 12, dan 13 Żūlḥijjah.
Kemudian khilaf, jika kita memasuki separuh akhir bulan Sya’ban bagi orang yang tidak punya kebiasaan dan bagi orang yang tidak punya utang.
BACA JUGA:Apakah Amalan Terbaik di Ujung Usia? Ini Cek Penjelasannya Disini
BACA JUGA:Yamaha Luncurkan Lexi LX 155, Fitur Canggih, Sporty dan Modern Harga Mulai Rp25 Jutaan
Selebihnya puasa sunnah setiap saat.
Puasa merupakan amalan yang dicintai oleh Allah SWT.
Untuk bulan Rajab ada dalil-dalil khusus puasa bulan Rajab.
Dalil umum puasa sudah banyak, tentang keutamaan puasa sudah banyak.
BACA JUGA:Menu Makan Siang, Resep Tumis Udang Buncis Bikinnya Gampang Makannya Lahap
BACA JUGA:Cantik dan Enak! Begini Resep Kue Cente Manis, Camilan untuk Keluarga
Dalil umum puasa yakni bau mulut orang puasa dihadapan Allah SWT lebih harum.
Artinya Allah SWT menyanjung orang yang puasa.
Tapi spesial puasa di bulan Rajab ada beberapa hadit Nabi Muhammad SAW, diantaranya hadits riwayat Imam Muslim,
Nabi Muhammad sangat banyak berpuasa di bulan Rajab, dan hampir berpuasa puasa penuh di bulan rajab.
BACA JUGA:Percaya Diri Maksimal! Ini Lirik Lagu 'DUN DUN' Milik EVERGLOW
Karena suatu ketika ada beberapa hari Nabi Muhammad SAW tidak berpuasa di bulan Rajab, atau hampir tidak berpuasa di bulann Rajab.
Nabi Muhammad SAW melaksanakan puasa, dan ada hari yang nabi tidak berpuasa, maka itu berarti merupakan amalan yang bersifat sunnah.
“Maka secara umum puasa di bulan Rajab adalah sunnah,” ucapnya.
Nabi Muhammad SAW juga pernah bersabda, bahwa bila kamu senang berpuasa, maka puasalah di bulan harom.
BACA JUGA:Gak Perlu ke Padang, Ini 5 Rekomendasi Tempat Kuliner Sate Padang yang Terkenal di Palembang
BACA JUGA:5 Rekomendasi Deodoran Pemutih Ketiak Paling Ampuh di Indomaret Auto Kulit Mulus
Bila kamu tidak ingin berpuasa di bulan harom juga tidak apa-apa.
“Sampai tiga kali nabi mengatakan bila kamu senang berpuasa, maka puasalah di bulan harom,” tuturnya.
Lantas, bagaimana para ulama memahami sabda Nabi Muhammad SAW?
Dituangkan dalam kita fiqih bahwa 4 mazhab yakni Mazhab Imam Syafii, Imam Hanafi, Imam Hambali, dan Imam Maliki, mereka menyatakan puasa di bulan Rajab adalah sunnah.
BACA JUGA:Red Baron: Batu Akik Pilihan untuk Scorpio, Miliki Khasiat Tak Terduga di Balik Pesonanya yang Indah
Sementara mazhab Imam Hambali menyatakan bahwa puasa bulan Rajab itu makruh, jika satu bulan penuh berpuasa.
Menurut mazhab Imam Hambali, puasa di bulan Rajab akan tidak jadi makruh lagi jika dibolong satu hari saja, atau tidak dibolong tapi disambung sebelum Rajab atau disambung setelah Rajab.
Dan yang penting selain di bulan Rajab, berpuasa agar tidak mengkhususkan bulan Rajab untuk puasa.
Jadi pada intinya keempat mazhab sepakat bahwa puasa di Bulan Rajab merupakan Sunnah, dan tidak ada yang menyatakan bid’ah.
BACA JUGA:Tingkatkan Pesona! 3 Jenis Batu Akik Kekinian Ini Pas Dipakai Anak Muda
“Adapuu yang menyebut tanggal 1,2,3 Rajab ada keutamaannya, maka sebenarnya hal itu banyak yang merupakan riwayat nabi yang tidak benar.
Jadi kita harus bersandarkan riwayat yang benar, untuk menjadi sandaran amalan yang diterima oleh Allah SWT, khususnya bagi ibu-ibu yang punya hutang puasa, puasa di bulan Rajab, maka akan dapat pahala bulan Rajab,” ujarnya.
Suatu ketika Nabi Muhammad SAW berpuasa di bulan Sya’ban banyak sekali.
Mengapa demikian?
BACA JUGA:Anggota DPR RI H Fauzi Amro Bantu Korban Musibah Banjir di Muratara
BACA JUGA:Ini Cara Ajukan KUR 2024 di Bank Mega, Lengkapi Syaratnya dan Cairkan Dana Hingga Rp100 Juta
Nabi mengatakan bahwa bulan Sya’ban bulan yang dilupakan antara Rajab dengan Rmadhan.
Hampir setiap hari nabi puasa di bulan Sya’ban.
Intinya puasa Rajab merupakan puasa sunnah bagi yang ingin berpuasa, yang dapat dimulai dari tanggal 1 sampai selesai.
Namun bulan puasa satu bulan penuh di Bulan Rajab.
Adapun menurut mazhab Hambali, bila anda rajin berpuasa di bulan Rajab, maka dibuat satu hari tidak puasa, agar puasanya tidak makruh.
Kesimpulannya puasa Rajab tetap puasa sunnah.
Di bulan Rajab menurut Buya Yahya tidak ada amalam khusus lagi, selain puasa Rajab tersebut.
Jadi zikir dan sholawat bisa dilakukan di bauln Rajab, karena bulan Rajab merupakan bulan harom.
BACA JUGA:Ada Amalan Dahsyat Lebih Kuat dari Gunung, Apa Itu? Ini Kata Ustad Adi Hidayat
BACA JUGA:Kapan Bansos PKH dan BPNT Cair di Tahun 2024? Cek Jadwalnya di Sini!
“Perbanyaklah amal baik di bulan-bulan mulia seperti bulan Rajab,” pungkasnya. *
Dapatkan update konten terkini dan terbaru setiap hari di Palpres.com. Ayo Gabung di Channel WhatsApp dengan cara klik link ini "Channel WA palpres.com".
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: