Honda

168 Calon Pegawai Bank Indonesia Latihan Bela Negara di Badiklat Kemenhan: Strategi Jangka Panjang!

168 Calon Pegawai Bank Indonesia Latihan Bela Negara di Badiklat Kemenhan: Strategi Jangka Panjang!

Kapusdiklat Bela Negara Badiklat Kemhan Brigjen TNI Ketut Gede Wetan Pastia, menyematkan tanda peserta kepada Pegawai Bank Indonesia saat membuka latihan bela negara di Badiklat Kemenhan-Foto: Badiklat Kemenhan for palpres-

BOGOR, PALPRES.COM – Sebanyak 168 calon Pegawai Bank Indonesia mengikuti latihan bela negara di Badiklat Kemenhan.

Latihan bela negara di Badiklat Kemenhan ini sebagai upaya mengikutsertakan warga negara dalam upaya pertahanan negara.

Hal ini sebagai implementasi dari pasal 30 ayat 2 UUD 1945 sehingga sistem pertahanan dan keamanan rakyat semesta atau Sishankamrata akan terwujud dengan kekuatan militansi rakyat.

Peserta latihan bela negara ini merupakan Calon Pegawai Asisten Manajemen Angkatan 38 Bank Indonesia Tahun 2024.

BACA JUGA:Tahukah Kamu, Sekilas Hampir Mirip Ini Perbedaan Celana Kulot dan Celana Palazzo, Jangan Salah ya!

BACA JUGA:Benarkah Bansos PKH dan BPNT Cair di Tanggal Ini? Cek Kespastian Jadwal Penyalurannya di Sini

Pelatihan Bela Negara bagi calon pegawai ini juga sejalan dengan UU Nomor 23 Tahun 2019 tentang Pengelolaan Sumber Daya Nasional untuk Pertahanan Negara.

Dalam kesempatan itu, Kapusdiklat Bela Negara Badiklat Kemhan Brigjen TNI Ketut Gede Wetan Pastia, SE membuka langsung pendidikan kader bela negara.

Terlihat juga Kepala Grup Operasional Pembelajaran BI Kristin Endah.C. perwakilan pejabat dari Pusdiklat Bahasa Kemhan.

Selanjutnya Pusdiklat Manajemen Kemhan dan Pusdiklat Tekfunghan Kemhan beserta jajaran Widyaiswara dan Pelatih/Pembina serta pendukung kegiatan PKBN.

BACA JUGA:Menu Andalan Super Lembut dan Empuk! Ini Resep Bolu Tape Kukus, Wajib Dicoba dan Anti Gagal

BACA JUGA:3 Proyek Gagal di Bangka Belitung Ini Habiskan Dana Miliaran, Nasibnya?

Brigjen TNI Ketut Gede Wetan Pastia, SE menjelaskan, esensi ancaman yang senantiasa harus diberikan perhatian lebih dalam total defence system adalah potensi adanya disideologi, disintegrasi dan potensi menurunnya militansi rakyat.

“Dalam sishankamrata kekuatan militansi rakyat adalah modal dasar, sehingga harus senantiasa ditumbuhkan, dipelihara dan diperkuat untuk memperkokoh national commitment,” jelasnya.

Lebih jauh kata Jenderal Bintang Satu ini, kegiatan pendidikan bela negara merupakan salah satu strategi dan solusi jangka panjang.

Tujuannya untuk menguatkan sikap mental warga negara untuk menjaga keutuhan, kedaulatan dan keselamatan bangsa.

BACA JUGA:Yamaha Jupiter Z1, Motor Bebek Legendaris dengan Tampilan Lebih Segar, Harga Rp18 Juta

BACA JUGA:6 Daftar Bank yang Memberikan Pinjaman Tanpa Jaminan, Solusi untuk Butuh Dana Cepat, Cek Syarat Mudahnya

Pembinaan kesadaran bela negara menjadi keniscayaan yang harus terus lakukan dalam rangka menghadapi turbulensi kebangsaan.

Fundamen ketahanan nasional harus dibangun dan diawali melalui pembinaan kesadaran bela negara secara dini dan berkelanjutan.

“Legalitas formal pendidikan bela negara sudah termaktub dalam dua UU sehingga harus menjadi perhatian bagi kita semua untuk ikut menjalankan amanat UU tersebut dalam hal bela negara,” terangnya.

Pertahanan negara Indonesia yang bersifat semesta mewajibkan keikutsertaan seluruh warga negara dalam upaya pertahanan negara dengan mendayagunakan sumber daya nasional secara maksimal.

BACA JUGA:Selamat! Para KPM Akan Terima 4 Kali Pencairan Bansos PKH, Cek Namamu Segera!

BACA JUGA:Bumbu Simple Rasanya Gurih Banget, Ini Dia Resep Udang Goreng Gurih Teksturnya Kriuk Banget

Bela negara memiliki spectrum luas dan tidak hanya dilihat dari perspektif kemiliteran tetapi memiliki jangkauan makna yang lebih luas.

Oleh karena itu bela negara adalah wujud komitmen nasional untuk menyiapkan warga negara dalam menghadapi berbagai tantangan dan ancaman khususnya di era global secara proporsional dan professional.

“Bela negara akan memberikan kesiapan dan ketahanan mental warga negara dalam menghadapi tantangan apapun,” terangnya.

Sehingga pelaksanaannya dilakukan secara inklusif, kolaboratif dan simultan sehingga tantangan dalam aspek apapun dapat ditangani secara cepat dan tepat.

BACA JUGA:Shin Tae yong: Tetap Bangga Kerja Keras Timnas Indonesia, Walau Kalah 1-3 dari Jepang, Jadi Pengalaman Pemain

BACA JUGA:Tuding PT Samora Ingkar Janji, Warga Pelimbangan OKI Ngadu ke Camat Cengal, Ada Apa?

Dalam kesempatan itu, Brigjen Ketut Gede Wetan Pastia, menambahkan peserta akan memanfaatkan kesempatan berguna ini sebagai media sharing untuk menghasilkan opini, argumentasi dan karya akademis yang adaptif, inovatif dan berkualitas.

"Sekali lagi saya sampaikan perlunya memperkuat dan mensinergikan militansi rakyat dan memperkokoh national commitment untuk melanjutkan pengabdian terbaik kepada Bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang kita cintai,” jelasnya.

Artikel ini sudah tayang di palpres.bacakoran.co dengan Judul "Pegawai Bank Indonesia Latihan Bela Negara di Badiklat Kemenhan Bogor: Sishankamrata Kekuatan Militansi Rakyat"

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: