Menilik Sejarah Masakan Rendang Khas Minangkabau, Lengkap dengan Filosofi dan Penyajiannya di Masyarakat
Melirik Sejarah Masakan Rendang Khas Minangkabau, Lengkap dengan Filosofi dan Penyajiannya di Masyarakat.--Fimela
BACA JUGA:Tak Hanya Percantik Rumah, Ini 8 Filosofi Warna Cat yang Bisa Pengaruhi Mood Penghuninya!
Selain itu, selama pembuatannya juga memerlukan kegigihan dalam hal mengaduk olahan daging dan santan didalam wajan.
Mengapa demikian? Memasak rendang haruslah dipantau secara terus menerus.
Jangan sampai bumbunya mengendap dibawah yang pada akhirnya menjadi gosong.
Memasak rendang juga memerlukan yang namanya kebijaksanaan.
BACA JUGA:Selalu Ada Saat Perayaan Penting, Inilah Filosofi Nasi Tumpeng yang Sarat Makna
Dalam artian sebelum memasaknya kita harus bisa memilih bahan-bahannya.
Seperti pemilihan daging, cabai, dan bumbu rempah lainnya yang dibutuhkan dalam membuatnya.
Dengan memperhatikan hal-hal sederhana seperti ini nantinya akan menghasilkan cita rasa yang sesuai dengan keinginan.
Nah untuk menciptakan cita rasa yang sesuai dengan keinginan. Kita bisa memasaknya dengan bantuan tungku api.
BACA JUGA:Filosofi Buah Manggis, Inilah Alasan Palembang Identik dengan Warna Merah
Mengapa tidak menggunakan kompor gas? Konon katanya, rendang yang dimasak dengan tungku api akan memiliki aroma yang lebih khas.
Tidak hanya itu saja, mengingat Bahan Bakar Minyak (BBM) yang semakin hari semakin mahal harganya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: