Honda

CATAT TANGGALNYA! Beli BBM Subsidi Mulai Dibatasi Per 17 Agustus 2024, Efisiensi Agar Tepat Sasaran

CATAT TANGGALNYA! Beli BBM Subsidi Mulai Dibatasi Per 17 Agustus 2024, Efisiensi Agar Tepat Sasaran

Pembelian Bahan Bakar Minyak (BBM) Subsidi untuk kendaraan akan mulai dibatasi oleh Pemerintah. Rencananya, pemerintah akan melakukan pembatasan pembelian BBM subsidi mulai 17 Agustus nanti. Pembatasan pembelian ini bertujuan sebagai upaya efisiensi dem-dok palpres.com-

PALPRES.COMPembelian Bahan Bakar Minyak (BBM) Subsidi untuk kendaraan akan mulai dibatasi oleh Pemerintah.

Rencananya, pemerintah akan melakukan pembatasan pembelian BBM subsidi mulai 17 Agustus nanti.

Pembatasan pembelian ini bertujuan sebagai upaya efisiensi demi meningkatkan penerimaan negara dengan mengatur BBM subsidi agar lebih tepat sasaran.

Hal ini diungkapkan oleh Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan melalui akun Instagram resminya @luhut.pandjaitan, pada Selasa 9 Juli 2024.

BACA JUGA:PLH Sekda Sumsel Tegaskan 10 Cabang Akan Dipertandingkan Dalam Pornas Korpri 2025

BACA JUGA:Israel Gusar! Presiden Iran Terpilih Kirim Surat untuk Hizbullah, Apa Isinya?

Dalam unggahannya Luhut menjelaskan jika pada 17 Agustus 2024 ini pemberian BBM subsidi dengan harga murah tak lagi bisa sembarangan.

Pemberlakuan penerapan pembelian BBM Subsidi sesuai penerima akan mulai diterapkan.

"Pemberian subsidi yang tidak tepat (sasaran), itu sekarang Pertamina sudah menyiapkan.

Kita berharap 17 Agustus ini kita sudah bisa mulai, di mana orang yang tidak berhak dapat subsidi itu akan bisa kita kurangin.

BACA JUGA:Polemik Dugaan Kecurangan PPDB SMA 2024, Plh Sekda Sumsel Tegaskan Aktivitas Sekolah Tetap Berjalan

BACA JUGA:Turun Banyak, Cek Harga Emas Antam dan UBS di Pegadaian Hari Ini

Kita hitung di situ," kata Luhut dalam unggahannya di Instagram resmi @luhut.pandjaitan, Selasa 9 Juli 2024

Seperti diketahui BBM yang disubsidi pemerintah saat ini adalah jenis bahan bakar Solar dan Pertalite.

Sedangkan untuk jenis Pertamax sengaja dijaga harganya dengan kompensasi kepada Pertamina. 

Lebih lanjut Luhut menuturkan, pemerintah berencana untuk mendorong penggunaan bioetanol secara luas terkait masalah penggunaan BBM tersebut.

BACA JUGA:Warga Jatim Terpukau, Sedang Dibangun Stadion Baru Berstandar FIFA, Cek Lokasinya

BACA JUGA:Telkomsel Awards 2024 Segera Hadir, Ada 6 Kategori Nominasi, Pelanggan Bisa Ikut Voting, Simak Caranya

Tentunya, hal ini akan mengurangi impor minyak yang dinilai cukup membebankan anggaran negara.

Selain itu, bahan bakar bioetanol dapat juga mengurangi polusi udara yang ada.

"Kita kan sekarang berencana ini mau mendorong segera bioetanol masuk menggantikan bensin supaya polusi udara ini juga bisa dikurangin cepat karena sulfur yang ini kan hampir 500 ppm ya.

Kita mau sulfurnya itu 50 lah," ucap Luhut.

BACA JUGA:Harga Emas Antam di Palembang Hari Ini Turun Lagi, Selisih Rp9.000 per Gram dari Hari Kemarin

BACA JUGA:Masuk Peta Daerah Rawan Bencana, Unit Siaga SAR akan Hadir di Muara Enim

"Nah ini (Bioetanol) sekarang lagi di proses dikerjakan oleh Pertamina.

Kalau ini semua berjalan dengan baik dari situ saya kira kita bisa menghemat lagi," terangnya.

Dikatakanya, lesunya penerimaan negara disebabkan karena adanya inefisiensi di berbagai sektor.

Salah satu penyebabnya adalah pemberian subsidi yang tidak tepat sasaran.

BACA JUGA:Pemkot Palembang Optimistis Capai Target Zero Stunting, Pj Ketua PKK Palembang Salurkan Bantuan

BACA JUGA:PT Bukit Asam Gelar Pemilihan Duta Lingkungan Hidup Muara Enim 2024, Berikut Nama Pemenangnya

Dikatakannya, semua itu sebenarnya sudah ditanggulangi oleh pemerintah secara bertahap.

Yang dilakukan secara digitalisasi.

“Kita tanggulangi secara digitalisasi yang telah diterapkan dalam kegiatan pemerintahan dan bisnis," ujar dia.

"Jika semua sektor pemerintahan sudah menerapkan digitalisasi, maka efisiensi bisa diciptakan, celah untuk berkorupsi bisa berkurang, dan yang paling penting penerimaan negara bisa kembali meningkat," pungkasnya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: