Honda

Yuk Ikuti Lomba Mendongeng Koleksi Museum Negeri Sumsel

Yuk Ikuti Lomba Mendongeng Koleksi Museum Negeri Sumsel

Kepala UPTD Museum Negeri Sumsel, H Chandra Amprayadi memimpin rapat koordinasi lomba mendongeng koleksi museum.-Foto: Sri Devi/palpres.com-

PALEMBANG, PALPRES.COM - Dalam meningkatkan kegemaran membaca guru dan siswa serta kebanggaan terhadap nilai-nilai budaya dan kecintaan terhadap koleksi-koleksi bersejarah, Museum Negeri Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) bekerjasama dengan Harian Umum Palembang Ekspres, Asosiasi Guru Sejarah Indonesia (AGSI) Sumsel dan Kampung Dongeng Sumsel, akan menggelar lomba mendongeng dengan tema koleksi Museum milik Pempov Sumsel tersebut.

Kepala UPTD Museum Negeri Sumsel, H Chandra Amprayadi mengatakan, lomba mendongeng “Payo Ke Museum” ini, sebagai upaya dalam meningkatkan minat budaya baca masyarakat

Selain itu masyarakat akan lebih mengenal museum, dan sebagai promosi koleksi-koleksi bersejarah di museum.

Dikatakannya, lomba yang digelar selama tiga hari 20-22 September ini, akan melibatkan Guru-guru Tingkat Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), Taman Kanak-kanak (TK), Raudlatul Athfal (RA )dan Sekolah Dasar (SD) / Madrasah Ibtidaiyah (MI) di Sumatera Selatan.

BACA JUGA:Gelar Seminar Story Telling, Hidupkan Kembali Aktivitas Mendongeng

“Para peserta akan mengangkat dan mempopulerkan cerita di balik koleksi-koleksi bersejarah di museum yang mengandung nilai-nilai pendidikan karakter, bersama anak didiknya,” jelasnya disela rapat koordinasi lomba mendongeng, Kamis (04/08/2022).

Melalui kegiatan ini diharapkan, dapat melahirkan generasi muda yang dapat memahami fungsi museum sebagai jembatan dalam melestarikan nilai-nilai sejarah dan budaya melalui koleksi.

Serta menumbuhkan minat masyarakat khususnya generasi muda agar lebih mencintai dan menggemari museum.

Di tempat yang sama, Ketua Panitia Muhammad Iqbal menjelaskan, cerita yang dibawakan peserta wajib mengandung pendidikan karakter seperti nasionalisme, jujur, religius, peduli lingkungan, tanggung jawab, dan lainnya. Serta cerita yang disampaikan tidak mengandung unsur kekerasan, pembunuhan, perebutan kekuasaan, percintaan romantisme berlebih dan perselingkuhan.

BACA JUGA:Raja Dongeng Indonesia Kusumo Priyono Tutup Usia

“Setiap peserta boleh memilih materi dongeng yang sudah ditentukan oleh panitia, atau menggunakan materi yang disiapkannya sendiri, asalkan materinya berhubungan dengan koleksi museum dan mengandung nilai karakter dengan waktu mendongeng selama 10 menit,” jelasnya.

Dia menjelaskan, setiap peserta harus menguasai isi cerita dan menghayati cerita yang dibawakan, disamping itu peserta harus melakukan improvisasi maupun menyesuaikan fantasi dan imajinasi terintegrasi dengan materi yang dibawakan.

“Untuk bobot penilaian, penampilan dinilai 10 persen, teknik bertutur 40 persen, penguasaan materi 30 persen, kemampuan atau skill 10 persen dan jumlah murid yang dibawa 10 persen serta keputusan juri tidak dapat diganggu gugat,” tegasnya.

Untuk hadiahnya, Juara I mendapatkan Rp2.000.000, Juara II Rp1.500.000, Juara III Rp1.250.000, Juara Harapan 1 Rp1.000.000, Juara Harapan 2 Rp750.000, Juara Harapan 3 Rp500.000 dan Juara Favorit mendapatkan Rp400.000.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: