Honda

Mengenal 17 Kabupaten dan Kota di Sumatera Selatan Beserta Julukan dan Sukunya

Mengenal 17 Kabupaten dan Kota di Sumatera Selatan Beserta Julukan dan Sukunya

Mengenal 17 Kabupaten dan Kota di Sumatera Selatan Beserta Julukan dan Sukunya--doc palpres.com

PALPRES.COM, PALPRES.COM – Sumatera Selatan merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang terletak di bagian Selatan yang berbatasan dengan Lampung dan Jambi.

Di Sumatera Selatan sendiri terdapat 17 Kabupaten dan Kota yang tersebar di Bumi Sriwijaya dengan Ibu Kotanya Palembang.

Pada abad ke-7 hingga abad ke-12 Masehi wilayah Sumsel merupakan pusat kerajaan Sriwijaya yang juga terkenal dengan kerajaan maritim terbesar dan terkuat di Nusantara.

Gaung dan pengaruhnya bahkan sampai ke Madagaskar di Benua Afrika. Sejak abad ke-13 sampai abad ke-14, wilayah ini berada di bawah kekuasaan Majapahit.
Selanjutnya wilayah ini pernah menjadi daerah tak bertuan dan bersarangnya bajak laut dari Mancanegara terutama dari negeri china.

BACA JUGA:Serasa di Bali, 8 Destinasi Wisata Pantai di Palembang Ini Wajib Banget Kamu Kunjungi

Pada awal abad ke-15 berdirilah Kesultanan Palembang yang berkuasa sampai datangnya Kolonialisme Belanda, lalu disusul oleh Jepang. Ketika masih berjaya, kerajaan Sriwijaya juga menjadikan Palembang sebagai Kota Kerajaan.

Secara administratif Sumatera Selatan terdiri dari 13 Pemerintah Kabupaten dan 4 Pemerintah Kota, beserta perangkat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.

Provinsi Sumatera Selatan menjadi salah satu wilayah di Pulau Sumatera yang kaya akan keberagaman budaya, bahasa dan juga dihuni oleh banyak suku bangsa yang tersebar di Bumi Sriwijaya.

Setiap suku bangsa tersebut memiliki bahasa dan adat istiadat serta budaya yang berbeda.

BACA JUGA:Mengenal Suku Asli Sumatera Selatan Berdasarkan Daerahnya, Mulai Palembang, Komering Hingga Pesemah

Berikut 17 Kabupaten dan Kota di Sumatera Selatan beserta suku dan julukannya yang dikutip Palpres.com dari berbagai sumber.

1. Ogan Komering Ulu ( Ibu Kota Baturaja)

Kabupaten Ogan Komering Ulu atau sering disingkat OKU adalah sebuah kabupaten yang berada di Provinsi Sumatra Selatan, Indonesia. Ibu kotanya adalah Baturaja yang dikenal dengan julukkan Bumi Sebimbing Sekundang. Kabupaten ini terkenal dengan wilayah dengan jumlah penduduk terbanyak Suku Ogan di Provinsi Sumatera Selatan.

Penduduk Ogan Komering Ulu berdasarkan sensus penduduk tahun 2020 berjumlah 367.603 jiwa. Suku di daerah Ogan Komering Ulu, ogan (54.38%), jawa (24.83%), daya (7.35%), sunda (3.96%), Palembang (2.79%), Komering (2.14%).

BACA JUGA:Mengenal 12 Suku Melayu di Sumatera Selatan yang Wajib Diketahui

2. Ogan Komering Ilir (Ibukota Kayu Agung)

Ogan Komering Ilir adalah sebuah wilayah kabupaten di Sumatra Selatan yang dijuluki Bumi Bende Seguguk dan memiliki luas 19.023,47 km² dan berpenduduk sekitar 731.721 jiwa. Ibu kotanya adalah Kecamatan Kayu Agung.

Pada tahun 2020, kabupaten ini memiliki 18 Kecamatan yang terdiri atas 314 desa beserta 13 kelurahan.

Di Kabupaten Ogan Komering Ilir terdapat suku jawa (35.40%), melayu (25.96%), komering (7.96%), kayuagung (5.83%), pedamaran (5.75%).

BACA JUGA:Bukan Hanya Bahasa Palembang, Yuk Mengenal Keberagaman Bahasa Daerah di Sumatera Selatan

3. Muara Enim (Ibukota Muara Enim)

Muara Enim adalah kabupaten di provinsi Sumatra Selatan, yang dijuluki dengan julukan Bumi Serasan Sekundang. Ibu kota kabupaten ini terletak di kecamatan bernama sama.

Salah satu perusahan tambang batu bara PT Bukit Asam berada di kabupaten ini, tepatnya di Tanjung Enim, Lawang Kidul. Jumlah penduduk Kabupaten Muara Enim sebanyak 612.900 jiwa.

Di Kabupaten Muara Enim terdapat sumu lematang (28.4%), enim (25.3%), rambang (13.97%), jawa (10.56%), semendo (6.69%), dan (5.04%) belida.

BACA JUGA:Mengenal Suku Komering, Setiap Calon Pengantin Dapat Gelar Adat

4. Lahat ( Ibukota Lahat)

Kabupaten Lahat terdiri dari 7 kecamatan induk yaitu Lahat, Kikim, Kota Agung, Jarai, Tanjung Sakti, Pulau Pinang, dan Merapi. Namun pasca pemekaran, jumlah Kecamatan di Kabupaten Lahat bertambah menjadi 24 kecamatan.

Kabupaten ini dikenal dengan julukan bumi Seganti Setungguan. Di Kabupaten Lahat terdapat suku Lahat atau sering disebut juga sebagai Jeme Lahat merupakan salah satu suku bangsa di Indonesia yang mendiami beberapa kecamatan di Kabupaten Lahat dan beberapa wilayah lainnya di Provinsi Sumatra Selatan.

Suku Lahat terbagi kedalam 4 kelompok (Sub-Suku Lahat) yang dahulu disebut dengan Kelompok Lekipali,
atau kepanjangan dari Lematang, Kikim, Pasemah (atau Besemah), dan Lintang.

BACA JUGA:Wajib Tau, Ini Asal Usul Orang Palembang Bermata Sipit dan Berkulit Putih

Komunitas masyarakat Suku Lahat sebagian besar tinggal di daerah-daerah pegunungan atau area perbukitan yang subur. Di bagian barat dan selatan terdapat gugusan Pegunungan Bukit Barisan dengan puncaknya yang tertinggi Gunung Dempo (3.159 meter di atas permukaan laut).

5. Musi Rawas (Ibukota Musi Rawas)

Kabupaten Musi Rawas adalah sebuah kabupaten di Provinsi Sumatera Selatan, yang dijuluki dengan julukan Bumi Beselang Serundingan. Sebelum 2013, mencakup area seluas 12.134,57 km² dan memiliki populasi 524.919 pada Sensus 2010.

Namun pada tanggal 10 Juni 2013 bagian utara kabupaten ini dimekarkan menjadi Kabupaten Musi Rawas Utara tersendiri. Di Kabupaten Musi Rawas terdapat suku jawa (46.03%), musi (25.66%), Lembak (24.94%).

BACA JUGA:Jangan Tidak Tahu! Ini 8 Jenis, Warna Angkot Palembang Beserta Rutenya

6. Musi Banyuasin  (Ibukota Sekayu)

Musi Banyuasin adalah kelompok masyarakat asli yang bermukim di beberapa Kecamatan di Kabupaten Musi Banyuasin, Provinsi Sumatera Selatan.

Kabupaten ini dikenal masyarakat dengan semboyan atau slogan “Mati Dem Asal Ngetop” yang artinya (Rela Mati Asal Meninggalkan Nama Baik). Dalam kehidupan sehari-hari, daerah Bumi Serasan Sekate ini menggunakan bahasa Musi sebagai sarana komumikasinya.

Bahasa Musi termasuk rumpun bahasa Malayu yang mempunyai ciri-ciri menggunakan bunyi huruf e pada akhir kata, misalnya “kemana menjadi kemane”.

BACA JUGA:Mengenal Tarian Tradisional Khas Kabupaten Musi Banyuasin

Suku Musi terkonsentrasi di sepanjang Aliran Sungai Musi, Sungai Batalke (Batang Hari Leko) dan Sungai Keruh diwilayah Kabupaten Musi Banyuasin, sebagian Kabupaten Musi Rawas, sebagian Kabupaten Banyuasin dan Sebagian Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir Provinsi Sumatera Selatan.

Di Kabupaten Musi Banyuasin terdapat suku musi (45.86%), jawa (29.11%), banyuasin (13.27%).

7. Banyuasin (Ibukota Pangkalan Balai)

Nama kabupaten ini berasal dari nama Sungai Banyuasin, yang melintasi wilayah kabupaten ini dan Kabupaten Musi Banyuasin serta dijuluki senagai Bumi Sedulang Setudung.

BACA JUGA:Keren! 5 Tradisi Musi Banyuasin Ini Masih Tetap Lestari Hingga Kini

Perkataan Banyuasin sendiri berasal dari istilah Bahasa Melayu Palembang yang merupakan perkataan pinjaman dari bahasa Jawa yakni banyu (air) dan asin, merujuk pada kualitas air sungai tersebut yang masin rasanya, terutama ke arah pantai.

Luas Kabupaten Banyuasin 11.875 km2 di mana terdapat beberapa suku yang menetap di kabupaten ini, antara lain jawa (37.04%), banyuasin (27.95%), palembang (11.30%), musi (10.45%), bugis (3.47%).

8. Ogan Komering Ulu Selatan ( Ibukota Muara Dua)

Kabupaten Ogan Komering Ulu merupakan salah satu dari 17 Kabupaten/Kota di Propinsi Sumatera Selatan yang berada di bagian Selatan dengan jarak sekitar 200 Km dari Ibu Kota Propinsi dan dikenal dengan julukan Bumi Serasan Seandanan.

BACA JUGA:Mengenal 3 Tradisi Kesultanan Palembang yang Wajib Di lestarikan

Secara geografis Kabupaten Ogan Komering Ulu terletak di antara 103°25′ sampai dengan 104°50′ Bujur Barat (Grid UTM 9.655 Kilometer sampai dengan 9.799 Kilometer) dan 3°40′ sampai dengan 4°55′ Lintang Selatan (Grid UTM 320 Kilometer sampai dengan 404 Kilometer).

Kabupaten Ogan Komering Ulu terletak pada posisi yang cukup strategis karena dihubungkan oleh sistem jaringan jalan anteri primier Lintas Tengab Sumatera di Provinsi Sumsel.

Sebagai wilayah yang ada di perlintasan, Kabupaten Ogan Komering Ulu menghubungkan kota-kota di Pulau Sumatera dengan kota-kota di Pulau Jawa. Selain itu, akses ke Kabupaten Ogan Komering Ulu selain menggunakan kendaraan roda empat dapat pula melalui Jaringan Kereta Api yang merupakan angkutan Barang dan Penumpang yang menghubungkan Kota Palembang–Baturaja–Tanjung Karang.

Di Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan terdapat suku daya (31.20%), semendo (24.89%), Jawa (18.95%), kisam (9.9%), ogan (7.83%).

BACA JUGA:Mengenal 5 Tradisi di Sumatera Selatan yang Kamu Harus Tahu

9. Ogan Komering Ulu Timur ( Ibu Kota Martapura)

Ogan Komering Ulu Timur terbentuk sebagai pemekaran dari Kabupaten Ogan Komering Ulu yang dikenal dengan julukan Bumi Sebiduk Sehaluan.
Kabupaten ini terkenal sebagai salah satu daerah yang maju dan terdepan di Provinsi Sumatra Selatan.

Suku Komering yang hampir 80 persen menempati wilayah ini seperti Di daerah Gunung Jati, Campang Tiga, Semendawai, Kangkung, Betung, Martapura, Gunung Batu, Muncak Kabau, Belitang, Buay Madang, Minanga, Belitang (sebagian), dan Madang Suku. Berdasarkan data BPS OKU Timur 2019, jumlah penduduk kabupaten ini berjumlah 670.272 jiwa (2018).

10. Ogan Ilir  (Ibukota Indralaya)

BACA JUGA:3 Masjid Peninggalan Kesultanan Palembang Darussalam, Begini Sejarahnya

Kabupaten Ogan Ilir adalah salah satu kabupaten di Provinsi Sumatera Selatan yang dijuluki dengan julukan Bumi Caram Seguguk. Ogan Ilir berada di jalur lintas timur Sumatera dan pusat pemerintahannya terletak sekitar 35 km dari Kota Palembang.

Di kabupaten ini berlokasi kampus Universitas Sriwijaya. Selain itu terdapat pula Pondok Pesantren Al Ittifaqiah yang didirikan pada tanggal 10 Juli 1967 serta Pondok Pesantren Raudhatul Ulum yang terletak di Desa Sakatiga serta Pondok Pesantren Nurul Islam (PPNI) yang berlokasi di Desa Seri Bandung, Kecamatan Tanjung Batu.

Mayoritas Masyarakatnga berprofesi sebagai petani drngan populasi 356,034 jiwa berasal dari Suku Ogan dengan 3 (tiga) sub-suku, yakni: Suku Pegagan Ulu, Suku Penesak dan Suku Pegagan Ilir.

11. Empat Lawang (Ibukota Tebing Tinggi)

BACA JUGA:14 Tempat Wisata Terpopuler di Kabupaten Musi Banyuasin, Gaskeun Kuy

Ibukota kabupaten Empat Lawang terletak di Tebing Tinggi. Kabupaten Empat Lawang merupakan pemekaran dari kabupaten Lahat yang diresmikan pada 20 April 2007 setelah sebelumnya disetujui oleh DPR dengan disetujuinya Rancangan Undang-Undangnya pada 8 Desember 2006 tentang pembentukan kabupaten Empat Lawang bersama 15 kabupaten/kota baru lainnya.



Empat Lawang dujuluki sebagai Bumi Saling Keruani Sangi Kerawat dimana daerah dengan Ibu Kota Tebing Tinggi ini terdapat suku lintang (64.88%), kikim (9.41%), pasemah (7.27%), Lembak (6.28%), musi (3.90%).

12. Penukal Abab Lematang Ilir (Ibu Kota Talang Ubi)

Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir dikenal juga dengan Bumi Serepat Serasan ini tergolong unik, sebab memiliki nama kabupaten terpanjang kedua di Indonesia, setelah Kepulauan Siau Tagulandang Biaro di Sulawesi Utara.

BACA JUGA:11 Destinasi Wisata Religi Terbaik di Palembang, Wajib Dikunjungi Saat Liburan Akhir Tahun

Meskipun memiliki wilayah yang tak begitu luas, Kabupaten hasil pemekaran dari Muara Enim ini ternyatamenyimpan segudang keindahan wisata yang tak ada tandingan dari kabupaten lainnya.

Oleh sebab itulah, Kabupaten ini sangat cocok bagi kamu yang ingin menjernihkan pikiran ditengah peliknya kehidupan serta memperlajari suku-suku yang ada disini. Di Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir terdapat suku Musi Penukal (64.31%), lematang (17.71%), Jawa (12.75%).

13. Musi Rawas Utara (Rupit)

Kabupaten ini merupakan pemekaran dari Kabupaten Musi Rawas dengan Ibu Kota berada di Rupit dan berpenduduk ±195.000 jiwa. Di Musi Rawas Utara terdapat suku rawas (82.95%), jawa (10.36%), rejang (4.71%) dan dijuluki dengan julukan Bumi Beselang Serundingan.

BACA JUGA:7 Wisata Religi di Kabupaten Ogan Ilir, Nomor 5 Jarang Diketahui

14. Kota Palembang (Ibukota Palembang)

Kota Palembang merupakan ibukota Provinsi Sumatera Selatan. Letak Kota Palembang cukup strategis karena dilalui oleh jalan lintas Sumatera yang menghubungkan antar daerah di Pulau Sumatera.

Dahulu Kota Palembang dikenal dengan julukan sebagai “Venesia dari Timur”, karena lebih dari 100 sungai dan anak sungai melintas dan mengalir di dalam kota ini.

Secara historis, Kota Palembang kota tertua di Indonesia yang juga dikenal dengan makanan khas pempek dan Jembatan Ampera. Di Kota Palembang terdapat suku Palembang (36.94%), jawa (17.02%), komering (9.37%), musi (5.33%), tionghoa (3.87%), Pasemah (3.51%).



BACA JUGA:Menilik Pesona Jembatan Ampera, Jadi Pintu Gerbang Destinasi Sungai Musi dan Pulau Kemaro

15. Kota Prabumulih (Ibu Kota Prabumulih)

Prabumulih merupakan sebuah kota madya atau kota kecil yang terletak di provinsi Sumatera Selatan yang dijuluki dengan julukan Bumi seinggok sepemunyian.
Uniknya kota ini berada di tengah-tengah kabupaten muara Enim, jadi sebelum berkunjung ke Prabumulih kamu akan melewati beberapa desa dengan muara Enim sebagai kabupaten.

Setelah itu barulah kamu masuk ke kota Prabumulih, sedangkan jika kamu telah sampai pada ujung Kota Prabumulih kamu akan kembali memasuki kawasan kabupaten muara Enim.

Kota Prabumulih dikenal sebagai kota nanas berupa Tugu Nanas yang terletak di penghujung Kota Prabumulih sebelum menuju kabupaten muara Enim, Tepatnya di Desa Kelumpok, Kelurahan Patih Galung,  Prabumulih Barat, Sumatera Selatan. Pada Kota Prabumulih terdapat suku rambang (34.5%), jawa (16.76%), belida (12.46%), lematang (8.93%), palembang (8.78%).

BACA JUGA:Penting, Ini Dia 5 Fakta Unik Kota Prabumulih yang Wajib Diketahui

16. Kota Pagaralam (Ibu Kota Pagaralam)

Kota Pagar Alam dijuluki dengan julukan Bumi Besemah yang mempunyai potensi wisata yang sangat kaya, selain wisata alam, terdapat juga lokasi-lokasi purbakala. Di kota Pagar Alam ini terdapat sedikitnya 33 air terjun dan 26 situs menhir yang sudah tercatat.

Kota Pagar Alam selalau mengalami kenaikan jumlah penduduk yang sangat drastis yang awalnya pada tahun 2000 jumlah penduduknya hanya 112.025 jiwa jumlah itu pun pada sepuluh tahun kemudian berpopulasi lebih kurang 126.363 jiwa dengan laju pertumbuhan penduduk sebesar 1,22%. Dikarenakan adanya faktor Transmigrasi yang ingin menetap di kota Pagar Alam.

Penduduk kota Pagar Alam terdiri dari berbagai suku bangsa. Selain penduduk asli suku Besemah (62.51%), jawa (21.55%), lintang (4.11%), palembang (3.05%).

BACA JUGA:8 Wisata Alam Sumsel, Cocok untuk Liburan Akhir Tahun

17. Kota Lubuk Linggau (Ibu Kota Prabumulih)

Lubuk Linggau dijuluki sebagai Bumi Silampari adalah kota salh satu kota di Sumatere Selatan. Kota ini memiliki luas 419,80 km² dan dulunya kota ini merupakan bagian dari Kabupaten Musi Rawas yang dimekarkan pada tahun 2001.

Hasil sensus penduduk tahun 2020 mencatat jumlah penduduk kota ini sebanyak 234.166 jiwa, dimana laki-laki 120.042 jiwa dan perempuan 116.124 serta terdapat beberapa suku di Kota Lubuk Linggau yakni jawa (24.39%), lembak (23.71%), musi (16.31%), Rawas (8.90%), palembang (6.5%).

Di Sumatera Selatan terdapat 5 agama yaitu : Islam, Khatolik, Kristen, Budha dan Hindu. Di tahun 2003 persentase pengikut agama Islam sebesar 95,16 persen, Budha 1,53 persen, Khatolik 1,29 persen, Kristen 1,16 persen dan Hindu 0,86 persen.

BACA JUGA:Selain Gunung Kerinci, Inilah 7 Wisata Alam di Jambi

Hubungan sosial terutama di dasarkan kepada semangat kebangsaan, walaupun dalam kehidupan sehari-hari sangat dipengaruhi oleh adat istiadat, seperti dalam bercakap-cakap atau cara bicara yang sopan.

Pada umumnya penduduk Sumatera Selatan sangat hormat kepada para tamu dan pengunjung yang berasal dari daerah lain.

Gaya hidup mereka sangat dipengaruhi oleh era modernisasi. Sebagian besar penduduk sangat terbuka dalam perilaku mereka terutama dengan aspek positif serta menyambut baik reformasi dan inovasi terutama yang berkaitan dengan konsep pembangunan.*

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: