Resep Membuat Peda Khas Musi Banyuasin yang Gurih Serta Mudah Dipraktikan

MUBA, PALPRES.COM - Peda merupakan salah satu makanan khas Kabupaten Musi Banyuasin, Sumatera Selatan yang rasanya gurih dan lezat.

Makanan yang difermentasikan ini menjadi makanan yang paling ditunggu-tunggu oleh masyarakat Bumi Serasan Sekate saat pulang ke kampung halamannya setelah pergi jahh dari perantauan.

Tidak heran jika makanan ini juga menjadi makanan yang paling ditunggu-tunggu, selain gurih makanan khas Desa Bailangu Kecamatan Sekayu ini juga sangat menggiurkan ketika mencobanya.

Ditambah lagi, makanan ini sangat mudah untuk ditemukan di daerah tersebut.

BACA JUGA:Mengenal 12 Suku Melayu di Sumatera Selatan yang Wajib Diketahui

BACA JUGA:Mengenal Tradisi Lisan Senjang, Seni Menyampaikan Nasehat Khas Kabupaten Musi Banyuasin

Peda ini terbuat dari ikan yang difermentasi didalam botol atau wadah sekitar 4-7 hari.

Ikan yang dipakai bisa bermacam jenis, misalnya ikan patin atau ikan seluang dan khususnya ikan sungai Musi.

Walaupun warnanya tidak cukup menarik sebab berwarna abu-abu pekat, namun rasanya dapat membawa rasa rindu untuk pulang.

Nah untuk membuat fermantasi Peda ini sangat mudah.

BACA JUGA:Bukan Hanya Bahasa Palembang, Yuk Mengenal Keberagaman Bahasa Daerah di Sumatera Selatan

BACA JUGA:Bikin Ngiler, 5 Makanan Khas Musi Banyuasin Ini Wajib Dicoba

Pertama-tama, cuci ikan patin atau ikan seluang hingga bersih kemudian masukan ke dalam wadah seperti toples lalu taburi garam dan nasi kering yang sudah di tumbuk sambil diremas-remas, kemudian tutup rapat dan tunggu sekitar 4-7 hari.

Sebelumnya, nasi kering di goreng terlebih dahalu tanpa minyak hingga kecokelatan.

Kemudian, nasi yang telah di goreng, selanjutnya di tumbuk hingga halus, barulah di campurkan dengan ikan yang telah dibersihkan.

Setelah 4-7 hari berlalu, barulah hasil fermentasi ikan Pedanya dapat dinikmati. Namun sebelumnya, Peda tersebut harus masak terlebih dulu dengan cara di tumis sebagai berikut :

BACA JUGA:Dikenal Dengan Slogan ‘Mati Dem Asal Ngetop’ Ini Dia Bahasa dan Suku Musi Banyuasin

BACA JUGA:Catat! 7 Wisata Andalan Musi Banyuasin Cocok untuk Liburan Akhir Tahun

1. Iris cabe secukupnya

2. Iris bawang merah secukupnya

3. masukan irisan cabe dan bawang merah dalam kuali yang sudah di beri minyak

4. kemudian jika rasanya asam lalu di beri gula sedikit

BACA JUGA:Cara Klaim JHT Lewat Aplikasi JMO, Khusus Saldo di Bawah Rp10 Juta

BACA JUGA:Wajib Dikunjungi, Ini 5 Tempat Wisata Murah di Sekayu Paling Hits dan Instagramable

5. Tumis hingga masak dan Peda siap di santap.

6. Nah begitulah cara membuat peda ala khas Musi Banyuasin. Bagaimana, mudah bukkan? Kalau penasaran boleh deh mencoba olahan ikan khas Bailangu, Musi Banyuasin dengan proses fermentasi ini.

Oh iya, Peda ini sangat enak ketika disantap saat masih panas bersama lalapan rebus seperti pucuk singkong rebus, terong rebus dan lainnya dijamin bakalan nambah. 

Kabupaten Musi Banyuasin memang terkenal dengan makanan khasnya yang unik dan nikmat yang pastinya bakalan bikin kamu ngiler dan ingin mencicipinya.

BACA JUGA:7 Lagu Daerah Musi Banyuasin, Kuyung Jauh, Linjang Sughang, hingga Bujang Ranggonang

BACA JUGA:Mengenal Lagu Daerah Musi Banyuasin ‘Serasan Sekate’

Daerah yang juga dikenal dengan Bumi Serasan Sekate ini bisa dibilang sebagai surga bagi pecinta seafood, terutama ikan tawar.

Sebab, daerah Muba merupakan aliran sungai Musi yang mengalir dari hulu Sungai di Kepahiang, Bengkulu melintasi Sumatera Selatan dan membelah Palembang menjadi dua bagian yakni kawasan Seberang Ilir dan Seberang Ulu.

Makanya di daerah ini terdapat banyak sekali ikan yang dijadikan sebagai olahan makanan khas Musi Banyuasin. 

Seperti Rusep, Brengkes Tempoyak, Pundang seluang, dan Pindang Salai Ikan.

BACA JUGA:Alhamdulillah, Berkah Akhir Tahun Dapat Saldo DANA Gratis Rp800 Ribu

Nah, bagi kamu yang melewati daerah ini atau sedang berkunjung ke kabupaten ini, jangan lupa untuk mampir dan mencoba makanan khas Kabupaten Musi Banyuasin atau bisa juga membawanya sebagai buah tangan untuk keluarga, sahabat dan orang tercinta. *

Sumber: