Honda

Gunakan Alat Tradisional Ini, Kades Sirah Pulau dan Warga Tangkap Ikan di Sungai Lingsing

Gunakan Alat Tradisional Ini, Kades Sirah Pulau dan Warga Tangkap Ikan di Sungai Lingsing

Kades Sirah Pulau, Kecamatan Kikim Selatan, Jayus Oktonianto dan warga menangkap ikan menggunakan Bubu, Senin 13 Februari 2023.-Dok Palpres-Palpres.com

LAHAT, PALPRES.COM- Untuk menangkap ikan di aliran sungai banyak cara yang dilakukan mulai dari menggunakan cara memancing, menjaring dengan jala ataupun langsung dengan tangan.

Di Desa Sirah Pulau, Kecamatan Kikim Selatan, Kabupaten Lahat ada satu alat tangkap ikan tradisional bernama Bubu yang terbuat dari rotan atau bambu yang dianyam sedemikian rupa, untuk memudahkan masyarakat menangkap ikan.

“Hanya saja, cara Bubu ini mesti dilakukan semalaman dengan menaruh pada salah satu titik, kemudian keesokan harinya tinggal diangkat dan ikan pun tidak bisa kabur lagi," sebut Kepala Desa (Kades) Sirah Pulau, Jayus Oktonianto, Senin 13 Februari 2023.

Cara ini, lanjut Jayus Oktonianto, tetap terpelihara dengan sangat baik sekali, dimana ini merupakan peninggalan dari nenek moyang turun temurun hingga dewasa ini.

BACA JUGA:Tak Harus ke Singapura, Merlion Park Juga Ada di Tanjung Sakti Kabupaten Lahat, Intip Penampakannya

“Cara ini lebih efektif untuk menangkap ikan dengan ukuran besar, dan aman sekali dilakukan sehingga banyak sekali warga disini memakainya, terutama sekali menjaga ekosistem sungai,” ungkapnya.

Alhasil, tangkapan pun banyak sekali, berbagai jenis ikan yang tidak masuk di dalam Lubuk Larangan boleh diambil dengan cara tradisional, tidak disetrum maupun diputas.

"Ada Ikan Cengkak, Patin, Sema, Kebarau, kemudian Baung, Tilan, Kepiat, Kepiul dan jenis lainnya, yang sangat terpelihara dengan baik, aman serta warga pun sama-sama menikmati,” kata Jayus.

Jayus Oktonianto menerangkan, kemudian ikan hasil tangkapan dikumpulkan menjadi satu kesatuan dengan dicapit bambu.

BACA JUGA:Bukan Isapan Jempol, Koin Rp1000 Kelapa Sawit Ternyata Senilai 3 Unit Yamaha NMAX Baru, Ini Alasannya

“Barulah, ramai-ramai ikan tersebut dibakar ataupun digoreng dan makan bersama-sama. Pastinya dengan kebersamaan inilah akan mempererat tali silaturahmi,” tukasnya.

Senada, Ketua Forum Kades Kikim Selatan, Bambang Heriadi ST membenarkan, bahwasanya alat tradisional bubu untuk menangkap ikan di sungai hingga detik ini terus dipertahankan, sebagai warisan peninggalan nenek moyang.

“Kendatipun, zaman sekarang ini masuk abad milenium, hanya saja, penduduk lebih menyukai menggunakan cara lama lebih aman, dan ekosistem pun terjaga,” ulasnya.

BACA JUGA:Buruan Klaim Saldo DANA Kaget Gratis Rp50.000 Sebelum Kehabisan, Ini Linknya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: