Manfaatkan Lahan Sempit, Pemdes Lubuk Lungkang Tanam Daun Lalapan, Intip Apa Saja Ditanam?

LAHAT, PALPRES.COM - Semenjak Program Gerakan Sumsel Mandiri Pangan (GSMP) yang diprakarsai Gubernur Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel), H Herman Deru SH MM. 

Kini banyak sekali, pemerintah desa (Pemdes) ikut mengkampanyekan gerakan tersebut.

Salah satunya, Pemdes Lubuk Lungkang, Kecamatan Kikim Selatan, Kabupaten Lahat yang memanfaatkan perkarangan sempit disekitar Kantor Desa dengan memanen daun lalapan jenis lenisir serta ubi Arab.

"Alhamdulillah, semuanya berjalan dengan lancar, yang mana, tanaman lalapan lenisir dan ubi arab tumbuh subur, kini sudah dipanen dan cocok sekali menjadi teman ketika berbuka puasa atau saur," sebut Kepala Desa (Kades) Lubuk Lungkang, Dina Juliyanti, Ahad 26 Maret 2023.

BACA JUGA:Punya 3 Uang Kertas Kuno Ini, Bisa Beli 9 Honda Beat Keluaran Terbaru Buat Lebaran 1444 H Nanti!

Dina Juliyanti menerangkan, sebab lalapan ini memang jarang dijumpai dimana-mana, selain itu, rasanya yang enak, pahit-pahit menambah nafsu makan ketiak disantap berbarengan dengan sambal pedas.

"Kalau cipta rasanya sendiri tidak bakal kalah dengan lalapan pada umumnya, seperti daun ubi, kemangi, kubis dan lain sebagainya," ungkapnya.

Dia menjelaskan, hal ini untuk memberikan edukasi kepada masyarakat, agar dapat memaksimalkan perkarangan rumah dengan menanam jenis sayuran, buahan atau lalapan.

"Dengan demikian, ketika panen dapat dipergunakan tanpa harus membeli dari pasar, termasuk juga tanaman obat keluarga (Toga)," terang Dina Juliyanti.

BACA JUGA:Punya 10 Keping Uang Koin Jenis Ini Bisa Bawa Pulang 1 Unit Honda PCX160

Kini, sambung Dina Juliyanti, Pemerintah Desa (Pemdes) dan Tim Penggerak (TP) Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Lubuk Lungkang, tengah membudidayakan sayuran dan tanaman bumbu-bumbu dapur.

"Betul, sebut saja, bayam, kangkung, jahe, lengkuas, kunyit, serai, tomat, cabe merah. Kita tanam dengan menggunakan media polybag dan ditanam langsung ke tanah," terangnya.

Ini juga, masih kata dirinya, memanfaatkan perkarangan yang ada di kantor desa maupun pemukiman warga, sehingga bisa menjadi pilihan alternatif untuk mereka.

"Setidaknya, apabila panen nanti hasilnya bisa dijual untuk tambahan keluarga, ataupun dikonsumsi sendiri kemudian dana yang didapat nantinya dibelikan lagi bibit baru," tandas Dina Juliyanti.

Sumber: