Mengenal Anxiety Disorder, Kenali Gejala dan Cara Mengobatinya
Mengenal Anxiety Disorder, kenali gejala dan cara mengobatinya. --
PALEMBANG, PALPRES.COM – Apa kamu mengetahui tentang Anxiety Disorder?
Yuk kenali gejala dan cara mengobatinya!
Kamu mungkin pernah mengalami rasa cemas dan takut saat ingin memulai suatu aktivitas, seperti interview di tempat bekerja yang kamu lamar, atau saat ingin berpidato di atas panggung.
Itu adalah perasaan yang normal.
BACA JUGA:Ini 5 Manfaat Kemiri untuk Kesehatan Tubuh, Nomor 4 Bikin Mahkota Wanita Ini Kinclong!
BACA JUGA:5 Manfaat Coklat Hitam atau Dark Chocolate, Si Pahit yang Manfaatnya Manis
Akan tetapi menjadi tidak normal kalau rasa cemas dan takut ini sampai mengganggu aktivitas harianmu dalam waktu lebih dari 6 bulan.
Bisa jadi kamu mengalami anxiety disorder.
Anxiety disorder adalah gangguan mental yang ditandai oleh perasaan cemas berlebihan, ketakutan yang tidak dapat dijelaskan, dan kekhawatiran yang terus-menerus.
Jika kamu mengalami gejala-gejala ini, maka ada beberapa langkah yang bisa kamu lakukan untuk mengatasi penyakit anxiety disorder.
BACA JUGA:Inilah 9 Bahaya Mengonsumsi Daging Kambing Terlalu Banyak
BACA JUGA:Ini Dia 5 Daftar Makanan yang Baik Untuk Bayi Tumbuh Gigi
1. Mendapatkan Dukungan Sosial
Bicarakan kondisimu kepada orang-orang terdekat seperti keluarga atau teman dekat.
Mereka dapat menyediakan dukungan dan pengertian yang kamu butuhkan.
2. Olahraga dan Aktivitas Fisik
BACA JUGA:Gak Perlu ke Salon Merawat Kuku! Lakukan 4 Tips Ini di Rumah, Dijamin Kuku Bersih dan Sehat
BACA JUGA:Terbukti Ampuh, 10 Bahan Alami Mengurangi Rambut Rontok Mudah Didapat dan Murah Meriah
Lakukan olahraga secara teratur, misalnya berjalan kaki, berlari, atau yoga.
Aktivitas fisik dapat membantu mengurangi tingkat kecemasan.
3. Hasilkan Pola Tidur yang Sehat
Pastikan kamu mendapatkan cukup tidur setiap malam.
Kurang tidur dapat memperburuk gejala anxiety.
4. Mengelola Stres
Identifikasi pemicu kecemasanmu dan cari cara mengatasi stres, seperti meditasi, pernapasan dalam, atau mengikuti aktivitas yang kamu sukai.
5. Hindari Pemicu
Jika ada benda atau situasi tertentu yang memicu kecemasanmu, hindarilah jika memungkinkan.
Misalnya, jika keramaian menyebabkan kecemasan, hindarilah situasi tersebut dan cari alternatif lain yang lebih nyaman.
6. Konseling Psikologis
Jika kecemasanmu parah dan mengganggu kehidupan sehari-hari, pertimbangkan untuk mencari bantuan dari profesional medis, seperti seorang psikolog atau psikiater.
Mereka dapat menawarkan terapi kognitif perilaku atau terapi obat-obatan jika diperlukan.
7. Teknik Relaksasi
Praktekkan teknik relaksasi seperti pernapasan dalam, meditasi, atau yoga untuk menenangkan pikiran dan tubuhmu.
8. Hindari Konsumsi Zat yang Meningkatkan Kecemasan
Batasi atau hindari konsumsi alkohol, kafein, dan obat-obatan terlarang karena dapat memperburuk gejala kecemasan.
9. Jaga Pola Makan yang Seimbang
Makan makanan sehat dan seimbang, serta hindari makanan yang dapat memicu kecemasan seperti makanan berlemak tinggi atau minuman bersoda.
10. Jaga Pikiran Positif
Latih dirimu untuk memikirkan hal-hal positif dan fokus pada keberhasilanmu.
Hindari pemikiran negatif yang dapat memperburuk kecemasan.
11. Latihan Teknik Pernapasan
Pernapasan dalam dan teratur dapat membantu menenangkan sistem saraf dan mengurangi gejala kecemasan.
Cobalah teknik pernapasan seperti pernapasan perut, pernapasan diaphragm, atau pernapasan 4-7-8.
Latih teknik pernapasan ini secara teratur untuk membantu mengatasi kecemasan.
12. Terapi Kognitif Perilaku
Terapi ini melibatkan bekerja dengan seorang terapis untuk mengubah pola pikir yang tidak sehat dan perilaku yang mungkin memperburuk kecemasan.
Terapi ini membantu mengidentifikasi dan menghadapi pemikiran negatif serta menggantinya dengan pemikiran yang lebih positif dan realistis.
13. Jurnal dan Tulis Perasaan
Menulis tentang perasaan dan pikiranmu dapat membantu mengurangi kecemasan.
Buatlah jurnal harian untuk mencatat perasaanmu dan mengekspresikan pikiranmu.
Hal ini dapat membantu dalam mengidentifikasi pola pikir yang negatif dan memberikan peluang untuk menyusun strategi untuk menghadapinya.
14. Pijat dan Terapi Relaksasi
Terapi fisik seperti pijat dan terapi relaksasi (seperti refleksiologi atau akupunktur) dapat membantu mengurangi kecemasan.
Hal ini dapat merangsang produksi hormon endorfin, meningkatkan perasaan rileks, dan mengurangi ketegangan dalam tubuh.
15. Latihan Mindfulness
Latihan mindfulness atau kesadaran penuh dapat membantu mengarahkan perhatianmu pada saat ini tanpa menghakimi.
Latihan ini melibatkan fokus pada pernapasan, kehadiran di tubuh, atau pengamatan objek di sekitarmu.
Dengan berlatih mindfulness, kamu dapat belajar untuk menghadapi kecemasan dengan lebih terarah dan tidak terjebak dalam pikiran yang memunculkan kecemasan.
16. Mengetahui Batasan Diri
Ketahui batasanmu dan jangan berlebihan dalam membebani diri.
Atur agenda harianmu agar dapat memberikan waktu untuk istirahat dan relaksasi.
Prioritaskan aktivitas yang penting dan hilangkan yang tidak perlu jika memungkinkan.
17. Makan Makanan Sehat
Diet yang seimbang dan sehat dapat membantu menjaga keseimbangan emosi dan fisik.
Konsumsilah makanan bergizi tinggi seperti sayuran, buah-buahan segar, ikan, kacang-kacangan, biji-bijian, dan makanan kaya serat.
Hindari makanan olahan, makanan cepat saji, dan makanan tinggi gula atau lemak jenuh.
18. Hindari Rokok dan Alkohol
Rokok dan alkohol dapat memperburuk gejala anxiety.
Jika kamu merokok, pertimbangkan untuk berhenti dan hindari konsumsi minuman beralkohol.
19. Cari Hobi dan Kegiatan yang Membawa Kesenangan
Temukan kegiatan yang kamu nikmati dan dapat memberikan rasa kesenangan.
Misalnya, membaca, menulis, mendengarkan musik, berkebun, atau melakukan seni dan kerajinan tangan.
Mengalihkan perhatianmu ke kegiatan positif dapat membantu mengurangi kecemasan.
20. Ingatlah bahwa Membutuhkan Waktu
Mengatasi anxiety adalah proses yang membutuhkan waktu, kesabaran, dan konsistensi.
Beri dirimu waktu untuk pulih secara perlahan dan ingatlah bahwa kamu tidak sendirian. Jika perlu, cari dukungan dari kelompok dukungan atau komunitas online yang memiliki pengalaman serupa.
Selalu penting untuk mengingat bahwa setiap orang memiliki kebutuhan yang unik.
Apabila gejala kecemasan yang kamu alami terus berlanjut atau memburuk, sebaiknya berkonsultasilah dengan profesional kesehatan mental untuk mendapatkan bantuan yang lebih lanjut. *
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: