Honda

TV Analog ‘Suntik Mati’, Ini Cara Dapatkan STB Gratis

 TV Analog ‘Suntik Mati’, Ini Cara Dapatkan STB Gratis

Pengalihan siaran TV analog ke TV digital, atau Analog Switch Off (ASO) tahap pertama mulai dilakukan.--Disway.id

JAKARTA, PALPRES.COM – Mulai Rabu, 2 November 2022 tengah malam, peralihan siaran televisi dari Analog ke Digital resmi berlaku di Jabodetabek dan sejumlah daerah lain. 

Dengan berlakunya kebijakan itu, maka praktis televisi yang tak bisa menangkap siaran digital dilayarnya akan banyak ‘semut’. 

Kecuali Smart TV dan televisi lama yang sudah dilengkapi dengan perangkat tambahan penangkap siaran digital Set Top Box (STB).

Namun kebijakan Analog Switch Off (ASO) tersebut masih dilakukan bertahap, karena Palembang yang masuk ke dalam wilayah Sumsel 1 sebagian televisi masih bersiaran secara Analog.

BACA JUGA:Siaran Analog Dimatikan, Kementerian Kominfo Imbau Segera Gunakan STB

Memang ada sebagian stasiun televisi di Palembang yang sudah menerapkan ASO mandiri, sepert TVRI, Palembang TV dan Sriwijaya TV. 

Kepada palpres.com, Ruslan, salah satu teknisi yang melayani penjualan dan jasa penyetingan STB di Palembang membenarkan hal itu.

“Saat ini di Palembang dan sekitarnya memang belum beralih ke siaran digital, karena siaran analog masih bisa ditangkap televisi biasa.

Namun ke depan dipastikan akan beralih ke siaran ke digital, karena sudah menjadi program pemerintah.

BACA JUGA:Walau ASO Mundur, Warga Tetap Minati STB

Harusnya Palembang sesuai jadwal per 30 April 2022 lalu sudah ASO, tapi ditunda,” jelas Ruslan.

Walau belum resmi beralih ke digital, lanjut Ruslan, sejumlah televisi sudah menerapkan ASO secara mandiri.

Diantaranya, TVRI, Palembang TV dan Sriwijaya TV.

“Di Palembang kini sudah ada 25 channel digital, dan ke depan semoga terus bertambah.

BACA JUGA:Gunakan APBN, TVRI Bakal Bangun Stasiun Relay di Belitang

Saya sarankan dari sekarang lah untuk melengkapi televisi dengan STB, jangan sampai bila saatnya tiba baru bergerak.

Karena ditakutkan, harga STB akan melonjak naik,” papar Ruslan.

Sementara itu Elli, warga Batujajar, sudah mantap beralih ke siaran digital, walau di Palembang siaran analog masih bisa ditangkap.

“Selain jernih dan bebas semut, kita dapat 25 channel televisi,” ujarnya.

BACA JUGA:Sony Indonesia Hadirkan Model TV Terbaru dengan Pengalaman Menonton Paling Nyata

Diakuinya, dia sudah melengkapi semua televisi di rumahnya dengan perangkat STB.

“Jadi atau tidak ASO, saya tetap di jalur digital.

Memang selain digital ada cara lain untuk mendapat channel banyak dan siaran bersih, yakni dengan parabola atau televisi berlangganan. 

Tapi tidak murah dan harus membayar tiap bulan, sedang kalau lewat STB tidak bayar lagi,” ungkapnya. 

BACA JUGA:Dukung Pemulihan Pariwisata Indonesia, LG Pamerkan Seri Hotel TV di Bali

Senada diungkap Nur Kamilah, warga Sukarela, Palembang.

Menurut dia, STB selain dipakai menangkap siaran digital juga bisa dipakai untuk mengakses internet.

“Dengan tambahan dongle Wifi atau internet dari HP, kita bisa buka Youtube dan lain-lain,” ujarnya.

ASN di salah satu dinas di lingkungan Pemprov Sumsel mengaku sudah memasang STB di rumahnya, untuk menangkap siaran digital jauh jauh hari.

BACA JUGA:Pendirian Pemancar TVRI Sumsel Dipastikan di Belitang

“Gambar yang dihasilkan lebih bersih, tayangan kualitas HD selain SD. Suara lebih jernih, program siaranya lebih banyak gambar tidak ada semutnya dan tak berbayang.

Dengan tambahan dongle wifi, kita juga bisa pakai untuk mengakses internet untuk membuka Youtube dan lainnya,” tukas Dwi

Sementara Menteri Kominfo Johnny Plate mulai memastikan TV analog, atau Analog Switch Off (ASO) di 222 titik termasuk di Jabodetabek. Penerapan ASO akan diperluas hingga seluruh Indonesia secara bertahap. 

"Ini merupakan amanat dari UU Nomor 11 tahun 2020 tentang Cipta Kerja, yang di dalamnya disebutkan migrasi televisi terestrial diselesaikan paling lambat 2 November 2022 atau beberapa menit yang lalu," ujar Mahfud MD melalui siaran YouTube Kominfo, Kamis, 3 November 2022.

BACA JUGA:Dinkominfo Muba Gelar Sosialisasi dan PPID Desa

Namun, bagi warga miskin tak perlu khawatir. 

Sebab, sejalan dengan kebijakan ini, pemerintah telah mdndistribusikan set top box alias STB secara gratis untuk rumah tangga miskin secara nasional sebanyak 1.055.360 unit.

Kominfo memastikan telah membuka posko aduan bila masyarakat belum menerima set top box.

Masyarakat bisa mengubungi call center 159 atau ke nomor telepon Posko Respons Cepat Penanganan Bantuan STB terdekat.

BACA JUGA:Giliran Dinas PMPTSP Dapat Coaching Clinic E-Kinerja Dari Dinkominfo Muba

Untuk wilayah Jabodetabek, Kominfo membuka Posko Respons cepat Penanganan Bantuan STB di 6 titik. 

Posko-posko tersebut mulai beroperasi sejak 2 hingga 4 November 2022 pada pukul 08.00 hingga 19.00.

Berikut cara mendapatkan Set Top Box Gratis daro Kemkominfo:

1. Membuka website cekbantuanstb.kominfo.go.id/

BACA JUGA:Kunjungi Kantor Provider Selular di Palembang, Ini Dilakukan Kominfo Muba

2. Memasukkan NIK dan kode captcha pada kolom yang tersedia

3. Klik “Pencarian”

4. Jika terdaftar sebagai penerima bantuan, maka dapat menghubungi Call Center 159 atau mendatangi lokasi Posko Respon Cepat Penanganan Bantuan STB dengan membawa KTP dan KK asli

5. Jika mengalami kendala dalam mengakses website, masyarakat dapat menghubungi Call Center 159 atau nomor telepon posko.

BACA JUGA:Akhir Agustus, Dinkominfo Muba Uji Coba Terapkan Aplikasi E-Office

Selain dengan cara di atas, warga miskin juga bisa meminta STB gratis secara mandiri dengan menghubungi call center 159.

"RTM yang masih membutuhkan bantuan STB dapat mengajukan secara mandiri dengan menghubungi call center 159 atau ke nomor telepon Posko Respon Cepat Penanganan Bantuan STB terdekat," tulis Kominfo dalam keterangan resminya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: palpres.com