NGERI! Inilah Gangguan Mental yang Sering Dialami Pelajar di Indonesia, Nomor 4 Sangat Mengganggu

PALEMBANG, PALPRES.COM - Gangguan mental juga dikenal sebagai gangguan jiwa atau gangguan psikologis, adalah kondisi kesehatan mental yang memengaruhi pikiran, suasana hati, perilaku, dan fungsi sehari-hari seseorang. 

Gangguan mental dapat melibatkan perubahan dalam cara seseorang berpikir, merasa, atau berinteraksi dengan orang lain.

Ada berbagai jenis gangguan mental, dan setiap jenis memiliki gejala dan dampak yang berbeda.

Beberapa contoh gangguan mental umum termasuk depresi, gangguan kecemasan, bipolar disorder, gangguan stres pasca trauma (PTSD), skizofrenia, gangguan makan, dan gangguan kepribadian.

BACA JUGA:Jelang Laga Melawan Brunei Darussalam, Timnas Indonesia Siapkan 11 Pemain yang Bermain di Luar Negeri

Biasanya Gejala gangguan mental dapat bervariasi, tetapi beberapa tanda umum yang mungkin muncul meliputi perubahan mood yang tajam atau kronis, perasaan cemas yang berlebihan, perubahan pola tidur atau nafsu makan.

Lalu, kesulitan berkonsentrasi atau mengambil keputusan, penarikan diri sosial, perubahan perilaku yang tidak biasa, perasaan putus asa atau kehilangan minat, serta pikiran atau perilaku yang mengganggu atau merugikan diri sendiri atau orang lain.

Sangat penting bagi kita untuk diingat bahwa gangguan mental adalah kondisi kesehatan serius, dan bukan hanya persoalan biasa yang bisa diabaikan. 

Terutama bagi para pelajar Indonesia, banyak kita sering menganggap enteng masalah mental untuk pelajar di Indonesia, seolah-olah kita menutup mata dengan masalah mental.

BACA JUGA:Selalu Pancarkan Energi Positif, Burung Perkutut Dengan Ciri Ini Bisa Datangkan Kekayaan

Dan ini lah 5 gangguan mental yang sering terjadi di Indonesia, terutama di lingkungan sekolah yang wajib kita ketahui untuk dihindari.

1. Gangguan Kecemasan

Gangguan kecemasan, seperti gangguan kecemasan umum (GAD), gangguan panik, atau fobia sosial, sering dialami oleh pelajar. 

Kecemasan yang berlebihan dapat mengganggu fokus, konsentrasi, dan kinerja akademik.

Sumber: