Honda

Brigjen Yudianto Resmi Jabat Kabiro AK Universitas Pertahanan, Pisah Sambut Berlangsung Akrab Sekali

Brigjen Yudianto Resmi Jabat Kabiro AK Universitas Pertahanan, Pisah Sambut Berlangsung Akrab Sekali

Brigjen Yudianto Resmi Jabat Kabiro AK Universitas Pertahanan, Pisah Sambut Berlangsung Akrab Sekali-Foto: Tim Humas Unhan RI for Palpres.com-Palpres.com

BOGOR, PALPRES.COM – Brigjen TNI Yudianto Putrajaya, SE, MM resmi jabat Kabiro Akademik dan Kemahasiswaan (AK) Universitas Pertahanan (Unhan) RI.

Jabatan Kabiro AK ini menggantikan Brigjen TNI Taufiq Shobri, MHan yang kini mendapat amanah sebagai Wakil Asisten Teritorial (Waster) Kasad bidang Tahwil Komsos dan Bhakti TNI.

Kegiatan pisah sambut jabatan ini berlangsung penuh dengan keakraban.

Seluruh anggota Biro Akademik dan Kemahasiswaan Unhan RI terlihat hadir dan menyambut serta melepas Brigjen Taufiq Shobri yang kini duduk di jabatan baru tersebut.

BACA JUGA:Diksarlin Maba Politeknik Negeri Sriwijaya Dibuka, Pangdam II/Swj Berikan 4 Kunci Keberhasilan Pemuda

Sebelum berpamitan, Brigjen Taufiq kembali memberikan pesan kepada seluruh anggota Biro Akademik dan Kemahasiswaan Unhan RI agar memperkuat kerjasama dan kebersamaan.

Tak hanya itu, Brigjen Taufiq juga meminta kepada anggota untuk selalu berkreativitas, melakukan terobosan dan inovasi dalam bekerja.

Sebab, menurutnya, tantangan tugas yang dihadapi bidang Akademik dan Kemahasiswaan penuh dengan dinamika.

Sementara itu, Brigjen TNI Yudianto Putrajaya, S.E, M.M sendiri merupakan alumni Akmil tahun 1993.

BACA JUGA:TAK DISANGKA! Pangdam II/Swj Ternyata Jago Main Sepak Bola di Palembang

Sebelum menjabat Kabiro AK, Brigjen Yudianto menduduki jabatan sebagai Waaster Kasad Bidang Tahwil Komsos dan Bhakti TNI.

Tak hanya, pengalaman Brigjen Yudianto di bidang teritorial sangat banyak karena pernah menjabat Aspers Kasdam Jaya, Danrem 101/Antasari serta Danrem 102/Panju Panjung.

Sejarah Universitas Pertahanan RI

Melansir dari website Unhan RI, salah satu kampus terbaik di Indonesia ini berdiri sejak tahun 2009 yang diresmikan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Istana Negara.

Meski namanya sangat identik dengan para prajurit TNI, namun Unhan juga terbuka untuk umum yang ingin mempelajari ilmu pertahanan dari sudut pandang militer, politik, ekonomi, sosial dan budaya.

BACA JUGA:Brawijaya Awards 2023, Pangdam Sebut Babinsa Prajurit Siluman, Ini Alasannya!

Saat ini, jenjang yang tersedia di Unhan terdapat untuk Strata 1 (S1), Strata 2 atau program magister dan Strata 3 atau program doktor.

Sebelum diresmikan oleh Presiden RI Susiolo Bambang Yudhyono pada tahun 2009, Unha sebelumnya merupakan program kursus di Sekolah Komando Angkatan Darat (Seskoad).

Saat itu, Panglima TNI Jenderal TNI Djoko Santoso, pada saat masih menjabat Kasad memberikan perintah kepada Komandan Seskoad Mayjen TNI Syarifudin Tippe untuk membuat Kursus Strategi Perang Semesta di Seskoad.

Dari kursus inilah selanjutnya menjadi awal mula berdirinya perguruan tinggi yang secara khusus mempelajari ilmu pertahanan.

BACA JUGA:7 Pangdam Ikut Gelombang Mutasi, Satu Diantaranya Anak Mantan Wapres Try Sutrisno

Studi Pertahanan dalam perguruan tinggi juga tidak terlepas dari peran Presiden Susilo Bambang Yudhoyono saat masih aktif sebagai prajurit.

Tidak heran, pada saat era Presiden SBY ini Universitas Pertahanan secara resmi dibuka untuk umum.

Di balik pendirian Unhan juga ada nama mantan Menteri Pertahanan dalam Kabinet Indonesia Bersatu I, Profesor Juwono Sudarsono.

Universitas Pertahanan sejauh ini juga terus berusaha mewujudkan sebagai perguruan tinggi tingkat dunia atau world class university.

BACA JUGA:2 Kampus yang Miliki Jurusan Robotika Terbaik di Indonesia, Ada di TOP QS WUR 2024! Minat?

Ada beberapa kerjasama sudah dibangun civitas Unhan RI seperti Cranfield University, National Defense University Amerika Serikat.

Kemudian Rajaratnam School of International Studies Singapura dan beberapa universitas di Australia dan Jerman.

Adapun bentuk kerjasama dengan perguruan tinggi di luar negeri ini diantaranya pertukaran tenaga pengajar, kurikulum, beasiswa dan studi banding.*

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: