Honda

Berhembusnya Dugaan Politik Uang pada Penerimaan PPS, Komisi I DPRD OI Sebut Begini

Berhembusnya Dugaan Politik Uang pada Penerimaan PPS, Komisi I DPRD OI Sebut Begini

Anggota Komisi I DPRD Ogan Ilir, Rizal Mustofa-Wijdan-palpres.com

BACA JUGA:Alhamdulilah, Mulai Hari Ini BLT PKH Tahap 1 2023 Cair Ke 413 Daerah Via ATM KPM

"Regulasi dan mekanisme kita bernegara ini sudah baik aturannya, walaupun tidak bersih dan sempurna betul itu sudah benar, garis-garis konstitusi itu sudah ada.

Tapi karena ulah oknum-oknum inilah, makanya nanti kita lihat dalam proses-proses perjalanan disetiap lembaga yang ada itu cedera, jadi kebijakannya tidak berpihak kepada rakyat. 

Contoh di perjalanan demokrasi di Pemilu ini tidak akan berjalan baik, kalau sudah diawali dengan hal-hal seperti itu," bebernya.

Ditambahkannya, hingga saat ini pihaknya belum menerima laporan masyarakat. 

BACA JUGA:SIAP-SIAP! 4 BLT Ini Cair Awal Maret 2023, Cuma Modal NIK KTP Pemilik KIS Bisa Dapat

"Belum ada, kita baru mantau dari pemberitaan aja, kalau memang ini terbukti ya miris sekali,' tukasnya.

Diketahui, seleksi PPS untuk Pemilihan Legislatif dan Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia telah selesai dilaksanakan oleh KPUD Kabupaten Ogan Ilir pada 24 Januari 2023 lalu untuk pelantikannya.

Penetapan nama-nama calon PPS telah tertuang pada Surat Keputusan KPU Ogan Ilir nomor 31/PP.04.1-pu/1610/2023 tentang penetapan Hasil Seleksi Panitia Pemungutan Suara untuk Pemilihan Umum tahun 2024 pada tanggal 23 Januari 2023.

Namun belakangan, muncul dugaan praktik uang bermain dalam proses penerimaan PPS di Ogan Ilir. 

BACA JUGA:Kalau Mau Sukses, Jauhi 5 Kebiasaan Ini!

Hal itu seiring dengan beredarnya video dengan suara diduga PPK salah satu kecamatan di Ogan Ilir, yang meminta sejumlah uang untuk bisa meloloskan orang sebagai PPS.

Dalam pesan berupa audio visual yang diterima palpres.com, Senin, 6 Maret 2023, selama 14 menit terungkap adanya percakapan dua orang diduga terkait tarif atau harga untuk menjadi anggota PPS.

Satu orang duga adalah H, dan yang satunya adalah orang yang diduga dimintai sejumlah uang untuk bisa menjadi anggota PPS.

"Uang tersebut Rp 2,5 juta untuk care ke KPU, kalu dak di ACC PPK sikak (sini red) masih dak gol alias dak lulus, mungkin kecamatan lain dak nguneke (menggunakan red) sikok pintu. 

BACA JUGA:Giliran 431 Kabupaten/Kota Cairkan Bansos BPNT Pertengahan Maret 2023 Via ATM, Begini Mekanismenya

Tapi Kecamatan sikak (Ini red) melalui sikok (satu) pintu," begitu bunyi percakapan kedua orang yang diduga salah satunya mirip PPK berinisial H. 

Setelah itu, oknum tersebut menanyakan kesiapan lawan bicaranya. 

"Kalu kamu galak ao (ok red), kalu kamu dak galak tutup sampai sikak," ujarnya.

Pertanyaan oknum itu dijawab oleh lawan bicaranya, dengan mengatakan dia sedang tidak mempunyai uang.

BACA JUGA:Mantap! BLT BPNT Sembako Juga Cair Duluan di 83 Daerah Ini

"Kalu (kalau) sekarang aku lagi buntu alias tak ada uang sama sekali. 

Tapi kalau percaya dengan aku naekan dulu yang nama A, setelah lulus baru kuberikan," katanya.

Selanjutnya tak diketahui pasti, apakah tawar menawar ini deal (sepakat) ataukah tidak.

Namun walaupun demikian, Analis Aliansi Pewarta Investigasi, Hensen Febrianysah mengatakan video dugaan suap rekrutmen PPS tersebut jika  benar soal politik uang, jelas mencederai demokrasi dan sistem pemilihan umum yang jujur dan berkeadilan.

BACA JUGA:Aplikasi PeduliLindungi Berubah Jadi SatuSehat Mobile, Naik Pesawat dan Kereta Api Sekarang Harus Bawa Ini

"Kalau benar terjadi suap menyuap dalam hal rekrutmen PPS, hal ini jelas melanggar ketentuan perundang-undangan. 

Selain itu juga mencederai demokrasi dalam sistem pemilihan umum. 

KPU harus mengusut tuntas dugaan suap di internalnya sendiri," tutur Hansen.

Sementara Ketua PPK tempat oknum itu bertugas, Rustam, saat dikonformasi terkait video rekaman tersebut yang diduga anggota PPK-nya, malah meminta media ini mengkonfirmasi yang bersangkutan.

BACA JUGA:3 Rekomendasi Tempat Membeli Keripik Pisang Khas Lampung

"Langsung aja Pak ke yang bersangkutan, tidak apa-apa. 

Aku lepas tangan masalah ini, aku idak tahu menahu, setelah viral baru tahu," ungkapnya.

Sedangkan Oknum PPK H saat dikonfirmasi melalui panggilan suara via WhatsApp, tak bisa menerima panggilan. 

Namun saat dikonfirmasi melalui pesan singkat WhatsApp, H hanya menjawab singkat dia sedang di jalan. 

BACA JUGA:Super Lengkap! Bank Mandiri Sematkan Fitur Pemesanan SBN Ritel di Livin’ by Mandiri

"Di jalan Bos," jawab chatting WhatsApp H. *

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: palpres.com