Honda

7 Wisata Religi di Kabupaten Ogan Ilir, Nomor 5 Jarang Diketahui

7 Wisata Religi di Kabupaten Ogan Ilir, Nomor 5 Jarang Diketahui

Makam Raja Sido Ing Rejek berada di Desa Sakatiga, Kecamatan Indralaya, Ogan Ilir. Salah satu wisata religi di Ogan Ilir-Foto: Alhadi Farid-palpres.com

OGAN ILIR, PALPRES.COM - Selain dikenal kota santri, Ogan Ilir juga dikenal dengan banyaknya destinasi wisata religi yang tersebar di Kabupaten Ogan Ilir.

Kabupaten dengan julukan Bumi Caram Seguguk ini juga memiliki keanekaragaman bahasa, dari bahasa pegagan dan bahasa Melayu.

Untuk itulah, jika berkunjung ke kabupaten hasil pecahan dari Kabupaten Ogan Komering Ilir ini, jangan lupa untuk mengunjungi beberapa destinasi wisata religinya.

Sebab, di Kabupaten ini banyak memiliki makam-makam bersejarah yang bisa dikunjungi sebagai bahan edukasi.

BACA JUGA:Nama Makam-Makam Bersejarah di Kabupaten Ogan Ilir, Yuk Kita Kenali

Berikut 7 Wisata Religi di Kabupaten Ogan Ilir yang bisa dikunjungi.

1. Makam Sido Ing Rejek

Makam Raja Sido Ing Rejek berada di Desa Sakatiga, Kecamatan Indralaya Ogan Ilir Sumatera Selatan (Sumsel).

Sido Ing Rejek adalah raja terakhir dari raja Palembang, tidak ada lagi raja setelahnya. Sido Ing Rejek adalah raja ke 11 yang memerintah pada tahun 1652-1659.

BACA JUGA:Jangan Ditiru! Makam Usang Raden Kuning Sempat Disalahgunakan Pelaku Syirik

Sebelum meninggal Sido Ing Rejek memberi wasiat kepada putra mahkota untuk segera meninggalkan Saka Tiga, agar terhindar dari kejaran Belanda dan melanjutkan perjuangannya untuk merebut Palembang dari pendudukan Belanda.

Banyak orang berdatangan untuk berziarah ke makam Sido Ing Rejek ketika di bulan ramadhan. Tidak hanya masyarakat sekitar, namun juga banyak dari Kota Palembang bahkan dari Jawa yang masih keturunan darah bangsawan Kerajaan Demak juga berziarah ke makam Sido Ing Rejek.

2. Makam Putri Pinang Masak

Makan putri pinang masak terletak di Desa Senuro sekitar 30 menit perjalanan dengan mengendarai mobil menuju Kecamatan Tanjung Batu, Kabupaten Ogan Ilir melalui jalan KPT Tanjung Senai-Burai.

BACA JUGA:3 Masjid Peninggalan Kesultanan Palembang Darussalam, Begini Sejarahnya

Makam ini dipercaya adalah makam seorang putri yang hidup pada jaman dahulu kala, wajahnya sangat cantik jelita. Karena kecantikannya banyak yang menginginkannya, sehingga suatu hari ada seorang lelaki yang sangat tergila-gila padanya.

Namun, sang putri sangat membencinya, sampai-sampai sang putri harus pergi ke hutan untuk mengasingkan dirinya. Laki-laki ini pun masih mencarinya untuk dijadikan istrinya.

Namun, sang Putri masih bergeming dan tidak mau dinikahi oleh lelaki ini.

Lalu sang putri melakukan usaha untuk memperburuk wajah dan tubuhnya sehingga lelaki itu pun tidak mau dengannya. Akhirnya sang putri harus hidup dalam keadaan buruk seperti itu selamanya.

BACA JUGA:Mengenal Silsilah Kesultanan Palembang, Didirikan Sultan Susuhunan Abdurrahman

Sang putri lalu bersumpah tidak akan ada orang yang lebih bagus atau cantik melebihi dirinya. Kisah ini lalu dipercaya masyarakat hingga sekarang. Hingga zang putri wafat, dan makamnya hingga kini diziarahi oleh penziarah dari berbagai tempat, bahkan ada yang dari luar negeri.

3. Makam Usang Rimau

Dilihat dari ciri makamnya yaitu ciri makam Melayu sementara ciri nisannya ciri tipe Aceh menurut tertua desa Meranjat, nenek moyang masyarakat desa Meranjat adalah usang Rimau.

Namun asli beliau adalah ni ingsal nyawo. Sosoknya digambarkan berperawakan kecil, mempunyai bubul di kaki dan jalannya kincat.

BACA JUGA:Mengenal 3 Tradisi Kesultanan Palembang yang Wajib Di lestarikan

Hingga saat ini anak keturunan Ni Ingsal Nyawo terutama yang berasal dari desa Meranjat masih terus menziaraihi makam beliau.

Pernah diceritakan masyarakat bahwa kambing, ayam dan lainnya sebagainya untuk membayar nazar, namun ketika kambing dan ayam dilepaskan, walaupun hendak ditangkap jika tidak menjadi rezeki orang tersebut, tidak akan dapat.

4. Makam Said Makdum

Terdapat dua versi makam yang dipercaya sebagai makam said makhdum dan makam said Maulana. Dari ciri pendapurannya, usia makam ini lebih kurang 200 tahun. Banyak penziarah yang datang terutama dari luar daerah, istilah masyarakat setempat 'ngantar kembang'.

BACA JUGA: Astana Tanjak, Mengenang Sejarah Kesultanan Melaka Darul Islam

5. Makam Pahlawan Payyid Umar Baginda Sari

Makam ini terletak di desa Tanjung Atap, Kecamatan Tanjung Batu, Kabupaten Ogan Ilir.

Said Umar Baginda Sari adalah orang yang pertama kali menyebarkan ajaran Islam di Desa Tanjung Atap hingga ke daearah Komering. Beliau adalah salah satu keturunan raja Fatahillah.

Beliau mengasingkan diri ke seberang Tanjungan yang bermuara ke Sungai Ogan, hingga pada masa akhir hidupnya beliau menetap disebuah pondok beratap disana. Lama kelamaan masyarakat memanggil desa tersebut dengan nama desa Tanjung Atap.

BACA JUGA:7 Tempat Wisata Budaya Populer di Palembang

6. Makam Parang Betuah

Parang Batuah dikisahkan adalah seorang pandai besi yang sangat ahli membuat senjata dan alat-alat perkakas lainnya dari Besi.

Beliau berasal dari Desa Tanjung Baru, Kecamatan Indralaya Utara, Ogan Ilir. Masyarakat menamakan beliau dengan sebutan Puyang Sampurayo.

Makam Puyang Sampurayo masih ada di Desa Tanjung Baru Burai, yang sekarang masuk Kecamatan Indralaya Utara.

BACA JUGA:10 Destinasi Wisata Andalan Kabupaten Musi Rawas, Wajib Dikunjungi Saat Liburan Akhir Tahun

Sebagai peninggalan Puyang Samporayo berupa keahlian membuat parang dan alat pertanian yang disebut keahlian pandai besi yang  menjadi mata pencaharian sebagian besar penduduk di beberapa desa dalam Kecamatan Tanjung Baru, antara lain : Desa Tanjung Pinang I dan Tanjung Pinang II, Desa Limbang Jaya I, Limbang Jaya II, Desa Tanjung Laut, serta Desa Tanjung Dayang sekarang masuk Wilayah Kecamatan Indralaya Selatan.

7. Makam Usang Sungging

Usang Sungging atau oleh penduduk Lokal Kelurahan Tanjung Batu, Kecamatan Tanjung Batu lebih dikenal dengan sebuah sang sungging dikisahkan bernama asli Abdul Hamid.

Beliau berasal dari keturunan kerajaan dari Pulau Jawa dan menetap di kesultanan Palembang.

BACA JUGA:10 Tempat Wisata Terbaik Kabupaten PALI, Cocok Untuk Liburan Akhir Tahun

Beliau terkenal dengan beberapa keahlian seperti rancang bangun, melukis, mengukir/memahat bahkan menyiapkan rencana-rencana yang akan dilakukan oleh istana. Beliau sangat dekat dan sudah dipercaya layaknya anggota keluarga oleh Sultan.

Di Desa Wisata Burai, Tanjung Batu ada 9 Makam Puyang yang saat ini sering diziarahi warga, baik warga setempat maupun warga daerah lainnya.

Seperti Makam Puyang Darusallam, Puyang Bang Tawi, Puyang Tuanku Umar Baginda Saleh atau Said Umar Baginda Tuan Umar Baginda Saleh.

Selanjutnya, Puyang Usang Gemok, Puyang Tujuh Bersaudara, Usang Gindor Mato, Usang Daerah Putih, Puyang Pinang Kote, dan Puyang Putri Rambut Panjang. Data Makam-makam Bersejarah ini diambil dari Dinas Pariwisata dan Olahraga (Dispora) Pemkab Ogan Ilir.

BACA JUGA:Catat! 7 Wisata Andalan Musi Banyuasin Cocok untuk Liburan Akhir Tahun

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: palpres.com